Bel istirahat sudah berbunyi dari lima menit yang lalu, tetapi Olivya tidak kunjung beranjak dari duduknya. Dia menahan sakit diperutnya, memang hari pertama pms itu sangat menyiksa, tapi mau bagaimana lagi itu sudah takdir sebagai perempuan
Padahal dia tapi sempet di suruh suaminya untuk tidak masuk saja, tapi dia tetep kekeh untuk masuk saja karena tidak mau ketinggalan pelajaran. Alhasil Olivya kini hanya duduk dengan kepala menunduk dan kedua tangan yang memegangi perutnya
"Sayang" ucap Rey, baru saja datang dari acara bolosnya. Ya, Rey dari jam pertama tadi tidak berada di kelas melainkan di rooftop bersama teman-temannya. Kalaupun tadi kedua teman Olivya tidak ngasih tau mengenai kondisi sang istri mungkin dia masih asik di rooftop
"Pulang aja, ya?" lanjut Rey menatap istrinya yang masih setia memegangi perutnya, Olivya hanya menggeleng
"Mau sesuatu, hm?" ucap Rey mengelus rambut istrinya itu
"Sakit" hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Olivya
"Kan tadi aku udah bilang, gausah masuk aja" ucap Rey lembut
"Kamu nyalahin aku?" sorot mata Olivya menajam menatap suaminya itu
"Engga sayang, aku ngga nyalahin kamu" jawab Rey dengan nada sesabar mungkin agar tidak menyinggung istrinya, bagaimanapun mood Olivya kalo lagi pms sangat kacau
"Sakit ini" rengek Olivya
"Ke uks aja, aku gendong, mau?" tawar Rey
"Ngga!"
"Terus, maunya gimana?" ucap Rey masih berusaha sabar
"Ya mikir dong, jangan nanya mulu" kesal Olivya
Sabar Rey, ini istri lo batin Rey tertekan
"Atau mau aku beliin obat aja, yang minuman biasanya kamu minum kalo lagi pms" ucap Rey lagi
"Apasih namanya....." Rey tampak berpikir sejenak
"Kirana, yakan sayang?"
Plakk
Tamparan mendarat di wajah Rey, siapa lagi pelakunya kalo bukan istrinya sendiri
"Aduh, kenapa aku di tampar?" tanya Rey memegang pipinya yang terasa panas
"Namanya itu kiranti, bukan kirana" ucap Olivya kesal
"Sama aja, mereka saudaraan" jawab Rey santai
"Yaudah, ini jadinya mau gimana?" lanjutnya lagi
"Di sini aja"
"Yaudah aku temenin, mau aku elusin perutnya sekalian?"
"Ngga, nanti ada yg liat, malu"
"Ntar kalo ada yang liat biar ku colok matanya"
"Ishh"
"Sini" ucap Rey lebih mendekat ke istrinya, lalu kepala Olivya bersender di dada bidangnya tak lupa mengelus kepala sang istri penuh sayang. Entah sampai kapan ini akan berakhir
***
Keluarga Andreas kini sedang berkumpul di ruang keluarga, karena ada hal yang mau di omongin oleh Papa Bimo. Membuat Rey dan Olivya mau tidak mau harus menuruti Papanya itu, padahal tadinya Rey ingin keluar berdua dengan sang istri. Hufttt
"Ada apa sih, Pah?" tanya Rey membuka obrolan, sedikit malas
"Buru-buru amat" jawab Papa Bimo
"Ck, buruan" kesal Rey
"Kamu mau kemana sih, Rey?" kini Mama Vina yang bertanya
"Mau keluar sama istri"
"Yaudah, jadi gini...." Papa Bimo menggantungkan ucapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
EXTERMINATE
Fiksi RemajaReynaldi Andreas, dia sudah menikah sejak SMA dengan salah satu perempuan yang paling dia cintai, Reynaldi mencintai istrinya dengan amat sangat. Tidak membiarkan perempuan kesayangannya di sentuh seujung kuku pun oleh laki-laki lain Jika ada yang m...