CHAPTER 14 [TOURNAMENT]

1.5K 163 1
                                    

Cuaca hari ini begitu cerah, langit pun terlihat sangat indah, namun tidak dengan raut wajah, dari gadis yang kini, tengah berdiri di area pertandingan.

Dia terlihat sedikit murung, kedua bola matanya memandang ke segala arah, merasa khawatir.

Hari ini, adalah hari dimana ia akan bertanding untuk memenangkan juara pertama antar provinsi, usai menyelesaikan beberapa pertandingan penyisihan beberapa waktu lalu.

Suasana di tempat ini pun sangat ramai, para penonton sudah memenuhi tribun sejak tiga puluh menit yang lalu.

Begitu pun dengan Becky, ia berada di tribun dengan Emely, Fon, Ellyn, dan Mona.

Gadis itu melambaikan tangannya di ikuti sang adik, Emely. Mereka memberi semangat kepada Freen, yang kini sedang tersenyum ke arah mereka.

"SEMANGAT!!!" Teriak Becky dan Emely.

Freen membalas lambaian tangan mereka, diiringi dengan senyum manisnya.

Lima menit lagi, pertandingan akan segera di mulai, Freen sedang melakukan pemanasan.

"Kau pasti bisa Freen!!!" Mario, mencengkram pundak Freen.

"Fokus!!! Tak perlu terburu-buru, bertahan, lalu cari kesempatan untuk mengalahkan lawan, dan kalahkan!!" Freen hanya mengangguk lalu tersenyum.

Peluit berbunyi, tanda pertandingan akan dimulai, kedua pemain segera masuk ke dalam area pertandingan.

Suara penonton di tribun bergema, untuk memberikan semangat kepada para pemain.

Gadis bergigi kelinci itu kini sedang berhadapan dengan lawan, wasit memberikan aba-aba, pertandingan dimulai.

Dimenit pertama pertahanan dari keduanya cukup kuat, Freen beberapa kali hampir menjatuhkan lawan.

Bhukkk...

Gadis itu jatuh, mengerang menahan sakit di kakinya.

Para penonton mulai bersorak, ketika lawan berhasil mengalahkan Freen.

Becky, dan yang lain seketika berdiri, khawatir, melihat Freen.

"FREEN!! KAMU PASTI BISAAAAA" teriak Becky.

"OLAFF KAU HARUS MENANG!!AYO AYO" Emely ikut berteriak menyemangati, Freen.

"AYO FREEN!! LAWAN!" Ellyn.

"KAU BISA FREEN!!" Mona.

"FREEEEEEN SEMANGAT!!!" Suara Fon kencang, hingga membuat Becky, Ellyn, Mona, dan Emely melirik ke arahnya.

Dua menit berlalu, Freen berhasil meraih dua poin, namun dia tetap kalah, karena lawan lebih unggul, memperoleh empat poin di ronde pertama.

Sejak pertandingan berlangsung, Freen cenderung menendang dengan kaki kirinya, hingga membuat Mario curiga.

"Freen, mengapa kau hanya menggunakan kaki kirimu?" Tanya Mario, saat sesi istirhat berlangsung.

"Ah aku hanya nyaman menggunakan kaki kiri Coach!" 

"Tidak Freen, itu bisa cedera, gunakan kaki kananmu bergantian!!"

"Tap-..."

"Lakukan Freen! Gunakan kedua kakimu!!"

Ronde kedua dimulai, penonton kembali bergema.

Freen berhasil menjatuhkan lawan dengan kaki kanannya, beberapa kali Freen menarik napas panjang menahan rasa sakit.

Freen merasa kaki kanannya semakin terasa ngilu, namun dia tidak bisa berhenti di sini, Freen harus tetap menyelesaikan pertandingan.

Lawan, menyadari titik lemah Freen, hingga ia terus menyerangnya, pertandingan itu semakin memanas.

Beberapa kali Freen bertahan, hingga akhirnya Freen unggul satu poin.

Dalam hitungan detik lawan kembali berhasil menjatuhkannya, poin mereka kini imbang.

Suara penonton masih menggema, kali ini teriakannya semakin kencang.

Di detik-detik terakhir, Freen mengerahkan tenaganya, meski ditangkis beberapa kali, Freen berhasil merebut poin terakhir.

"HUAAAAAAAH!!!! FREEEN!!"

Dironde kedua Freen berhasil menang, meski ia harus menahan sakit.

Sementara itu Becky menyadari sesuatu, ketika melihat Freen berjalan ke arah Mario, ia terlihat menyeret kaki kanannya, gadis bule itu kini mulai khawatir, ada sesuatu yang tidak beres.

Ronde ke tiga akan dimulai, dimana ronde ini menjadi ronde terakhir, dalam menentukan pemenang dalam pertandingan ini.

Semantara itu, penonton semakin dibuat tegang.

Siapa yang akan menjadi juara, di pertandingan antar provinsi tahun ini.

Freen menatap kedua bola mata lawan, dengan tajam, seolah ia akan segera menerkamnya.

Wasit kembali memeberikan aba-aba, pertandingan dimulai.

Gadis itu mundur perlahan, sebelum menendang lawan, Freen terus menatapnya.

Ini adalah penentuan, di mana Freen harus benar-benar fokus untuk memenangkan kejuaraan ini, lawan mencoba menyerangnya, hingga membuat gadis itu terdorong.

Beberapa detik berlalu, lawan berhasil menendang Freen hingga kembali terjatuh, Freen memukul matras, kesal.

Lawan memenangkan dua poin, waktu terus berjalan, Freen mencoba menyerang, dan ya! dia berhasil menumbangkan lawan, meski poin lawan tetap unggul satu poin.

"YEAAH!!" Teriak Freen.

Tak menyerah, meski kini kaki kanannya semakin terasa sakit, hingga membuat gadis itu kewalahan menahannya.

Poin menjadi imbang, Freen kembali berhasil melawan.

"YAAAAAAH!!" Freen meringis, menahan sakit, dengan cara berteriak.

Suara napasnya terengah-engah, gadis itu terlihat sangat lelah.

Pada detik-detik terakhir pihak lawan, semakin kuat, Freen kewalahan, poin masih imbang 2-2.

"FREEEN!!! AKU PERCAYA PADAMU!!" Teriak Becky, memicu semangat Freen.

Tendangan terakhir dari kaki kanan Freen, membuahkan hasil, lawan akhirnya jatuh.

"YEAAAAY!!!" Teriak Freen, menangis, memandang para penonton di tribun.

Suara peluit tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, gadis itu berhasil memenangkan pertandingan ini.

Becky bersorak memeluk Emely, memandang Freen di tengah area pertandingan.

Mereka berlima saling berpelukan, bangga.

Gadis itu menjatuhkan tubuhnya, membungkuk, air matanya tumpah.

Tangan kanan Freen, meremas perban yang ada dikaki kanannya, sakit kakinya semakin terasa sakit. Perlahan Freen mengangkat kepalanya, mencari Becky.

Namun dalam hitungan detik, penglihatannya mulai terasa kabur, hingga berubah menjadi gelap.

BHUUKK....

Gadis itu jatuh pingsan, sebelum sempat naik ke atas panggung, untuk menerima piala dan medali kemenangan.

Mario panik, ia segera berlari menghampiri Freen, yang terkapar.

Para penonton seketika ikut panik, begitu pun Becky, matanya membelalak melihat Freen jatuh pingsan, susasana di sana pun terlihat ricuh.



📣📣📣GUYS JANGAN CUMAN DIBACA AJA DONG!! KALAU CERITA INI EMANG SERU, JANGAN LUPA BUAT DIFOLLOW, DIVOTE, DIKOMEN DAN BAGIKAN!!

THANK YOU!!




My Love My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang