Seperti biasa, suasana kantin saat ini cukup ramai, begitu pun dengan suasana meja gadis bergigi kelinci itu. Ellyn, Fon, dan Mona sedang asik memakan bingkisan milik Freen dari penggemarnya tadi, sedangkan Becky masih asik memandangi sekotak cokelat yang ia simpan di atas meja.
Freen, gadis itu kini sedang menatapnya tajam, ia benar-benar sebal melihat Becky yang asik memandangi hadiah dari anak laki-laki itu, rasa cemburu yang di dada Freen semakin besar, ketika Becky tak sedikit pun memalingkan pandangannya.
“Bisakah kau berhenti, memandangnya?” ucap Freen, datar.
“Oh, tidak bisa!” balas Becky tersenyum, ia tidak melirik Freen sama sekali.
Gadis itu melipat kedua tangannya di dada, semakin tajam menatap Becky, sesekali ia menggeleng sambil menghembuskan napas kasar.
“Wah aku tak percaya ini..” kata Freen menggeleng.
“OII!!” teriak Freen, mengejutkan Fon, Mona, dan Ellyn tidak dengan Becky.
“Yah, ah.. Freen kau mengagetkan saja!” Fon, Ellyn, dan Mona kompak berhenti mengunyah cokelat yang memenuhi mulutnya.
“Oh, jantungku.. hampir berhenti berdetak!” timpal Mona.
“BISAKAH KALIAN BERHENTI, MAKAN!!” Freen melotot, kesal tidak ada yang meresponnya.
“Eyy, kau memberikan hadiah ini kepada kami, Freen!” Ellyn kembali membuka bungkus cokelat, lalu memakannya.
Freen semakin kesal, dia sudah tidak tahan lagi, Becky benar-benar tidak peka, gadis itu sedang cemburu kepadanya, seharusnya ia berhenti memandangi hadiah itu.
“Oii, Becky..” panggil Freen.
“Emm!!” jawabnya, sekilas menoleh ke arah Freen, sebelum kembali memandangi cokelat itu.
“Apa kau benar-benar tidak akan berhenti memandangi cokelat itu?”
“Emm!” angguk Becky tersenyum, polos.
Kesabarannya mulai habis, Freen seketika menggeser kursi seraya berdiri, menatap Becky tak percaya, sedangkan teman-temannya yang lain, menatapnya ngeri.
“Sepertinya akan terjadi perang!” bisik Ellyn menyikut lengan Fon.
“Bukankah sebaiknya, kita pergi dari sini” Mona ikut berbisik.
Freen dengan cepat mengambil cokelat itu, membukanya lalu memakannya dengan kasar, kini mulutnya terlihat penuh terisi cokelat.Kedua bola mata Becky seketika membelalak, mulutnya terbuka sangat lebar, sebelum akhirnya ia merengek, mencoba merebut kembali cokelat itu.
Tidak peduli, Freen masih mengunyah beberapa cokelat itu, sebelum akhirnya mengembalikannya kepada Becky.
Wajah gadis itu terlihat sangat lucu, sisa-sisa cokelat memenuhi ujung bibir dan pipinya, sedangkan Becky kini sedang menatapnya marah.
“OII, FREEN!!” teriak Becky, seraya menatap cokelat yang hanya tersisa beberap biji saja “Apa yang kau lakukan?”
“KAU TIDAK MELIHAT? AKU SEDANV MEMAKAN COKELAT!!” Freen melotot, sembari mengusap sisa-sisa cokelat dimulutnya “Argh, rasa cokelat ini sangat tidak enak!!”
“FREEN, MENGAPA KAU MEMAKAN COKELAT MILIKKU? KAU BISA MEMAKAN SEMUA COKELAT MILIKMU!!” Becky, kesal “Ahh, tidak... cokelat kesayanganku, hadiah pertamaku”
Becky memandangi cokelat itu dengan tatapan dramatis, hingga membuat Freen menggeleng tak percaya.
“APA? COKELAT KESAYANGAN” Teriak Freen, menggebu-gebu “WAH…” Freen memandang teman-temannya bergantian.
“AKU BISA MEMBELIKAN MU, SEMUA COKELAT YANG ADA DI MUKA BUMI INI!!!!” Teriak Freen seraya pergi meninggalkan Becky.
Seketika teriakan gadis itu membuat Becky, Ellyn, Fon dan Mona diam, mereka bersitatap satu sama lain.
“Ada apa dengannya?” ucap Becky, lemas.
“Oii, Bec! Sepertinya Freen sedang cemburu kepadamu” kata Mona.
“Wah, Bec! Apa kau tidak menyadarinya” timpal Ellyn, menggeleng."Tempramentnya sangat buruk sekali!" Fon menatap Freen, seraya menjauh.
Becky seketika merasa bersalah, dia tidak menyadari bahwa gadis itu sedang merasa cemburu, namun di sisi lain Becky hanya sekadar senang, ketika menerima hadiah itu, tidak lebih.
Yang ada di hatinya, tetap hanya Freen seorang.
Gadis bule itu pun berlari menyusul Freen, yang sudah tak terlihat batang hidungnya.
Freen masih kesal, ia duduk menyendiri di pinggir lapangan, beberapa kali gadis itu terdengar mengoceh pada dirinya sendiri.
“Wah..” Freen menggeleng kasar “Cokelat kesayangan? Kesayangan, pantatku!” gadis itu berbicara pada dirinya sendiri.
Sesaat kemudian, Becky datang lalu duduk di sampingnya, namun dengan cepat gadis itu bergeser, tidak ingin dekat dengan Becky, namun Becky dengan sengaja mengikutinya.Freen tidak ingin melihatnya, ia pun memalingkan wajahnya, tak mau bicara sama sekali, gadis itu benar-benar cemburu.
Becky mencoba untuk meminta maaf, namun gadis itu masih memalingkan wajahnya, akan tetapi hal itu membuat Becky tersenyum, gemas melihatnya.
“Freen!” panggilnya lembut, Freen tak menjawab.
“Apa kau marah padaku?” Becky, berpura-pura cemberut, mencoba bersikap imut, namun Freen tetap mengabaikannya.
“Eyy, Freen! Maafkan aku…” gadis itu menarik tangan Freen lembut.
“Ak..” Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, seketika wajah Freen berubah menjadi merah muda.
Becky, gadis itu mencium pipinya, hingga membuat Freen seketika mematung, sebelum akhirnya salah tingkah, wajahnya semakin terlihat memerah, bahkan kini jantungnya pun berdegup kencang.
Terlalu salah tingkah, gadis itu pun tidak bisa mengatakan apapun selain tersenyum, jantungnya hampir meledak, dia tidak bisa terus berada di sana, Freen berdiri dari duduknya, lalu berjalan cepat meninggalkan Becky begitu saja.
“Freen!!” teriak Becky, berlari kecil menysusul.Freen benar-benar dibuat salah tingkah oleh Becky, mereka berdua terlihat sangat lucu bukan.
📣📣📣GUYS JANGAN CUMAN DIBACA AJA DONG!! KALAU CERITA INI EMANG SERU, JANGAN LUPA BUAT DIFOLLOW, DIVOTE, DIKOMEN DAN BAGIKAN!!
THANK YOU!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Enemy
RomanceJantung ku mulai berdegup kencang, jika Freen berada di samping ku, entah kapan aku mulai menyukai gadis ini. Gadis cantik yang selalu mengganggu dan membuatku menangis ini, kini berhasil membuat ku jatuh cinta. Ya, dia kini menjadi kekasih ku. Juju...