BAB 13

2.3K 139 9
                                    

Dilangit malam yang gelap, Fara memandangi keluar jendela, ia menghembus nafas saat melihat awan gelap bukan hanya karna malam, tapi juga pertanda hujan akan turun.

Seminggu ini perempuan itu lebih menghabiskan banyak waktu dikamar, alih-alih keluar rumah, keluar kamar saja jarang.

Setelah kejadian itu, dirinya viral disosmed karena mengamuk direstoran. hemm, begitulah hidupnya, selalu disorot oleh publik karna ayahnya seorang CEO terkenal dan memiliki beberapa cabang perusahaan.

Tok tok tok..

Suara ketukan pintu dari luar membuat perempuan itu menoleh

"Kenapa?"

"Makan"

"Duluan aja" tak ada sahutan setelah itu, Fara kembali fokus menatap kearah jendela, dimana tetesan air mulai berjatuhan mengguyur bumi

"Sejahat itu?" monolognya sendiri

"Gue terlalu cinta sama lo, sampai gak kepikiran buat nanyain hubungan lo sama Marissa gimana"

"Gue terlalu cinta sama lo, sampai ketika lo minta duit gue kasih, ratusan juta bahkan.. walaupun terhitung kecil dibandingkan cinta gue, tapi jika dibandingkan sakit seribu pun gue keberatan!"

"Lo, laki-laki terbrengsek dihidup gue"

Fara mengakhiri acara galau-galaunya dengan turun kebawah sana untuk makan

Setelah kenyang, ralat. lebih tepatnya setelah makan, karna jujur perempuan itu tidak kenyang sama sekali. Fara kembali menaiki anak tangga "Kenapa?" pertanyaan itu berhasil membuatnya menoleh,

"Gak papa"

"Jangan bohong. saya tahu kamu sedang tidak apa-apa, perihal viral disos-"

"Stop! Jangan pernah bahas itu!" Pekik Fara kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar, diliriknya jam yang sudah menunjukkan pukul 10 malam,

Jika biasanya anak itu tidur paling cepat jam 12 malam, maka sekarang jam 12 malam sudah sangat terlambat untuk dirinya tidur.

Perempuan itu mematikan lampu dan menarik selimut hingga menutupi semua badan nya, hujan diluar sana semakin deras seperti mendukung hati Fara yang sedang galau-galaunya.

Hingga saat jam 1:00 dini hari, suara-suara aneh mulai terdengar ditelinga nya, hujan sudah reda entah itu kapan,

Dia berbalik kekanan dan kekiri mencari posisi yang nyaman untuk tidur kembali. namun nihil, matanya tidak bisa diajak berkerja sama. Fara berdecak dan bangun, saat melihat sesuatu hitam yang bergerak dibagian jendela sana, matanya menatap serius. cepat-cepat dia menghidupkan lampu, alangkah terkejutnya saat melihat dua orang berbaju hitam dan juga topeng mengamatinya dari jauh

"SIAPA LO?!" teriaknya dengan sedikit panik, apalagi saat melihat dua orang itu mendekat kearahnya, Fara bangkit

Dia frustasi. menyisir sekeliling untuk mencari sesuatu, namun hanya handphone yang berada dekat dengannya saat ini

Iya, handphone baru yang dibelikan Raffa kemarin.

"Jangan dekat, atau gue bakal lemparin ini kemuka lo!" terdengar ke dua orang bertopeng itu tertawa

RAFFAR [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang