BAB 8

2.6K 119 3
                                    

Fara:

Setelah calon mantan suami dan mertua pulang, papa datang kekamarku. dia lansung merampas handphone yang berada ditanganku dan membantingnya kelantai, oh tidak!! Hp kesayangan kuuuuuuu.. aku beralih menatap papa, bisa kulihat bagaimana amarahnya saat ini

"Apa maksudmu berlaku seperti itu didepan mertua dan suamimu tadi?!" Kata itu lansung papa lontarkan dengan suara yang meninggi, aku bangkit dari dudukku dengan berdeham, untuk menetralkan rasa takutku. ohhh ayolah saat ini aku benar-benar takut, tapi aku harus melawannya!

"Emangnya kenapa? sebentar lagi jadi mantan kan?" papa terlihat semakin tersulut emosi saat aku mengatakan itu, ini kali pertama aku berani melawannya. aku anak kesayangan yang selalu dimanja selama ini, tidak pernah dibentak. tapi setelah pernikahan sialan itu, entah sudah berapa kali papa membentakku

"Kamu" tangan kanan nya terangkat siap menghantam pipiku, namun dengan cepat mama menepisnya. oh momm!! I love you

"Cukup aku yang kamu sakiti jangan anakku!" Ucap mama yang matanya sudah memerah. tak sanggup melihatnya, katanya begitu indah ingin ku print saja rasanya!

"Tapi dia sudah berani melawan-

"Kemana papa yang dulu, yang suka manjain aku? yang gak pernah bentak aku? yang selalu turutin semua kemauan aku? kemana?! Kenapa papa berubah" aku langsung menyambar ucapan papa yang belum sempat ia selesaikan. biarlah, aku juga emosi saat ini!

"Karna kamu keras kepala Fara!" Teriaknya frustasi

"Dia keras kepala karna kita yang tidak mendidik dia dengan baik, ini bukan salahnya! berhenti menyalahkan dia!" mama kembali bersuara. mama memang orang paling baik sedunia, lihat lah dia membelaku lagi

Papa diam sejenak. berfikir, mungkin sedang menyesali dirinya sendiri karna membentakku, eh atau menyesal karna terlalu memanjakanku?

"Ingat, dia satu-satunya anak kita. kamu mau kehilangan dia seperti Ibra?" lanjut mama

Bukan hanya papa yang menunduk sekarang, tapi aku juga. mama mengingat kan kami pada satu anggota keluarga kami yang hilang. iya, Dia Ibra nama aslinya Ibrahim Margavil adik kandungku satu-satunya yang diculik oleh salah satu musuh bisnis papa. papa sudah mencoba mencari, menyewa ratusan orang untuk menemukan nya tapi nihil, tak ada tanda-tanda hingga sekarang ini

Ibra hilang saat aku berumur 16 tahun dan dia yang 2 tahun, selang 14 tahun. jauh sekali hahah, tapi sebenarnya ditengah tengah kami ada satu saudara lagi, sayangnya dia meninggal saat baru saja lahir kedunia

Jika sekarang Ibra bersama kami, umurnya sekitaran 5 tahun.
entah sekarang Ibra masih hidup atau mati? Oh tidak Ib! kamu tidak boleh mati dulu. kuharap suatu hari kita bertemu lagi ya?

Ibra dan saudaraku yang meninggal itu juga salah satu alasan papa sangat menyayangi ku, ia takut kehilangan anak yang ke-3 kalinya

"Maaf.. papa janji tidak akan membentak mu lagi" sudah kuduga pasti papa akan meminta maaf, oh papa... tenang saja, aku akan memaafkan mu, walaupun papa sudah membentakku entah sudah berapa kali

"Tapi sebelumnya papa minta sesuatu, kali ini saja" papa kembali bersuara membuatku menaikkan alis, tanda bertanya apa permintaan nya

"Tolong dengar ucapan papa, Kembali serumah dengan suamimu ya" WHATTTT? apa maksud papa ini heeey?? Aku sudah bersumpah untuk tidak kembali bersama laki-laki itu, tolong mengerti aku

RAFFAR [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang