24

6.4K 463 18
                                    

"Jadi kalian akan pergi?"

Alyzaa menggigit ujung bibirnya kuat, menoleh, menghindari tatapan mata sahabatnya dan mengangguk ragu-ragu.

"Kamu mengatakan semua atau--"

"Aku cuman minta dia bawa aku."

"Dan dia setuju?" Tebak Tiara yang kembali diangguki Alyzaa.

Dia pun tidak percaya dengan jawaban Ares, yang begitu cepat tanpa pikir panjang.

Padahal dulu, Rangga akan tampak berpikir atau akan banyak alasan yang pria itu keluarkan. Dan salah satunya,

"Aku di sana kerja, sayang. Bukan mau liburan atau semacamnya."

"Aku gak mau kamu kecapean, dan bosen karna aku tinggal-tinggal."

Dan masih banyak lagi, yang dengan bodohnya, Alyzaa percaya-percaya saja. Tanpa mau mencari tahu, atau bertanya banyak hal. Karna setiap kali keberangkatan pria itu-yang hampir setiap bulannya-dia akan sulit dihubungi. Lalu kini, ketika Alyzaa langsung meminta, mengatakannya, Ares langsung mengiyakan keinginannya. Apa pun itu. Seperti janji pria itu.

Haruskah Alyzaa masih mencurigai pria itu? Bersikap was-was atau semacamnya?

"Jadi, berapa lama kalian di sana?" Tanya Tiara yang membuyarkan lamunan Alyzaa. Dia kembali menoleh ke arah sahabatnya itu.

"Kata Ares mungkin dua minggu atau lebih."

"Apa ini semacam honeymoon yang tertunda?"

Alyzaa mendesis, memutar bola matanya jengah. "Dia ke sana kerja, Ra. Bukan liburan."

"Dan gue gak yakin kalau lo ikut dia gak akan sediain waktunya buat kalian jalan-jalan." Tebak Tiara yang kini bergerak mendekat ke arah Alyzaa.

"Jambak gue kalau seandainya tebakan gue salah nanti." Tambahnya buru-buru saat Alyzaa sudah akan menyangkal.

"Gue yakin dia beda, Za." Ada tepukan lembut di punggung Alyzaa lembut. "percaya sama kata hati lo, feeling lo, biasanya perasaan istri itu lebih peka."

"Kayaknya feeling gue payah soal masalah suami deh." Kekeh Alyzaa bergurau, yang sama sekali tidak terdengar lucu.

Menarik diri, Tiara menggeleng. "Gak, gue yakin pasti pernah sesekali lo ngerasa ada yang gak beres tentang sesuatu. Gue bahkan sering denger tentang gimana Rangga dulu, yang gak lo sadari kadang curiga sama tingkahnya." Ujar Tiara yang sejenak membuat Alyzaa tertegun.

Hingga sebuah dering ponsel terdengar, menarik perhatiannya.

"Ares kayaknya udah ada di depan."

Tiara menarik diri saat tangan Alyzaa bergerak mengangkat panggilan itu. Ada beberapa menit yang wanita itu habiskan untuk berbicara dengan ponselnya, setelahnya dia kembali menghadap ke arah Tiara.

"Kayaknya kami udah harus pergi."

Tiara mengangguk, dan membuat Alyzaa kembali memeluk tubuh wanita itu.

"Gue titipin tempat ini dulu, ya?" Canda Alyzaa, yang berbeda jauh dari beberapa hari terakhir. Yang membuat Tiara ikut tergelak jika mengingat tingkah sahabatnya.

"Udah bisa ketawa lo." Ledeknya kemudian.

Tawa Alyzaa kian berderai sebelum dia benar-benar pamit dan melangkah menjauh.

Begitu Alyzaa keluar dari ruangan Tiara, dia menemukan Ares yang duduk di salah satu meja yang berada di pojok, tampak sibuk dengan ponselnya sebelum pria itu mengangkat wajahnya karna sapaan Alyzaa.

Turun Ranjang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang