1

8.4K 124 4
                                    


Saginjang, 30 Juli 2022, jam 15.30

Didalam sebuah toko bertuliskan

D W I J A N C E L L

4 karyawan duduk dibelakang etalase brandnya masing-masing.

Masuk kedalam toko, lurus sampai keujung. Terdapat steling service berdampingan dengan meja kasir. Dibelakannya, duduk seorang gadis bernama Salma diatas lantai sembari mengayun balita yang hampir tertidur. Disampingnya pula, duduk seorang owner diatas kursi putar sambil menonton drama Turki. Owner tersebut merupakan Ibu dari balita itu.

Seorang anak laki-laki memakai tas ransel yang terlihat cukup penuh, memasuki toko tersebut dari arah kiri.

"Cari apa bangggg?" sahut Hanggini (promotor Samsung) dari sudut kanan toko.
"Sebelah sini aja bang," panggil Hanggi lagi ke etalase Samsungnya, mengira anak laki-laki itu ingin membeli handphone.

Ranty(promotor Oppo), Syifa dan Manda(promotor Vivo) seketika tertawa terbahak-bahak.

"Tante Ati nya ada kak?" tanya anak itu kepada Ranty, datar tanpa ekspresi, menghiraukan tawa dari ketiga karyawan toko itu.

"Ada dek, masuk aja" jawab Ranty dengan sisa tawanya.

"Kenapa sih?" tanya Hanggi heran.

"Hastagah" ucap Syifa masih tertawa.

"Kak Hanggi kan ngga ikut liburan ke sungai dekat rumah dia (menunjuk anak laki-laki itu) bulan lalu" beritahu Ranty mengingatkan Syifa dan Manda yang masih tertawa.

"O iyayah" ucap Manda setelah ingat.

"Oo dia anaknya kakaknya Kak Owner?" Hanggi tersadar, lalu tersenyum menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya lantaran malu karena hanya dia yang tidak mengenali anak itu. Ia tadi sudah sigap ingin melayani anak itu karena mengira anak itu seorang pembeli.

"Haduh, kok sepi gini yaa. Samsungku belom selling, targetku masih banyak" keluh Hanggi.

Ati, Owner yang menonton drama Turki dan Salma yang mengayun balita itu seketika melirik kearah pagar kecil selutut yang dibuka oleh anak laki-laki itu.

"Eh Ron, masuk nak!" panggil Ati, setelah menyadari anak itu.

Tidak hanya Hanggi, Salma juga memperlihatkan ekspresi wajah seperti tidak mengenali anak laki-laki yang dipanggil Ron itu.

Anak laki-laki bernama Rony itu masuk kedalam setelah membuka slot kunci pintu pagar kecil selutut dengan diatasnya panah yang ditempel diujung meja kasir bertuliskan

Pelanggan dilarang masuk

Lewat dari depan Salma, lalu berhadapan dengan Ati yang ia panggil Tante.

"Aduh, udah gede nih keponakan Tante" ucap Ati dengan melebarkan kedua tangannya, siap memeluk anak itu.

"Kamu kesini tadi naik apa nak?" tanya Ati sembari memberi tangannya karena Rony terlihat seperti ingin meraih dan menyalim.

"Naik angkot Tan" jawab Rony.

"Duduk Ron. kamu udah makan belum?"

"Udah" jawab Rony sembari duduk dilantai bersebelahan dengan Salma. Ati lalu duduk diatas lantai berhadap-hadapan dengan Rony.

"Terus gimana Ron, kamu udah fix mau kerja disini?"

"Iya Tan"

"Tapi kalo kamu mau kerja disini, kamu harus janji ngga sebentar ya, karena Tante ngga terima orang yang main-main. Satu lagi, disini tuh libur cuma sekali sebulan, kita buka jam 8 pagi tutup jam 11 malam dan ngga bisa keluar toko seenaknya" jelas Ati panjang lebar.

Phone Promoter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang