Perhatian! Harap membaca seri cerita TAOSC sebelumnya agar dapat memahami jalan cerita yang ada di volume ini.
•
Kurang lebih satu bulan pasca penyerangan Desa Zaggan, pembangunan desa baru untuk para penyintas selesai dilaksanakan. Menilai bahwasanya mereka sudah bisa ditinggal untuk hidup mandiri, Arthur pamit untuk menjalankan amanat kakeknya yang tertunda.
"Kalau begitu aku pergi dulu," kata Arthur pada semua penduduk Desa Nephilim.
"Tolong berhati-hati, Tuan Arthur," timpal Lily – Kepala Desa Sementara.
"Tentu."
Arthur menoleh ke ras naga bersisik biru keperakan di sampingnya.
"Aku titip mereka," ujarnya seraya mengelus kepala bawahannya.
Begitu tangan sang majikan berhenti membelainya, Vivi mengangkat tinggi kepalanya.
"Tentu saja, Tuanku. Vivi tidak akan membiarkan suatu apapun menimpa mereka," paparnya penuh percaya diri.
Arthur tersenyum lemah. Dia kembali melihat ke arah penduduk desa. Meski baru sebulan, dia telah menjalin ikatan kuat dengan mereka semua. Berat rasanya mengucapkan selamat tinggal. Kendati demikian, ada tugas penting yang harus dilakukannya.
"Baiklah semuanya, kami pergi dulu."
Arthur melambaikan tangan kemudian melangkahkan kaki meninggalkan desa bersama dengan Freyya.
"Cepat pulang, Kak Arthur! Nanti kita main sama-sama lagi!"
"Semoga berhasil, Tuan Arthur. Kami menunggu kepulangan Anda beserta teman-teman Anda!"
"Semoga keberuntungan menyertai Anda!"
Dengan sorak sorai penduduk desa mengantarkan kepergiannya, Arthur berangkat mencari keberadaan teman-temannya.
A.N.
Cerita tentang pembangunan Desa Nephilim serta asal muasal nama "Nephilim" akan dibahas pada TAOSC Extra.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAOSC #3 - Side Character the Treason
FantasyApa yang menimpa Desa Zaggan telah mengingatkan Arthur akan wasiat terakhir kakeknya. Setelah membantu pembangunan desa baru untuk para penyintas, Arthur pergi untuk menyelamatkan teman-temannya. Apakah dia akan menyelamatkan teman-temannya yang dic...