Setelah dari kantin sebelumnya, Rey kini berjalan menyusuri koridor untuk pergi ke kelas mencari keberadaan sang istri. Dia tidak menghiraukan tatapan para betina yang secara terang-terangan menatapnya dengan tatapan kagum
Dia terus berjalan, ingin segera menemui istri tercintanya itu. Sesekali bersiul kecil
Setibanya di kelas, Rey menatap semua seisi kelas kenapa tidak ada siapapun. Kemana perginya sang istri bersama teman-temannya itu
"Woy, lo berdua tau Olivya dimana?" tanya Rey kepada cewe dengan penampilan yang sedikit berlebihan itu
"Gatau gue, tanya aja noh sama temen-temennya" jawab salah satu dari mereka
Atensi Rey kini beralih pada kedua cewe yang tengah asik bercanda
"Mana cewe gue?" tanya Rey to the point kepada Disa dan Rea
"Lah, si Oliv dari tadi ngga sama kita" jawab Disa sambil memakan es krimnya
"Kata dia, mau nemuin lo berdua"
"Tapi mana, kenyataannya ngga ada tuh"
"SHIT!" umpat Rey lalu bergegas untuk mencari sang istri
Dia berusaha mencari keberadaan sang istri dengan perasaan khawatir, tidak seharusnya Olivya menghilang tiba-tiba tanpa memberitahu dirinya
***
Rey kini mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, sambil terus berusaha menelpon sang istri, perasaan takut mendominasi
"Sayang, plis jangan bikin khawatir. Angkat telfonnya" ucap Rey sambil terus menghubungi Olivya
"FUCK!"
Rey semakin menambah kecepatan mobilnya agar segera sampai di mansion, mungkin Olivya pulang karena ada suatu hal penting sehingga lupa memberitahu dirinya, pikir Rey. Semoga
Beberapa kali Rey sempat ingin menabrak orang lain, untung dia cekatan menghindar. Pikiran Rey benar-benar kacau, entah dia merasa bahwa istrinya tidak baik-baik saja
Beberapa menit berkendara Rey sampai di mansion, dan segera bergegas untuk ke dalam mansion mencari sang istri
"Sayang" teriaknya menggelegar
Rey menuju lantai dua, dimana kamarnya berada untuk mengecek. Namun hasilnya sama saja tidak ada istrinya disana
"Kenapa, Rey?" tanya Mama Vina baru saja dari dapur, mendengar teriakan putranya itu
"Mah, Oliv udah pulang?" tanya Rey pada mamanya
"Engga, Mama ngga liat Oliv dari tadi. Kenapa emang?"
"Shit" Rey mengacak rambutnya frustasi
"Bukannya tadi sama kamu?"
"Iya, tapi dia pergi ngga bilang sama Rey"
"Udah coba di telfon?"
"Udah, ngga diangkat" ucap Rey lirih "Rey takut, Olivya kenapa-kenapa Mah" sambungnya
"Kamu tenang dulu, coba lacak dulu keberadaan dia" usul Mama Vina
Tanpa disuruh dua kali Rey langsung melacak keberadaan sang istri, kenapa dia tidak kepikiran soal itu dari tadi. Saking khawatirnya dirinya sampai lupa kalau ada teknologi pelacak
"Gimana?" tanya Mama Vina, dia juga terlihat khawatir dengan menantunya itu
"Dapat, Rey pergi dulu ya, Mah" seru Rey langsung bergegas untuk menuju ke lokasi Olivya berada saat ini
"Iya hati-hati" ucap Mama Vina sedikit berteriak
***
Seorang perempuan tengah menangis tersedu-sedu di hadapan dua gundukan tanah. Olivya, ya cewe itu sedang berada di makam kedua orang tuanya

KAMU SEDANG MEMBACA
EXTERMINATE
Fiksi RemajaReynaldi Andreas, dia sudah menikah sejak SMA dengan salah satu perempuan yang paling dia cintai, Reynaldi mencintai istrinya dengan amat sangat. Tidak membiarkan perempuan kesayangannya di sentuh seujung kuku pun oleh laki-laki lain Jika ada yang m...