BAB 40

2.2K 121 5
                                    

Hidup berdua selama dua tahun lebih membuat mereka terbiasa dan menerima kekurangan satu sama lain.

Dikira, hidup berdua sangat menyenangkan. ternyata mereka salah. bertiga ternyata jauh lebih menyenangkan

Bertiga dalam artian bukan satunya madu! Bertiga yang dimaksud adalah seorang anak. Ya, kehadiran seorang anak membuat hidup Fara dan Raffa semakin baik setiap harinya

Kata orang, kehadiran anak hanya menjadi beban. tapi kata mereka, sebaliknya. kehadiran anak tak menjadi beban sedikitpun, bahkan kehadirannya melahirkan banyak pelajaran berharga dalam hidup.

"Alesha.. mama dan papa beruntung kamu lahir dikehidupan kami" kata itu, selalu terucap dari bibir keduanya

Mereka menyayangi Alesha, seperti anak sendiri. eh! memang anaknya banh:)

"Selamat tiga bulan, Alesha" ungkap Fara dengan girang. dia memakaikan anaknya sebuah gaun berwarna hijau yang dibeli Raffa jauh hari

Melihat Alesha melebarkan senyum hingga gusi depannya terlihat, entah kenapa hati Fara seketika resah

"Mama sayang sama kamu, Alesha" dia juga tak mengerti kenapa tiba-tiba berkata demikian. Ibu muda itu mengamati wajah Alesha dengan sendu

"Kenapa sayang?" Tatapan itu seketika buyar menyadari kedatangan Raffa yang baru saja selesai mandi

Dia gelagapan "enggak, cuma sedih aja lihat Alesha" katanya seadanya

"Sedih?" Beo Raffa ikut duduk ditepi kasur

"Wajahnya ngasihanin, aku rasa gak tega ninggalin dia"

Raffa semakin dibuat bingung mendengar ucapan tak jelas dari sang empu

"Ngomong apa?"

"Enggak, buruan siap-siap." Fara melihat jam yang sebentar lagi menunjukkan pukul tujuh malam. Dimana mereka akan berpesta besar-besaran diumur Alesha yang masuk tiga bulan

Dia yang masih dilanda rasa dongkol, memilih menggaruk tekuk leher yang tak gatal. kemudian pandanganya turun kewajah Alesha yang berbaring diatas ranjang itu

"Selamat tiga bulan, Alesha". Raffa menggesek-gesekkan hidungnya dihidung kecil Alesha. laki-laki itu gemas sekali hingga menggigit pipi anaknya yang mulai berisi

"Raffa! jangan digigit!" Pekik Fara memukul punggung suaminya.

Cup
Cup
Cup

Fara merotasikan bola matanya melihat pemandangan itu

Cup!

Matanya membulat saat menerima kecupan tiba-tiba dari Raffa "bilang dong, kalau cemburu" ledeknya kemudian bangkit bersiap-siap

"Dih, siapa juga yang cemburu? geEr" cibirnya melap seluruh permukaan wajah Alesha dengan tissue basah

Drttt
Drttt

"Halo, assalamualaikum"

"..."

"Oiya, iya.. saya sebentar lagi juga berangkat"

"..."

"Oke, wa'alaikumussalam"

"Siapa?" Tanya Fara setelah telefon ditutup.

"Rekanku"

***

Pesta malam itu sangat meriah. pelayan-pelayan menyambut kedatangan Fara yang baru saja membuka pintu mobil

Digendongannya, ada Alesha yang tertidur pulas. perempuan itu tidak menimbulkan pergerakan hingga Raffa datang menggapai tangannya keluar dari sana

Senyum mereka mengembang melewati banyak orang. Raffa melingkarkan tangan perempuan itu dilengannya

Sambutan begitu riuh ditempat yang sudah mereka persiapkan jauh-jauh hari. Bisa disebut, ini adalah pesta terbesarnya sejauh ini

Karna acara apapun pasti hanya dihadiri oleh orang tertentu. pernikahan mereka misalnya. malam ini Raffa akan membuat acara besar-besaran di tiga bulan umur Alesha dimana hari itu juga tepat anniversarynya yang ke-3 tahun.

Rahma yang menunggu didalam dengan Farida dan yang lain kini berlari kecil mengambil alih Alesha dari gendongan ibunya

Happy anniversary yang ke-3 sayang.

Fara membekap mulut melihat tulisan besar itu, dia menoleh pada Raffa yang menatapnya juga

Prok
Prok
Prokkk...

Suara tepuk tangan begitu meriah. Fara tersenyum haru dan lansung berhambur peluk dengan laki-laki itu

Dia bisa mendengar jelas detak jantung laki-laki yang dia cintai "terimakasih, Raffasya"

Raffa mengeratkan pelukannya. "Terimakasih juga, atas semuanya.. Faradiba"

Semua yang berada disana lansung dibuat baper dengan apa yang mereka lihat. Acara yang dimulai dengan sambutan khas dari MC kini berlanjut dengan membaca beberapa acara

Raffa kembali menggenggam tangannya menuju kue yang bertingkat, saat MC mempersilahkan keduanya mengunjungi kue itu

Tangan Fara begitu dingin. dia dibuat speechless dengan semua yang terlaksana malam ini

Malam yang begitu romantis. Ini diluar ekspektasinya, dia hanya mengetahui acaranya akan meriah, tapi dia tak mengetahui sama sekali jika ternyata Raffa menyiapkan banyak surprise didalamnya

Yang menyaksikan kembali bersorak saat Raffa menyuapi istrinya didepan mereka semua. tawa serta tepuk tangan kini menggema digedung yang luas itu

Alesha sampai terkejut untuk yang kesekian kalinya. bayi kecil itu menangis dengan wajah yang sangat memerah. seketika suasana hening mendengar suara yang begitu melengking disepanjang tangisnya

Raffa berjalan mengambil Alesha digendongan mertuanya. dibawanya bayi itu mendekat pada istrinya

Mata Alesha kini menyisir sekitar. Orang-orang kembali tertawa namun pelan, melihat ekspresi yang begitu menggemaskan darinya

"Namanya Alesha,. Alesha Queenara Naureen Zarlashta Balgis Helin Naraputri Azra"

Semua dibuat melongo mendengar ungkapan Raffa melalui mic yang diberikan oleh MC

"Gws buat jodohnya" ucap gus Daffa pelan, dimana saat ini dia tengah berdiri didamping Raisya dengan menggendong anaknya

"Namanya panjang bener"

"Pak Raffasya ngasih nama gak ngotak"

"Bayangin gimana belibetnya lidah jodohnya pas ijab kabul nanti"

***

Cis dulu yang mau jadi jodohnya Alesha😘📸

Beberapa part lagi end🤩🥰 part selanjutnya kita masuk ke konflik terakhir😘

Dah lama gak ada konflik nihhh, besok kita masuk konflik ya.. kalaupun itu gak sesuai sama ekspektasi klean, jangan pernah salahin penulisnya karna konflik sudah ada sejak awal cerita ditulis😘

RAFFAR [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang