37

5.2K 374 48
                                    

Mau up setiap hari?

Dua hari sekali?

Atau

Seminggu sekali?

Yuk komen dulu, ini tergantung banyak komennya ya... Heheheh

****
Selain menyebalkan dan menjengkelkan, ternyata Alyzaa baru tahu jika Ares itu selalu bersikap semaunya dan lama kelamaan norak.

Contohnya saja siang tadi, dia dibuat malu karna ledekan Tiara, dan tatapan berbinar para karyawannya karna sikap pria itu. Di mana, dia mengiriminya makan siang, dan begitu banyak buket bunga besar dengan greeting card yang benar-benar norak. Mulai dari,

Happy Lunch, Sayang.

Itu masih bisa dikatakan normal.

Tapi,

I am crazy about you.

Lalu.

I can't live without you.

Dan.

I have totally fallen for you.

Ada juga.

I can't stop thinking about you.

You make my world a better place.

Bahkan sampai.

Let's grow old and wrinkly together.

Dan masih banyak lagi. Bahkan ada juga kata yang saat Alyzaa membacanya dia merasa jika saat ini Ares sedang meledeknya. Demi Tuhan, Alyzaa bahkan tidak tahu di mana lagi dia harus meletakkan bunga-bunga itu karna ruangannya sudah benar-benar penuh. Layaknya taman bunga.

Seluruh karyawan wanitanya bahkan berkali-kali menahan senyum saat mengantarkan buket bunga ke dalam ruangannya. Mereka pasti sebelum memberikannya padanya, membacanya lebih dulu. Mengetahui itu, membuat wajahnya seketika memerah karna malu. Berakhir, dia memberikan bunga-bunga itu pada seluruh karyawannya yang tertarik dengan bunga-bunga itu, dan sisanya dia berikan pada setiap pengunjung yang datang berpasangan.

"Gue kira lo bakal pulang bareng Ares setelah apa yang laki lo lakuin tadi." Celetuk Tiara saat mereka melangkah beriringan menuju pintu keluar restoran. Berniat pulang. "Ngasih bunga kayak orang mau buka toko bunga? Sepadan lah sama apa yang dia lakuin kemarin." Kikiknya.

Alyzaa hanya melirik. Enggan menanggapi lebih.

"Kenapa, jangan bilang lo masih kesel ma laki lo karna apa yang dia lakuin kemarin?"

"Gak ah biasa aja."

"Serius?" Ledek Tiara. Terdengar begitu menjengkelkan bagi Alyzaa. "Dih, kalau kesel kesel aja kali, Za. Gak usah malu. Wajar sih cemburu sama suami sendiri. Apalagi suaminya modelan Ares begitu."

Seketika Alyzaa menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke arah sahabatnya dan menatapnya memicing.

"Suami modelan Ares? Maksud lo?" Sewotnya, seakan terganggu dengan perumpamaan sahabatnya itu.

Tidak! Bukan Alyzaa merasa cemburu, hanya saja dia merasa sedikit tidak suka dengan apa yang sahabatnya itu katakan.

"Hah?" Tiara ikut menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah sahabatnya-yang saat ini terlihat layaknya siap membunuhnya hanya dengan tatapan mata wanita itu.

Alyzaa mendengus. "Jujur deh, Ra. Menurut lo, gimana sih laki gue itu?" Dengan sengaja, Alyzaa menekan kata laki gue-yang entah mengapa dia ingin mempertegas itu semua.

Turun Ranjang (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang