Menanggapi suara ribut-ribut, para penjaga berlarian menuju TKP. Dikepung dari segala penjuru tidak membuat Arthur panik. Dengan tenang ia menghitung jumlah orang yang mengelilinginya dan mendapati sedikitnya ada lima puluh penjaga di sana.
Merasa situasi telah berbalik, Tuan Wendell bangkit sambil tertawa.
"Huahaha!! Sekarang apa yang akan kau lakuka—kh!"
"Bacot!"
Arthur mencekik leher Tuan Wendell sebelum ia bisa menyelesaikan kata-katanya.
"Tkho—long, tohlong aku!"
Tuan Wendell berteriak minta tolong dengan suara seperti kodok kegencet. Namun ketika ada yang hendak maju, Arthur dengan santai menggunakan Tuan Wendell sebagai perisai daging yang membuat para penjaga ragu untuk bertindak.
Memanfaatkan momen dimana para petugas keamanan masih takut untuk menyerang, Arthur memanggil rekannya.
"Freyya, apa kau di sana?"
"Di sini."
Sebuah suara menimpali dari belakang barisan penjaga. Menoleh ke belakang, orang-orang bingung lantaran tidak menemukan orang yang berbicara.
Setelah mengkonfirmasi keberadaan koleganya, Arthur melepaskan sihir yang menyelimuti Freyya.
"Mo-Monster!!" teriak para penjaga saat sesosok perempuan bersayap muncul di hadapan mereka.
Tanpa menggubris kehebohan yang terjadi, Arthur lanjut memberi instruksi pada sahabat karibnya.
"Bisakah aku serahkan yang di sini padamu? Aku masih ada urusan lain."
"Okeee."
Arthur berjalan melewati lautan manusia yang terbelah dengan sendirinya ketika dia melintas. Sepertinya terlalu banyak perintah dan larangan yang beradu di kepala mereka sehingga membuat orang-orang itu terselap.
Sebelum pergi terlalu jauh, Arthur berhenti dan berbalik.
"Ah! Akan kuberi sedikit bantuan. [Confinement Vault] [Earth Fortress] [Silencing Wind]"
Sebuah kubah transparan merambat menutupi mansion diikuti dengan dinding tanah yang membentang mengelilingi rumah wali kota. Kemudian dengan bantuan sihir angin, Arthur meredam suara di dalam kubah sehingga tidak bocor ke luar. Dengan demikian, tidak akan ada yang tahu apa yang sedang terjadi di tempat ini sehingga bantuan pun tidak akan datang.
"Baiklah. Tempat ini telah sepenuhnya terisolasi dari dunia luar. Kecuali mereka mengalahkanmu kemudian datang dan memenggal kepalaku, tidak ada yang bisa meninggalkan tempat ini."
Arthur sengaja mengeraskan suaranya agar bisa didengar oleh semua orang. Dengan melakukan hal ini, dia bisa menghemat waktu seandainya ada yang berpikiran untuk melarikan diri. Mengumpulkan semuanya di sini dan menghabisinya sekaligus akan lebih efisien daripada harus mengejar mereka yang berlarian ke segala penjuru.
"Kalau begitu, selamat menikmati waktu kalian."
Arthur melambaikan tangannya kemudian kembali ke ruangan sebelumnya, bersama Tuan Wendell.
Ketika Arthur menunjukkan punggungnya yang terbuka lebar, beberapa penjaga berpikir untuk menyerangnya tetapi segera dihalangi Freyya yang berdiri di antara mereka. Selagi berjalan menjauh, Arthur mendengar suara meriah di belakangnya.
Setibanya di tempat tujuan, Arthur melemparkan walikota ke sudut ruangan kemudian mengurungnya dengan sihir tanah. Ketika Arthur hendak menghampiri budak yang masih terkapar di tanah, ia dihampiri oleh beberapa budak yang menuntut penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAOSC #3 - Side Character the Treason
FantasyApa yang menimpa Desa Zaggan telah mengingatkan Arthur akan wasiat terakhir kakeknya. Setelah membantu pembangunan desa baru untuk para penyintas, Arthur pergi untuk menyelamatkan teman-temannya. Apakah dia akan menyelamatkan teman-temannya yang dic...