"Arrrrgh..." Tan mengerang kesakitan, saat Freen tiba-tiba datang dan memutar tangannya.
"Freen!! Apa yang kamu lakukan.." Teriak Becky, matanya membelalak "Lepaskan!!"
Tak menggubris perkataan Becky, gadis itu semakin kencang memutar tangan Tan ke belakang, kedua bola matanya mulai memerah, Freen terlihat sangat marah.
Gadis itu salah paham, ia melihat Tan sedang mencium Becky, namun pada kenyataannya Tan hanya meniup matanya, yang terkena debu.
Namun, di mata Freen mereka seolah terlihat sedang berciuman, hingga akhirnya ia menghampiri Tan, dan tanpa basa basi, ia langsung memutar tangannya.
"Apa yang kau lakukan, hah?" Freen masih mencengkramnya kuat.
Tan mengerang kesakitan, kekuatan tangannya masih sama, meski ia sudah lama tak pernah bertanding Taekwondo.
"Freen lepaskan!!" Becky, mencoba menarik tangannya, namun gadis itu menepisnya kuat hingga Becky sedikit oleng.
"Kalian berciuman?" Freen menatap Becky, tajam.
"Apa yang kamu katakan, Freen!" Becky menggeleng tak percaya "Tan hany..."
"Hanya apa? Jelas aku melihat kalian berdua berciuman, apa kau mengelak!" Freen memotong kalimat Becky.
"Freen, aku hanya meniup matanya!" Timpal Tan mencoba menjelaskan "Kau salah paham!"
Becky mendekat ke arah Tan, memastikan tangan sahabatnya itu baik-baik saja, Freen, gadis itu benar-benar memiliki emosi yang tak terkendali.
"Tan, apa tanganmu baik-baik saja?" tanya Becky khawatir, Tan terlihat sangat kesakitan.
"Emm!!" Tan mengangguk, namun ekspresinya tak bisa dibohongi, tangannya benar-benar terasa sakit.
"Tan, lebih baik sekarang kita pergi ke ruang UKS" Becky menuntunnya, untuk segera pergi ke UKS.
Freen dengan cepat menahan lengannya dan menatapnya tajam, gadis itu meminta agar Becky tidak pergi, namun ia menepis tangannya kasar, tatapan mata Becky terlihat sangat kecewa.
Becky, tidak menyangka bahwa Freen akan setega ini menuduhnya.
Becky dan Tan berjalan bersama meninggalkan Freen yang masih berdiri di lapangan, tak terima, Freen berjalan cepat menyusul mereka, untuk kedua kali Freen menahan lengan gadis itu.
"Bisakah kau pergi ke sana sendiri?" tatap Freen datar, ke arah Tan.
Tan mengangguk pelan, ia pun mencoba untuk melepaskan tangan Becky yang sedari tadi memegang lengannya, meminta Becky untuk tetap tinggal, Tan sadar jika kini Freen sedang marah dan cemburu kepadanya.
Kini giliran Becky, menatap tajam Freen, yang masih memegang lengannya, kedua bola mata gadis itu berkaca-kaca, menahan air matanya, ia pun dengan kasar menepis tangan gadis itu.
"Kau keterlaluan Freen!!" ucap Becky.
"Keterlaluan? Siapa yang tidak marah Bec, ketika melihat pacarnya dicium orang lain?"
Becky menarik napas panjang, ia benar-benar tidak mengerti dengan omong kosong yang dilontarkan oleh Freen kepadanya, gadis itu benar-benar sangat kecewa.
"Kau tega sekali, menuduhku melakukan hal itu!" air mata Becky tak terasa jatuh, ia pun dengan cepat mengusapnya "Kau benar-benar keterlaluan Freen! Aku benci padamu"
Becky berjalan, menyusul Tan yang sudah lebih dulu meninggalkannya.
"KAU SELALU MEMBUAT KU CEMBURU!!" teriak Freen, membuat langkah Becky terhenti "SELAMA INI AKU SELALU MENCOBA UNTUK TIDAK MEMIKIRKANNYA! .." Freen menahan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Enemy
RomanceJantung ku mulai berdegup kencang, jika Freen berada di samping ku, entah kapan aku mulai menyukai gadis ini. Gadis cantik yang selalu mengganggu dan membuatku menangis ini, kini berhasil membuat ku jatuh cinta. Ya, dia kini menjadi kekasih ku. Juju...