[EMPATPULUHSATU]

2K 50 5
                                        

Rey mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, raut khawatir tercetak jelas diwajahnya. Tadi Mamanya mengabari dirinya bahwa Olivya pingsan dan di bawa ke rumah sakit sekarang

Rey yang mendengar itu langsung bergegas meninggalkan pekerjaanya di kantor, dia tidak peduli dengan pekerjaanya yang terpenting istrinya terlebih dahulu

"Arghh, sial" Rey memukul setir mobilnya kuat menyalurkan segala emosinya, dia benar-benar sangat khawatir dengan kondisi istrinya

"Sayang" gumamnya pelan sambil mencengkram setir mobilnya kuat hingga buku tangannya memutih, rambutnya yang acak-acakan dan penampilannya yang sudah tidak rapi seperti pagi tadi, Rey tidak memperdulikan itu semua

Tiba-tiba jalanan menjadi macet, entah kenapa penyebabnya. Membuat Rey semakin murka di dalam mobilnya

"Fuck!" umpatnya

Tin

Tin

Tin

Rey mengklakson dengan amat brutal. Dia mengacak rambutnya frustasi, pasalnya dia sekarang ini sangat buru-buru ingin melihat kondisi istrinya

Bugh

Dia Refleks memukul kaca mobilnya hingga ada retakan kecil yang muncul, dan membuat tangannya terdapat luka yang tidak besar namun mengeluarkan darah

"Gue mau ketemu istri gue, cepetan bangsat!" dengan kesetanan dia berteriak di dalam mobilnya, memandang lurus kearah depan penuh emosi

"Fuck, lo semua anj!" makinya melihat para pengendara mobil yang lain

"Demi apapun siapa yang udah bikin macet ni jalanan, pengen gue..."

Sial. belum juga melanjutkan ultimatumnya namun terlihat mobil sudah pada jalan Rey pun akhirnya ikut menjalankan mobilnya

Rey pun kembali mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, tidak sabaran ingin melihat kondisi istrinya

Beberapa menit berkendara, dia akhirnya sampai di rumah sakit

Rey sedikit berlari kecil menuju ruangan tempat istrinya dirawat

Ceklek

Rey membuka pintu dengan sedikit kasar, terlihat Mama Papanya yang setia menjaga istrinya

"Sayang" Rey menghampiri istrinya dengan raut khawatir, berbeda dengan sang istri justru menampilkan senyumanya

"Ada yang sakit?" tanyanya sambil mengelus kepala istrinya dengan lembut

Melihat ke khawatiran putranya membuat Mama Vina tersenyum tipis

"Kenapa lama banget, hm?" tanya Olivya menatap lekat wajah suaminya

"Maaf, tadi macet" wajah Rey terlihat sangat merasa bersalah, Olivya yang melihat wajah suaminya yang seperti itu ingin tertawa namun sebisa mungkin ia tahan

"Alasan" celetuk Papa Bimo, berniat mengkompori

Rey yang mendengar itu menatap sekilas Papanya dengan sengit

"Ngga mungkin jam segini macet Rey, kamu ada-ada aja" Mama Vina menimpali, sedikit menahan tawanya

Rey merasa terpojokkan sekarang

"Bener sayang, tadi macet, serius" Rey berusaha meyakinkan istrinya

"Iya" Olivya membalas singkat

Sebenarnya dia tidak tega mengerjai suaminya seperti ini, namun ini rencana Mamanya. Olivya tidak ingin mengecewakan Mamanya, mungkin nanti setelah pulang dari rumah sakit dia memberi tahu yang sebenarnya kepada suaminya

EXTERMINATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang