CHAPTER 26 [MENYESAL]

1.5K 180 7
                                    

Dua hari berlalu, Freen masih enggan berbicara dengan Becky, gadis itu sengaja menjaga jarak dengannya.

Merasa bersalah karena telah menyakitinya, Becky mencoba untuk mendekati dan meminta maaf kepadanya, ia pun memberanikan diri untuk menemui Freen hari ini.

Becky, gadis itu tengah berjalan menuju taman, untuk menemui Freen, Ellyn dan Mona mengatakan jika sejak tadi Freen berada di taman sendirian.

Hanya tinggal beberapa langkah Becky sampai, namun tiba-tiba langkahnya terhenti, ketika melihat Freen dan Emma tengah bersama, gadis itu sedang mengambil sesuatu dirambut Freen.

"Kau sebaiknya, membicarakan hal ini dengannya Freen!" Ucap Emma seraya, mengambil debu kecil di rambut gadis itu.

"Bukan kah kau sangat menyukainya?"

"Emm!" Angguknya "Aku sangat menyukainya!"

"Maka bicarakan dan perbaiki hubunganmu dengannya, Freen! sebelum kau menyesal seperti ku" Emma tersenyum.

"Menyesal?" Freen mengerutkan dahinya.

"Emm!" Angguk Emma "menyesal karena kehilanganmu"

Mendengar hal itu, Becky melangkah mundur, gadis itu tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Emma.

Siapa Emma, dan apa yang dimaksud dengan kehilangan?

Becky mulai bertanya-tanya, Freen tidak pernah membicarakan Emma sekalipun, bahkan ia mengatakan bahwa mereka tidak saling mengenal.

"Seandainya saat itu aku tidak mengkhianatimu, mungkin saat ini kau masih menjadi kekasihku, Freen!" Emma tersenyum, getir.

Brakkkk...

Tangan Becky seketika lemas, ia menumpahkan tempat makan, yang ia bawa untuk Freen, hingga membuat mereka berdua menoleh, melihat ke arah Becky.

Freen menelan ludah, ia terlihat panik, sama halnya dengan Emma, yang kini menatap Becky, bingung.

"Becky... " panggil Freen, seraya berdiri.

Becky, gadis itu masih mematung melihat makanan yang ia bawa berceceran di atas rumput.

Gadis bergigi kelinci itu berlari, mendekat ke arahnya, namun Becky spontan mundur, dan menatapnya datar.

"Bec..." Freen mencoba meraih tangannya, namun lagi-lagi Becky kembali mundur.

Gadis bule itu berlari, tanpa mengatakan sepatah kata pun, Freen segera menyusul, Becky pasti mendengar semuanya, mendengar rahasia yang selalu disembunyikan Freen selama ini.

Freen menahan lengan Becky, menatapnya serius, gadis itu harus menjelaskan semuanya.

"Bec, tunggu!" Ucap Freen, Becky memalingkan wajahnya.

"Aku bisa jelaskan semuanya.. "

"Kau menyembunyikan semuanya? Kau membohongi ku Freen!" Becky menangis.

"Bec..." gadis itu mengigit bibir bawahnya "Emma hanya masa laluku.."

"Lalu?" Becky menatapnya serius. "Lalu kau hanya menyembunyikannya dari ku?"

Freen menggeleng, kembali meraih kedua tangan gadis itu, dia tidak berniat untuk menyembunyikan semuanya, Freen hanya tidak ingin mengingat masalalu yang menyakitinya, hanya itu.

"Tidak Bec! Aku hanya tidak ingin mengingat hal yang pernah menyakitiku, Emma hanya masalalu ku, dan itu tidak penting bagiku sekarang"

"Kini aku memilikimu Bec, aku tidak ingin dia menjadi sesuatu, yang akan membuat hubungan kita berantakan, hanya itu alasan ku tidak memberitahumu"

"Tolong mengerti!"

Becky menepis tangan gadis itu, seraya memalingkan wajahnya sesaat.

"Bagimu tidak penting Freen, tapi bagiku itu penting, kau selama ini berbohong, jika kau tidak mengenalnya!"

"Tapi apa, ternyata dia adalah mantan kekasihmu, Freen!"

Becky menarik napas panjang, gadis itu pergi meninggalkan Freen begitu saja.

"Bec...Becky!!" Panggil Freen.

***

Satu minggu berlalu hubungan Freen dan Becky semakin rumit, Becky enggan berbicara bahkan ia selalu menolak panggilan telepon dan pesan dari Freen.

Sedangkan Emma, merasa bersalah kepada Becky mau pun Freen.

Sejak kejadian Tan dan Emma, Freen kembali menjadi seorang pendiam, bahkan ia terlihat murung.

Gadis itu memikirkan hubungannya dengan Becky, ia tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan, agar Becky bisa memaafkannya.

Seperti biasa Freen merebahkan tubuhnya di atas kasur, memandangi langit-langit kamar, dengan suasana hati yang gelisah, pikirannya masih melambung jauh memimikirkan Becky.

Dia benar-benar merindukan Becky, merindukan kebersamaanya dengan gadis itu, Freen mengembuskan napas panjang, menyalahkan dirinya sendiri.

Suara bell rumahnya berbunyi, Freen seketika melihat ke arah jam dinding, waktu tengah menunjukan pukul delapan malam, siapa yang bertamu ke rumahnya malam ini?

Freen menuruni anak tangga, ia berjalan keluar rumah untuk membuka pintu gerbangnya, seseorang sejak tadi memanggil namanya.

"FREEN!!!" Teriak seseorang, di luar gerbang, suaranya tidak asing ditelinga Freen.

Saat menyadari seseorang memanggilnya, Freen segera mempercepat langkahnya, lalu membuka pintu gerbang itu.

"Freen!!!" Ucap Becky, wajahnya terlihat sangat panik ketika melihat gadis itu.

"Becky!!" Freen, menatapnya bingung.

"Freen!!" Becky seketika memeluknya erat sambil menangis, lalu melepasnya seraya memandangi wajah dan sekujur tubuhnya.

"Kau baik-baik saja kan? Apa yang terluka, katakan padaku!!"

"Bec... " Freen menyentuh pundaknya "aku baik-baik saja"

"Ada apa?"

"Emma..." Becky menahan kalimatnya, menatap Freen dalam "Emma, mengatakan jika kamu kecelakaan!"

Dahi Freen mengerut bingung, ia mengusap air mata Becky, dan memeluknya.

"Aku baik-baik saja, Bec!" Ucap Freen menenangkannya.

Tangis Becky semakin pecah kala Freen membelai lembut kepalanya, Emma dia membohongi Becky, agar gadis itu mau menemui Freen.

Emma menceritakan semuanya kepada Becky, bahwa dia dan Freen memang pernah berpacaran saat mereka berada di sekolah yang sama, sebelum Freen memutuskan untuk pindah sekolah.

Tak hanya itu, Emma juga menceritakan betapa bahagianya Freen ketika bersama Becky, dan betapa tulusnya Freen menyukai gadis itu.

"Bec, aku sangat merindukanmu!" Ucap Freen lembut, seraya memeluknya lebih erat.

"Akhirnya, aku bisa memelukmu kembali!"

"Maafkan aku, Becky!" Freen mencium, kepala gadis itu.

Becky menatapnya sendu, air matanya masih mengalir membasahi pipinya.

"Aku yang seharusnya meminta maaf, Freen!" Becky menggeleng, kembali menjatuhkan tubuhnya dipelukan Freen.

"Aku tidak ingin jauh darimu lagi!!"

Freen tersenyum bahagia mendengar kalimat, dari mulut Becky.

"Bec.. " Freen menunduk menatap Becky dalam "Mulai saat ini aku akan mengatakan semuanya padamu, aku tidak akan membuatmu menangis lagi"***

📣📣📣GUYS JANGAN CUMAN DIBACA AJA DONG!! KALAU CERITA INI EMANG SERU, JANGAN LUPA BUAT DIFOLLOW, DIVOTE, DIKOMEN DAN BAGIKAN!!

THANK YOU!!


My Love My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang