Lucas mengajak semua karyawannya untuk makan malam bersama, sekaligus untuk merayakan keberhasilan Becky dan Freen, usai berhasil mengajak klien besar mereka, untuk bekerja sama.
Suasana restaurant yang dipesan Lucas pun terlihat mewah.
Becky duduk tepat di sebrang gadis bergigi kelinci itu, sedangkan Lucas sedang berdiri, ia menyampaikan beberapa kalimat pembuka di acara makan malam ini.
"Becky, Freen terima kasih, karena kalian berhasil membuat klien besar kita, yaitu Leonard dan Neylson mau bekerja sama dengan perusahaan kita, ini adalah proyek besar yang bisa membuat perusahaan kita semakin besar!!"
Kompak semua orang memberikan tepuk tangan kepada mereka, Freen dan Becky pun berdiri sejenak.
"Hooooooo" sorak mereka semua.
"Freen terima kasih, sebagai karyawan baru, kau bisa membantu Becky dengan sangat luar biasa"
Gadis bergigi kelinci itu tersenyum lebar, membungkuk.
"Becky kau pun sangat luar biasa!!" Lucas mengacungkan kedua jempolnya.
Becky tersenyum ikut mengacungkan jempol tangannya.
Beberapa saat kemudian makanan yang dipesan berdatangan, termasuk beberapa minuman beralkohol, yang disajikan di atas meja oleh para pelayan.
Mereka pun segera menyantap makan malam tersebut, dengan lahap, setelah itu disambung dengan membahas segala hal, usai perut mereka merasa kenyang.
Kini, tiba waktunya untuk mereka bersenang-senang, menikmati beberapa minuman beralkohol.
"Untuk menyambut hal baik yang akan kita jalani, mari kita bersulang!" Ucap Lucas mengacungkan gelasnya.
"CHEERRSS!!"
Semua orang yang berada di sana terlihat bahagia, begitu pun Becky dan Freen.
Freen, gadis itu asik menikmati alkohol yang diminumnya, ia memainkan gelas yang dipegangnya, sembari menatap Becky.
Gadis itu tahu betul jika Becky, tidak bisa minum banyak alkohol, ia pun tersenyum kecil, mengingat hal-hal kecil dengan Becky.
"APA?" kata Becky pelan.
Freen memeberikan isyarat kepadanya, menggerakan tangannya.
"Cihh!" Becky tersenyum tak terima, sambil membuang muka.
"ELISA TOLONG TUANGKAN MINUMAN ITU!" ucap Bekcy penuh penekanan.
"Bec, apakah kau serius? Kau tidak bisa minum banyak alkohol" bisik Elisa, salah satu teman dekat Becky di kantor.
"TUANGKAN!" balas Becky melotot.
Dengan terpaksa Elisa pun, menuangkan minuman itu ke gelas yang dipegangnya.
Kedua bola mata Becky menatap tajam ke arah Freen, yang berada di depannya, sedangkan gadis yang ditatapnya memasang wajah datar.
Hanya dalam hitungan detik, gadis berdarah Inggris itu meneguk minumannya hingga tak tersisa sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Enemy
RomanceJantung ku mulai berdegup kencang, jika Freen berada di samping ku, entah kapan aku mulai menyukai gadis ini. Gadis cantik yang selalu mengganggu dan membuatku menangis ini, kini berhasil membuat ku jatuh cinta. Ya, dia kini menjadi kekasih ku. Juju...