CHAPTER 29 [AKU TIDAK SELINGKUH]

1.1K 144 9
                                    

Freen sedang asik mengaduk kopi di kantin kantor,  sambil sesekali menikmati aroma kopi yang dibuatnya, suara langkah kaki tiba-tiba terdengar mendekat, seseorang masuk ke dalam sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Freen sedang asik mengaduk kopi di kantin kantor,  sambil sesekali menikmati aroma kopi yang dibuatnya, suara langkah kaki tiba-tiba terdengar mendekat, seseorang masuk ke dalam sana.

Namun langkahnya terhenti ketika melihat gadis itu, ia pun berniat memutar arah dan kembali ke ruangannya.

Freen menoleh dengan gelas kopi di tangannya.

“Apa kau malu bertemu denganku?” kalimat itu seketika keluar dari mulut Freen.

Untuk beberapa detik Becky mematung, sebelum akhirnya kembali memutar tubuhnya menghadap ke arah gadis itu, jarak mereka terhitung kurang lebih dua meter.

Becky tersenyum sinis, sambil berjalan mendekat ke arahnya.

“Untuk apa aku malu bertemu dengan mu Freen!”

Becky mentap Freen sinis, sembari mengambil gelas dan kopi instan.

“Emm!” Freen mengangguk sambil mengerutkan keningnya “Lalu mengapa kau berjalan kembali ke keluar?”

“Apa aku tidak boleh kembali ke ruanganku?” gadis bule itu melipat kedua tangannya di dada, menyandarkan pinggangnya ke meja, dan mebalik tubuhnya ke arah Freen.

“Tentu saja boleh!” Freen mengangguk, menyimpan gelas kopi di atas meja "Tap…"

“Manusia aneh!” Protes Becky memotong kalimat Freen, ia pun berjalan pergi meninggalkan kopi yang belum sempat di buatnya.

Becky pun berjalan cepat, namun tiba-tiba ia terpeleset dan hampir jatuh, namun dengan cepat Freen menarik belakang baju Becky, berniat membantu agar Becky tidak jatuh, namun pada akhirnya mereka berdua malah jatuh bersamaan.

Freen memeluk tubuh Becky dan menahannya, kini mereka berdua berada di lantai, dengan posisi tubuh gadis bule itu setengah berada di atas tubuh Freen.

“Awwh!!” kompak mereka berdua, meringis.

“Awh!” Freen menahan sakit di tangannya yang tertekan oleh pundak Becky.

“Apa kau baik-baik saja?” ucap Freen mengkhawatirkan gadis itu.

“emm!!” Becky mengangguk, mencoba untuk bangun.

Untuk beberapa saat Becky berada di pelukan gadis itu, sebelum akhrinya ia kembali bangun dan berdiri.

Gadis bule itu menyentuh lengannya yang terasa sakit, ia pun menepuk-nepuk bajunya yang terkena debu di lantai.

Becky mengulurkan tangannya, Freen yang masih berbaring pun tersenyum meraih uluran tangan gadis itu, namun seketika ekspresi wajah Freen berubah derastis, ketika Becky mengambil ID Card yang tergeletak di lantai.

Freen tertawa kesal, sambil menatap tangannya sendiri.

Sial Freen berpikir bahwa Becky mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri, padahal tidak sama sekali.

My Love My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang