Tiga hari berlalu begitu saja, setelah kejadian di mana Freen dan Becky bertengkar, kini mereka menjaga jarak, tidak, lebih tepatnya Freen yang menjaga jarak, untuk menjauh dari Becky.
Sedangkan gadis bule itu selalu mencoba untuk meminta maaf, namun Freen selalu menghindar.
Kini Becky mengetahui semua, yang telah dilakukan Freen kepada Clay, Fon yang menceritakan semuanya.
Dibalik sikap menyebalkan freen kepada Becky, rupanya di belakang, ia selalu membalas semua perlakuan buruk Clay.
Bahkan, Mona dan Ellyn merasa aneh, melihat perilaku Freen, yang tiba-tiba berubah setelah mengenal gadis itu.
Freen bukanlah orang selalu ikut campur dengan masalah orang lain, ia terkesan bodo amat.
Namun kini, ia sampai rela dihukum hanya untuk membela dan membalaskan perbuatan, Clay dan teman-temannya.
Sementara itu, Freen dan Becky, kini tengah bersitatap di lorong kelas, tatapan Freen terasa dingin dan datar.
Ia pun melengos pergi, padahal Becky ingin sekali berbicara dengannya.
~~~
"Oii Freen!!" Teriak Mona "Ada apa lagi, dengan mu?"
Freen sedang asik bermain basket di gedung olahraga, sejak tadi, ia memfokuskan pikirannya, namun selalu buyar, ketika wajah Becky melintas di benaknya.
"Kau mengabaikan Becky? Bukan kah kau melakukan semuanya untuk dia?" Timpal Ellyn.
Freen melempar bola basket ke dalam ring, lalu berjalan menghampiri mereka berdua, dan mengambil botol minum yang berada di sisi kanan Ellyn.
"Freen, gadis itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu padamu!" Kata Ellyn.
"Aku tidak peduli!" Ucapnya seraya meneguk air minumnya.
"Oii, Freen kau aneh sekali. Sejak kau mengenal dia kau selalu membantunya! Ada apa denganmu kali ini?" Mona penasaran.
Freen menatap kedua sahabatnya tanpa ekspresi.
"Dia mengatakan bahwa dia membenci ku, tak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa aku dan Clay sama saja, oh ada lagi, dia pun meminta ku untuk tidak ikut campur!"
"Jadi, aku tidak ingin berurusan dengan gadis itu lagi!" Freen berjalan, ke luar gedung.
Setelah meninggalkan kedua sahabatnya di sana, Freen berjalan melewati toilet, ia mendengar teriakan minta tolong, suara itu berasal dari salah satu toilet perempuan.
Tentu saja Freen mengenal suara itu, ya, itu adalah suara Becky, gadis bule itu sepertinya terjebak di sana.
Freen ingin membantunya, namun langkahnya terhenti saat mengingat perkataan dari gadis itu, tiga hari yang lalu.
"Aku benci dirimu Freen! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"
Ia pun menarik napas panjang, dan dengan berat hati, Freen berjalan meninggalkan gadis itu, tanpa membantunya.
~~~
Pertandingan Taekwondo antar provinsi semakin dekat, Freen semakin sibuk latihan.
"Freen ayo lakukan dengan benar, pertandingan sebentar lagi!" Ucap sang pelatih.
Gadis bergigi kelinci itu tengah latihan, di tempat latihan milik pak Mario, seorang coach yang melatih Freen selama ini, selama latihan di luar sekolah.
BHUKKK...
Tubuh Freen berhasil tumbang, oleh lawannya, Mario pun terkejut.
"Oii, Freen ada apa denganmu!!"
Gadis itu kembali berdiri, pikirannya melambung jauh memikirkan Becky.
"Sorry Coach, aku perlu istrihat sebentar!" Freen berjalan ke arah luar.
"Oii, ada apa dengan gadis itu?" Tanya Mario, bingung. Tidak seperti biasanya Freen seperti itu.
Freen berjalan menuju kamar mandi, langkahnya terhenti, saat tangan kirinya hendak menggapai gagang pintu, ia mengingat gadis itu.
Apakah Becky masih terkunci, di kamar mandi sekolah? Hmm mungkin seseorang telah membantunya, pikir Freen.
Ia pun masuk ke dalam, namun lagi-lagi pikiran itu mengganggunya, ia pun kembali ke luar, berjalan cepat mengambil smartphone miliknya.
"Oii Freen!!" Ucap seseorang di sebrang sana.
"Halo Mon, apa kau melihat Becky saat pelajaran terakhir?" Tanya Freen, khawatir, sebab ia tidak tahu Becky sudah ke luar atau masih terkunci, di kamar mandi.
Freen tidak mengikuti beberapa pelajaran, karena ia harus fokus dengan latihan kejuaraannya.
"Emmm, tidak Freen! Di jam pelajaran terakhir dia tidak ada di kelas, Fon juga mencarinya tadi, menga.."
Mendengar hal itu, Freen langsung menutup teleponnya, lalu ia berlari meninggalkan tempat latihan begitu saja.
Freen mencoba mencari taksi, namun hari itu jalanan sepi, ia pun menuju sekolah dengan berlari bahkan tanpa alas kaki, jarak tempat latihan dengan sekolah memang tak terlalu jauh, namun lumayan jika ditempuh tanpa kendaraan.
Napas Freen terpenggal, ketika ia sampai di depan gerbang sekolah, keringatnya bercucuran, ia menggebrak-gebrak pintu gerbang yang terkunci.
"Oii!!!" Teriak Freen, napasnya terdengar sesak karena lelah.
"PAK SENG!!" ia memanggil satpam sekolah, namun tak ada yang mendengar.
Untuk beberapa saat, Freen kembali memanggil pak Seng.
"PAK SEEEEEEENG!!!" Teriaknya lagi untuk ke sekian kali, suaranya hampir habis.
Akhirnya pak Seng yang sedang patroli, datang, menghampiri Freen.
"Oii, ada apa kamu kemari ke sekolah, ini sudah pukul tujuh malam, Freen!" Pak Seng membuka pintu gerbang.
Tak menjawab Freen kembali berlari kencang, mengabaikan pertanyaan pak Seng, yang masih berdiri bingung.
"BECC!!!" Teriak Freen mencari Becky, napasnya semakin terpenggal, karena lelah.
"BEC!!! JAWAB AKU!! DI MANA KAU?" Freen membuka, setiap pintu kamar mandi.
"BEC!!! APA KAU MASIH DI SANA?" Freen menggedor satu pintu, yang berada di paling ujung.
"TOLONG JAWAB AKU BEC!!"
"F...fr..freen" ucap Becky sangat pelan, suaranya terdengar lemah.
"BEC!!" Freen panik ketika mendengar suara Becky, wajahnya terlihat begitu cemas.
Ia pun mencoba mendobrak pintu itu dengan kuat.
"Bec, bisakah kamu mundur sedikit agar aku bisa mendobrak pintu ini!"
"Eemm!" Becky mengangguk di dalam sana, ia terlunglai lemah, napasnya sesak, mencoba untuk tetap sadar.
BHUKK.... BHUKK
Pintu itu tak kunjung terbuka, hingga akhirnya Freen kembali mencoba, kali ini ia mengerahkan semua tenaganya.
BRAKKK!!!
Pintu kamar mandi itu akhirnya terbuka, Freen seketika langsung memeluk Becky, yang terlihat sudah mulai tak sadarkan diri.
"BEC!!.. BEC BANGUN, APA KAU MENDENGARKU!" Freen mencoba menepuk pelan pipi Becky.
"BEC!!! MAAFKAN AKU!!!" Ucapnya lirik.
"BEC!!! AKU MOHON TOLONG BANGUN!!!
Dengan cepat Freen menggendong tubuh mungil Becky, ia kembali berlari dan mencoba membawa Becky ke rumah sakit.
📣📣📣GUYS JANGAN CUMAN DIBACA AJA DONG!! KALAU CERITA INI EMANG SERU, JANGAN LUPA BUAT DIFOLLOW, DIVOTE, DIKOMEN DAN BAGIKAN!!
THANK YOU!!
YANG BACA DOANG MALES NGEVOTE, KITA GAK TEMENAN!!! TITIK.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Enemy
RomantikJantung ku mulai berdegup kencang, jika Freen berada di samping ku, entah kapan aku mulai menyukai gadis ini. Gadis cantik yang selalu mengganggu dan membuatku menangis ini, kini berhasil membuat ku jatuh cinta. Ya, dia kini menjadi kekasih ku. Juju...