Cahaya matahari pagi ini, masuk ke dalam kamar hingga membuat Becky terbangun, gadis itu perlahan membuka matanya meski silau.
"Emmmm..." Gadis bule itu menggeliat.
Namun ia merasa ada yang aneh, gadis itu melihat seseorang yang tak asing baginya, dengan kedua mata yang masih terbuka setengah, gadis itu memperhatikan wajah seseorang yang ia peluk sejak tadi.
"AAAAAA.........." Teriak Becky kencang.
Gadis yang masih tidur itu pun terkejut, lalu bangun, dalam hitungan detik kaki Becky mendorongnya jatuh dari ranjang.
BUGHHHHH!!!
"ARGGGHHH!!!" Freen meringis, sambil memegang sikunya yang terbentur.
Becky, gadis itu menggeleng tak percaya ia melihat ke segala arah, ini bukan kamarnya.
Ia berada di rumah Freen, semalam Becky sangat mabuk, Elisa tak bisa mengantarnya pulang, karena ia mengantar Lucas yang juga mabuk berat.
"ME..MENGAPA AKU ADA DI SINI??" teriak Becky.
"Awww..." Freen perlahan bangun, ia duduk di lantai "Kau mabuk, jadi aku membawamu ke sini"
"APA?" Becky melotot, ia mencari sesuatu yang bisa ia lempar "Kau sengaja membawa ku ke sini, karena aku mabuk!!" Becky melempar bantal ke arah Freen.
Freen menggeleng cepat, ia tidak berniat membawa Becky ke rumahnya.
"KAU..." Becky kembali melempar Freen, kali ini dengan guling.
"Bec, tidak seperti itu!!" Freen menjauh dari Becky, ia mencoba menjelaskan.
"KEMARI KAUU!!" Becky dan Freen saling kejar.
"Bec, kau terlalu mabuk semalam, aku sudah menanyakan alamat rumahmu, tapi kau tidak menjawab! Apa kau tidak ingat?"
Gadis itu diam sejenak mencoba mengingat, namun apadaya Becky tak mengingat apa-apa.
"Kau, hanya alasankan! Kau bi..bisa menanyakan alamat rumahku kepada Elisa? O..oh mengapa bukan Elisa yang mengantarku pulang??" Becky bersiap untuk memukul Freen lagi dengan guling.
"Elisa mengantar pak Lucas yang juga mabuk berat sepertimu!! Bukan kah kau seharusnya berterima kasih kepadaku? Ah seharusnya semalam aku menurunkanmu di pinggir jalan"
Bhukkk!!!
"Apa katamu!!!"
"Awww...." Freen berlari menjauh.
Becky pun mengejar Freen, mereka berlari-lari di dalam kamar.
"Ohhh..." Becky berhenti, memandang baju yang dipakainya "kau... kau mengganti pakaianku??" Mata Becky membelalak.
"Kau... kau muntah Bec!!! Bahkan kau mengotori Rebecca, mobil ke sayanganku"
"Ah, tidak hanya mobilku!" Freen menggeleng " kau juga mengotori bajuku, kau muntah di mana-mana"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Enemy
RomanceJantung ku mulai berdegup kencang, jika Freen berada di samping ku, entah kapan aku mulai menyukai gadis ini. Gadis cantik yang selalu mengganggu dan membuatku menangis ini, kini berhasil membuat ku jatuh cinta. Ya, dia kini menjadi kekasih ku. Juju...