"Adoooh, aku kesiangan kak Rannnn" ucap Salma saat masuk ke toko dengan tergesa-gesa.
"Kok bisa?" tanya Ranty heran.
"Begadang aku semalam" jawab Salma polos.
"Bukan!"
"Kok bisa kalian datengnya barengan"
"Tu anak, baruuu juga turun" ucap Ranty menunjuk Rony."Nggak ya!!" cegah Salma atas fikiran Ranty yang sudah kemana-mana.
"Emang aku ngomong apa?" tanya Ranty seolah tidak ada prasangka apapun di kepalanya.
Salma melirik sinis kearah Ranty sambil tersenyum.
"Tapi emang betul. Kalian munculnya barengan. Kayak janjian gituh" goda Ranty lagi.
"Muncul?, emangnya jin bottol. Munnnncul. Dateng kalleeee. Lagian, gimana konsepnya coba?, orang aku masih harus naik beca. Dia tinggal terjun payung" ucap Salma.
"Ha? Terjun payung? gimana juga itu konsepnya? nyanggkut dong payungnya dilorong, mana tangga sempit gitu lagi" ucap Ranty mematahkan humor Salma.
Salma tertawa kecil. "Dia terjun dari depan. Naik paralayang, dari lantai dua turun kelantai satu" ucap Salma sambil tertawa.
"Hahaha. Gilalo Sal"
"Trus baju samaan juga kebetulan?" tanya Ranty seperti mengintrogasi."Hakh?" Salma melihat kearah Rony memastikan.
"Kapan dia dapet baju polo oppo?" heran Salma.
"Dikasih jin botol. Hahaha" canda Ranty.
"Semalam, pas kau sholat ashar. Pak sales datang ngantar baju polonya" beritahu Ranty.
"Pak sales ternyata jin botoll????" balas Salma.
"Ey, ey, ey. Salmaaaaaa. Garingggg" ucap Ranty tertawa.
"Hehehe" tawa Salma.
"Eh! hampir lupa. Pak sales bilang kita mau ada acara mobilisasi" beritahu Ranty.
"Kaka aja yang ikut" tolak Salma langsung. Salma adalah introvert bersampul extrovert. Orang lain mengenalnya sebagai seseorang yang mudah bergaul dan masuk keberbagai macam orang. Padahal nyatanya, pergi ketempat ramai dan bertemu orang-orang baru adalah musibah baginya.
"Kok gitu. Berdualah" ajak Ranty
"Siapa yang jaga Oppo?" ngeles Salma.
"Kan ada adeklo tuh" tunjuk Ranty ke Rony.
"Dia masih bawang" jawab Salma.
"Trus kita cabe?, karena berdua jadi cabe-cabean. Gitu?" cerocos Ranty senyam-senyum, karena tau kalo humornya tidak kalah garing dengan yang diucapkan Salma.
"Ya iyalah, masa terong-terongan" jawab Salma lagi sambil tersenyum.
***
"Ada liat Tante sabuk putih nggak bang?" tanya Rey ke Rony saat sampai ketoko.
"Salma?" perjelas Rony.
"Iya" jawab Rey.
"Kok gitu manggilnya?" tanya Rony heran.
"Panggilan sayang" jawab Rey tersenyum malu, lalu melirik Rony.
"Hehe nggak dong bang. Biasa aja matanya bang. Sinis amat" ucap Rey sambil tersenyum.
Rony menarik nafas dan berusaha berucap tenang. "Eng-gaa. Heran aja, kenapa sampe ke sabuk putih. Itu bukannya karate?" perjelas Rony lagi.
"Itu dia. Tante Salma katanya pernah ikut karate. Terus aku ledekin, palingan sabuk putih. Gittuh!" jawab Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phone Promoter
RandomDisaat kamu berfikir ingin memberikan yang terbaik, kamu malah menjadi yang terburuk.