Sesuai dengan apa yang diinfokan oleh Bu Rika tempo hari, yaitu mengenai ulangan ips. Kini semua siswa siswi kelas XII IPS 3 akan melaksanakan ulangan ips, banyak raut muka bermacam macam. Ada yang semangat, pasrah, sampai yang mengantuk pun ada
Sebelum guru killer itu masuk ke kelas, mereka menyempatkan untuk belajar sebentar sekedar mengingat. Ya, walaupun tak ada yang nyangkut di otak setidaknya mereka sudah berusaha semaksimal mungkin
Seperti halnya dua curut yang sedang frustasi akan ulangan hari ini, bagaimana tidak mereka membuka buku aja jarang. Gimana mau ngerjain ulangan ips yang menurut mereka membutuhkan otak yang mampu menampung banyak soal sulit, sedangkan otak mereka kapasitasnya kurang dari 2gb
"Bodoamat anj" Arka menutup bukunya dengan kasar
"Tenang Ar, masih ada nih dua jenius ntar nyontek mereka aja" ucap Bobby yang sedari tadi hanya makan tanpa berniat membuka bukunya
"Ntar bagi contekan ya, mas Kenan dan mas Bintang" lanjutnya menatap Kenan dan Bintang dengan alis yang di naik turunkan
"Ogah!" jawab mereka kompak
"Lo bedua, pelit amat sama temen" sungut Arka
"Makanya belajar" Bintang menanggapi
"Gue udah belajar anj, tapi gaada yang masuk di otak gue" jawab Arka frustasi
"Bodoamat" ucap Kenan memutar bola matanya malas
"Tap..."
"Selamat pagi anak-anak" ucap Bu Rika ketika sudah memasuki kelas
Seketika yang tadinya deg degan semakin deg degan, keringat dingin membanjiri pelipis dua anak monyet yang tengah sepaneng
Mampus batin Bobby
"Baik anak-anak, sesuai apa yang ibu katakan tempo hari. Hari ini kita ulangan ips bab 1&2" ucapnya menatap semua siswa dihadapannya
Tanpa basa basi lagi Bu Rika membagikan kertas ulangan yang dimana sudah tertulis rentetan soal yang sudah tersusun rapi
"Selamat mengerjakan, jangan ada yang berisik!" ucapnya
Kini semua siswa siswi fokus ke kertas ulangan mereka masing masing, tak ayal banyak yang garuk garuk kepala karena tak paham apa yang dilihatnya saat ini
"Susah, hm?" tanya Rey pelan pada istrinya yang terlihat bingung
"Iya" jawab Olivya berbisik agar tidak ketahuan oleh guru killer di depannya. Rey yang mendengar itu tersenyum tipis
"Sini" ucap Rey mengambil alih kertas milik Olivya. Rey dengan lihai mengerjakan sebagian soal istrinya itu dengan cepat tanpa kesulitan sedikit pun
"Dan yang nomor 6-10 ini sama seperti nomor 1-5" ucap Rey menjelaskan kepada sang istri. Olivya pun hanya mengangguk dan mengambil lagi kertasnya
Berbeda dengan dua orang yang dari tadi grusak grusuk ngga jelas karena ingin meminta contekan dari temen di sebelahnya. Bukannya ngga peka mereka hanya males meladeni sikap dua curut ini, siapa lagi kalo bukan Arka dan Bobby
"Kalian, ngapain?" suara Bu Rika keras memelototi kedua curut itu
"Eh, ngga bu hehe" jawab mereka gugup karena ketahuan ingin mencari contekan
Beberapa menit berlangsung kini semua siswa siswi 12 ips 3 sudah selesai melakukan ulangan, mereka pun berhamburan keluar untuk ke kantin sekadar ngademin otak. Katanya
***
"Gila, panas banget cuy" ucap Arka mengipasi wajahnya dengan tangan
"Banyak setan" ucap Bobby menimpali

KAMU SEDANG MEMBACA
EXTERMINATE
Teen FictionReynaldi Andreas, dia sudah menikah sejak SMA dengan salah satu perempuan yang paling dia cintai, Reynaldi mencintai istrinya dengan amat sangat. Tidak membiarkan perempuan kesayangannya di sentuh seujung kuku pun oleh laki-laki lain Jika ada yang m...