Freen dan Becky masuk kantor bersamaan, hingga membuat para karyawan lain, sedikit menggoda mereka.
"Oii, mengapa kalian bisa datang bersama??" Goda Elisa, ketika melihat mereka berdua berjalan sambil tertawa bersama.
"Sepertinya ada cinta yang bersemi kembali nih!" Timpal salah satu karyawan lain, ikut menggoda.
"Cieee!!!" Diikuti yang lain.
Seketika Becky dan Freen saling tatap, mereka terlihat malu.
"Tid.. tidak kita hanya kebetulan bertemu di depan!" Ucap Becky, bohong.
Ekspresi wajah Freen seketika berubah drastis, mengapa Becky berbohong.
"Yaaaa, mengapa kau mengikuti ku, Freen!" Kata Becky, keningnya mengerut.
"Hah??" Gadis itu membelalak "aku tidak mengikutimu! Kita kan memang datang berd...."
"Syuuutttt!!!" Becky dengan cepat membungkam mulutnya.
"Elisa, dan kalian semua bisa kembali mengerjakan tugas kalian!" Kata Becky.
Elisa dan semua karyawan lain yang melihat tingkah aneh Becky, menahan tawa.
Gadis itu bergegas masuk ke ruangannya, dan meninggalkan Freen begitu saja.
~~~
Seperti biasa Becky sedang mengaduk kopi kesukaannya, namun kali ini dia membuat dua cangkir kopi.
Sesekali gadis itu tersenyum salah tingkah, usai mengingat Freen yang datang menemuinya tadi malam, tentu saja hal itu membuat jantung Becky kembali berdetak kencang.
Freen datang, gadis itu berjalan mengambil gelas dan satu sacet kopi, namun ada yang aneh ia sama sekali tidak menyapa Becky lebih dulu.
Becky segera menyodorkan secangkir kopi yang dibuatnya khusus untuk Freen.
"Untukmu!" Kata Becky sambil tersenyum.
Freen diam sesaat memandangi secangkir kopi di depannya, lalu pandangannya berubah melihat ke arah Becky.
"Aku bisa membuatnya sendiri!" Balas Freen datar.
"Oh, kau kenapa?" Becky terlihat bingung.
"Kau yang kenapa?" Freen menaikan kedua alisnya, menarik napas panjang.
"Mengapa kau tak ingin mereka tahu, kalau kita tadi memang datang bersama?! Apa kau malu!!"
"Bahkan aku datang ke rumahmu dan membawakan makanan kesukaanmu!"
"Ah, bahkan aku menginap di rumahmu dan kita tidu.."
Untuk kesekian kalinya, dengan cepat Becky membungkam mulut Freen.
Gadis itu sedang merajuk, ia sebal, karena Becky berbohong.
"Bisa kah kau mengecilkan suara mu!" Becky melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Enemy
RomanceJantung ku mulai berdegup kencang, jika Freen berada di samping ku, entah kapan aku mulai menyukai gadis ini. Gadis cantik yang selalu mengganggu dan membuatku menangis ini, kini berhasil membuat ku jatuh cinta. Ya, dia kini menjadi kekasih ku. Juju...