BAB 30

2.2K 119 13
                                    

"Kamu kenapa sih, sayang?" tanya Fara jengah dengan perlakuan Raffa seharian ini,

Tidak ada wajah tengil diwajah laki-laki itu, tidak ada ucapan gombalan lagi disetiap waktu, Fara yang sudah terbiasa dengan perlakuan akhir-akhir ini tentu merasa tak terbiasa

"Tidak, tidak apa-apa." baca baik-baik. bahkan ucapannya kembali formal!

"Sedih ya,? meninggalnya sepupumu?"

Raffa hanya diam. sebenarnya dia bingung juga dengan dirinya sendiri, pengakuannya dia sudah mencintai istrinya tapi mendengar kabar orang yang pernah dia cintai meninggal rasa itu kembali timbul sepertinya

Dia sudah tidak mencintai, tapi kenapa kepergiannya membuat hati Raffa sakit? rasanya.. dia tidak rela?

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ "وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).

Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan," (QS Al-Anbiya: 35)" ucap Fara sambil menatap layar ponselnya. Iya, dia membaca artikel tentang kematian. yang mana disana juga dilengkapi bahasa Indonesia, jadi dia tak pusing harus membacanya bagaimana

Raffa masih diam, seakan ucapan perempuan dihadapannya angin lalu. pikirannya masih terbayang-bayang pada sosok orang yang pernah dia cintai begitu dalam

"Kamu bisa bantu aku gak,?"

"Raf, maaf ya ngerepotin mulu"

"Fara gak marah, kan? kamu sering bantu aku? takutnya dia salah faham"

"Makasih sepupu baik"

Ucapan-ucapan yang selalu dia dengar dari Salma selalu mengganggu pikirannya. rasanya gadis itu masih ada, kenapa kepergiannya sulit dia terima?

Raut wajah Fara yang menatap kearahnya membuat laki-laki itu menghembus nafas, dia membentangkan tangannya, menginterupsi Fara untuk masuk kedalam dengkapannya

Dengan antusias Fara mengikuti perintah berisyarat itu, dia tersenyum merasakan hangat ditubuh laki-laki itu

Begitupun Raffa, dia merengkuh tubuh Fara erat, dengan memejamkan mata menikmati pelukan itu "Fara, buat aku cinta sama kamu, sedalam-dalamnya! sampai aku lupa, kamu bukan cinta pertamaku"

***

Aku bukan cinta pertamanya, dan dia juga bukan cinta pertamaku

Pernikahan yang memang seunik ini, dan anehnya aku dan dia bisa saling mencintai

"Lagi tulis apa?" tanya Raffa yang tiba-tiba datang dari arah belakang membuat perempuan itu menoleh

Dia tekekeh, "gak ada" katanya cepat melipat kertas yang telah dia tulisi

"Privasi?"

Fara mengangguk mantap "jadi gak boleh kepo!"

"Yaudah deh," niatnya kesini memang hanya untuk memastikan Fara ada dibalkon. karna akhir-akhir ini perempuan itu memang suka duduk setelah shalat shubuh dengan tubuh yang masih mengenakan mukenah

"Mandi sana!" Perintah Fara saat menyadari laki-laki itu masih diam ditempat, "ada meeting, kan hari ini?"

Raffa mengangguk "mau ikut?"

RAFFAR [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang