Sebuah mobil berwarna hitam, tengah terparkir tepat di depan rumah Becky, mobil itu terlihat tidak asing, gadis itu berjalan menghampirinya. Seorang pria paruh baya keluar dari dalam mobil dan tersenyum kepada Becky, ya, itu adalah supir pribadi Freen.
Ekspresi gadis itu pun terlihat terkejut, untuk apa dia datang ke rumah Becky malam-malam? beberapa pertanyaan bersarang di kepalanya.
Beberapa kali Becky mengedarkan pandangan mencari keberadaan Freen, namun gadis itu tidak terlihat sama sekali.
“Nona Freen, tidak ikut kemari!” ucap supir itu sembari tersenyum, ketika menyadari Becky mencari majikannya.
“Emm!” Becky tersenyum, bingung “Lalu untuk apa, bapak kemari?”
Sang supir berjalan membuka pintu mobil, dan bagasi, dia mengeluarkan berbagai macam cokelat dari dalam sana.
Becky yang melihat seketika bingung, cokelat yang dibawanya berjumlah sangat banyak, supir itu pun memindahkan cokelat-cokelat itu ke dalam rumah Becky.
Jika dilihat, Becky bisa membuka toko cokelat di rumahnya, cokelat yang dikirim Freen benar-benar tak terhitung.
“Saya akan membawanya ke dalam rumah?” tanya supir itu.
“Ah… ah iya” Jawab Becky tergagap, masih terkejut.
Freen, gadis itu benar-benar tidak bisa ditebak, lihat? dia mengirim cokelat dengan jumlah banyak, ke rumah Becky, sungguh tidak bisa dipercaya.
Supir itu pun beberapa kali memindahkan cokelat-cokelat itu, dibantu oleh Becky. Ini benar-benar terlalu banyak, Freen apa yang kau lakukan?.
Usai memindahkan semua cokelat itu, dengan sedikit kewalahan saking banyaknya, sang supir pun izin pamit.
***
Yin, Prim, dan Emely kompak mematung ketika melihat tumpukan cokelat di ruang tamu mereka.
“WAH COKELAT!!” Teriak Emely, memeluk tumpukan cokelat itu “Beckyyyyy... apa semua cokelat ini bisa ku makan?”
“Wah, jangankan kau makan Emely, kau jual pun ini tidak akan habis!” mata Prim melotot, memandangnya tak percaya.
“Becky, kau dapat dari mana semua cokelat ini?” tanya sang ibu penasaran.
Becky menatap sang ibu, sambil tersenyum canggung “Ini semua dari Freen, bu!”
“Waw, cokelat ini dari Olaf?” tanya Emely semangat.
“Emm!!” angguk Becky.
"Anak-anak apakah besok kita membuka toko cokelat saja?" Yin terlihat bingung.
Becky hanya menggeleng, memandangi tumpukan cokelat itu.
Sesaat kemudian, Becky mencari nama Freen di kontaknya, lalu meneleponnya, gadis itu benar-benar membuat Becky tak habis pikir dengan tingkahnya.
“Hallo!” ucapnya.
“Becky…” jawab Freen di sebrang sana.
“Apa kau menyuruhku untuk berjualan cokelat?”
“Tidak, aku hanya mengirimnya untukmu! Kau bisa memakannya”
“Freen, cokelat ini terlalu banyak!” Becky menghela napas panjang “Kau tahu, semua cokelat ini memenuhi ruang tamu ku”
Freen tersenyum disebrang sana “Becky, kau tidak bisa menerima cokelat dari siapapun sekarang! Karena Kau memiliki banyak cokelat di rumahmu, ah.. satu lagi, kau hanya memiliki satu penggemar, dan itu hanya aku”
Becky tersenyum, ketika mendengar kalimat itu, apa yang dilakukan Freen benar-benar di luar kepala, namun hal itu yang membuatnya bahagia, tingkah diluar nalar Freen, membuat Becky bahagia memilikinya.
"Freen, terima kasih atas cokelatnya, tapi ini bisa membuatku terkena diabetes!" Becky tertawa kecil.
Freen ikut tertawa "Aku sudah mengatakan, jika aku bisa memberimu berbagai macam cokelat yang ada di bumi, Becky!"
"Eem, lelucon mu sungguh gila Freen!" Becky, mengira apa yang dikatakan gadis itu tadi, hanya lelucon, namun nyatanya tidak
"Apa kau menyukainya?"
"Emm, aku sangat menyukainya, lebih tepatnya aku sangat menyukai orang yang memberiku cokelat ini.."
📣📣📣GUYS JANGAN CUMAN DIBACA AJA DONG!! KALAU CERITA INI EMANG SERU, JANGAN LUPA BUAT DIFOLLOW, DIVOTE, DIKOMEN DAN BAGIKAN!!
THANK YOU!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Enemy
RomanceJantung ku mulai berdegup kencang, jika Freen berada di samping ku, entah kapan aku mulai menyukai gadis ini. Gadis cantik yang selalu mengganggu dan membuatku menangis ini, kini berhasil membuat ku jatuh cinta. Ya, dia kini menjadi kekasih ku. Juju...