Waypoint 30. Penangkapan

2 2 0
                                    

Dengan menunggang di punggung Vivi, Arthur dan Freyya tiba di Kota Gorddien. Setelah melewati gerbang kota, mereka berjalan lurus ke pasar untuk membeli barang-barang kebutuhan.

Selama berbelanja, Arthur terus merasakan tatapan orang-orang tertuju padanya. Penasaran, Arthur pun memeriksa caranya berpakaian dan tidak menemukan ada yang salah. Dia coba bertanya pada Freyya apakah ada yang aneh pada wajahnya dan dijawab kalau seharusnya dia bisa lebih tampan. Dengan tatapan dingin, Arthur menganggap hinaan Freyya sebagai jawaban "tidak" atas pertanyaannya.

Arthur tidak mengerti. Mengapa orang-orang terus menatapnya ke mana pun mereka pergi? Tapi karena tidak ada yang benar-benar datang dan mencari masalah dengan mereka, dia pun mengabaikannya.

Seusai berbelanja, mereka berdua mampir ke serikat petualang.

Setibanya di sana, seseorang meneriakkan namanya, "Tuan Arthur!"

Dengan tenang, Arthur berjalan ke meja resepsionis.

"Ada apa, Rinna? Kau terlihat panik."

"Tuan Arthur sendiri, mengapa Anda terlihat begitu tenang? Bagaimana bisa Anda berjalan-jalan di tengah kota dengan santainya?"

"Kenapa memangnya?"

Merasa bahwa orangnya sendiri tidak sadar, Rinna memintanya untuk melihat papan mading. Di samping poster-poster komisi, terdapat poster buronan yang terpampang di sana.

"Tidak lama setelah Tuan Arthur pergi, mereka menyebarkan poster buronan Anda di setiap sudut kota," jelas Rinna, yang meninggalkan kursinya demi memberikan penjelasan kepada Arthur.

Meskipun poster itu terlihat dilebih-lebihkan, namun tidak diragukan lagi bahwa itu adalah wajah Arthur. Ia mengamati poster buronannya dengan saksama dan muncul sedikit rasa bangga lantaran ilustrasinya di poster itu terlihat keren dengan aura-aura seram mengelilinginya.

"Sebaiknya Anda bersembunyi untuk sementara waktu sampai semuanya mereda. Jika Anda butuh pekerjaan, saya akan menuliskan surat rekomendasi agar Anda bisa mengambil komisi di guild lain. Pokoknya, segera tinggalkan kota sebelum—"

Sebelum Rinna bisa menyelesaikan kalimatnya, pintu serikat didobrak dan satu peleton pasukan terlihat berbaris di depan guild.

Seseorang yang tampak seperti pemimpinnya maju ke depan.

"Arthur Gerespekteer, kau ditahan atas tuduhan pemberontakan dan pembunuhan wali kota."

Pengumuman penangkapan Arthur sontak membuat gempar seisi guild. Mereka mulai berbisik membicarakan kejahatan yang mungkin dilakukan Arthur atau bagaimana dia melakukannya.

Sementara itu, terdakwa justru memasang wajah datar sambil terus menatap orang yang menjatuhkan dakwaan terhadapnya. Matanya dengan  lembut bergerak melirik pasukan di belakang orang itu dan menghitung jumlah mereka. Alisnya sedikit berkedut tatkala melihat wajah yang tak asing di barisan tentara musuh.

Anak itu... Bukankah dia bocah yang kulepaskan pada waktu itu? Mungkinkah dia yang melaporkanku?

Pada malam penyerangan Desa Zaggan, Arthur sempat melepaskan seorang squire¹. Jika dia menjadi satu-satunya orang yang pulang dalam keadaan hidup, tak mengherankan apabila ia dimintai keterangan tentang apa yang terjadi. Mungkin di saat itulah nama Arthur muncul dalam kesaksiannya.

"Tolong kerjasamanya dan biarkan kami menangkapmu."

Ketika mereka maju untuk memborgol Arthur, semuanya mengira bakal ada pertumpahan darah. Akan tetapi, Arthur dengan tenang membiarkan dirinya ditangkap, yang mana membuat semua orang terheran-heran.

TAOSC #3 - Side Character the TreasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang