Javas kini membawa Olivya ke sebuah tempat yang terpencil tidak akan di ketahui orang-orang banyak kecuali dirinya dan orang kepercayaannya
Javas membawa tubuh Olivya ke salah satu kamar dan akan membaringkan disana
"Queen, sorry gue nekat ngelakuin ini" ucapnya lirih menatap Olivya yang terpejam damai, dia mengelus tangan mulus Olivya
"Gue cinta sama lo" lanjutnya
"Gue pengen bareng lo, Queen"
"Gue akan nerima anak ini" Javas mengelus perut buncit Olivya
"Shhh" desis Olivya dia samar membuka matanya
"Gue dimana?" lanjutnya lirih, tempat yang dilihatnya sangat asing bagi dirinya
"Tenang, lo berada di tempat gue" jawab Javas, sontak langsung Olivya duduk sedikit meringis menahan sakit di perutnya
"Javas, lo keterlaluan" ucapnya memberontak
"Gue mau pulang!" tangisnya pecah, sambil memukul keras Javas yang berada di hadapannya, Javas pun berusaha menenangkan Olivya
"Lo ngga akan kemana-mana, lo akan tetep bareng gue, Queen" ucap Javas lirih
"Gue akan bawa lo pergi jauh dari sini" lanjutnya
"Javas, lo brengsek!" Olivya terisak
"Ya, gue tau itu" jawabnya santai
"Gue pergi bentar, tidur lah" lanjutnya mengelus pucuk kepala Olivya dan beranjak pergi, tak lupa mengunci pintu dan jendela agar Olivya tidak kabur
Selepas kepergian Javas, Olivya berteriak sekencang-kencangnya meluapkan semua emosinya
"Sayang, maafin Mommy" ucapnya mengelus perutnya
"Pasti Daddy mu sekarang khawatir mencari kita" lanjutnya penuh sesal
"Argghh" pekiknya tertahan merasakan sakit di perutnya
Di lain sisi
Keadaan Rey sedang kacau dia gagal mengikuti mobil Javas, dia kembali ke mansion dengan keadaan tidak baik-baik saja
"Arghhhh" teriaknya penuh amarah, dia membanting semua barang-barang yang ada di kamarnya
"JAVAS BRENGSEK!!"
Bugh
Bugh
Bugh
Rey meninju tembok beberapa kali, membuat tangannya mengeluarkan darah segar
"FUCK!!"
"SAMPE ISTRI DAN ANAK GUE KENAPA-KENAPA, MATI LO JAVAS!!"
Pyarrr
"Rey, tenang nak" Mama Vina datang dengan raut panik, dia berusaha menenangkan putranya
"Olivya" ucap Rey lirih di dekapan Mamanya
"Oliv bakal baik-baik aja, kamu tenang ya" Mama Vina mengelus punggung putranya yang tampak bergetar
"Papa mu sedang meminta bantuan seseorang untuk melacak keberadaan istrimu" lanjutnya
"Anak Rey, Mah" ucapnya penuh khawatir
"Anak mu kuat, dia bakal baik-baik aja dan pastinya akan menjaga Mommy nya" balas Mama Vina lembut, dia juga berusaha tegar dalam situasi seperti ini
"Mama" panggil Rey
"Iya?"
"Kalo nanti Rey jadi seorang pembunuh, Mama maafin Rey kan?" tanya Rey pada Mamanya

KAMU SEDANG MEMBACA
EXTERMINATE
Teen FictionReynaldi Andreas, dia sudah menikah sejak SMA dengan salah satu perempuan yang paling dia cintai, Reynaldi mencintai istrinya dengan amat sangat. Tidak membiarkan perempuan kesayangannya di sentuh seujung kuku pun oleh laki-laki lain Jika ada yang m...