21

703 81 7
                                    

Keesokan harinya,

Ceng Ceng Ceng Ceng Cenggg. Bel SD didekat rumah Salma berbunyi.

"Feb, bangunin dulu adekmu itu. Belnya udah bunyi. Nanti dia murka kalo ngga dibangunin" suruh Ibu Salma ke Feby.

Feby yang sedang berganti baju dikamar, buru-buru berlari ke dapur, mendekat ke ibunya.

"Jangan Mak!! Gausah bangunin si Salma. Jam 4 subuh tadi aku kebangun, dia belum tidur Mak. Aku pura-pura tidur lagi kan mak, ternyata dia lagi nangis Mak" adu Feby setengah berbisik.

"Kenapa dia nangis?, nggak kau tanya?" ucap Ibunya.

"Ngga bersuara nangisnya Mak. Kayaknya, dia nangisnya semalaman Mak. Mamak liat itu matanya, udah bengkak itu mak. Lagi patah hati dia kayaknya Mak" duga Feby.

"Kalo patah hati masih syukur. Takutnya nanti karena dia kena marah bosnya ditempat kerja, kan kasihan" ucap Ibu Salma khawatir.

"Iya juga sih mak" setuju Feby.

____

Salma terbangun. Ia melihat jam dihandphone-nya sudah jam 9.00. Ia berfikir untuk libur saja.

"Mak. Gausa bangunin aku ya. Aku libur" ucap Salma berdiri dari karpet ruang tengah berjalan menuju kamar untuk melanjutkan tidurnya kembali.

"Iyaaa" Ucap Ibu Salma tanpa bertanya apapun.

Lain hal dari biasanya ketika Salma libur. Kali ini Ibunya tidak berteriak lagi merepeti dirinya yang malas mandi.

"Salmaaaaaa. BANGUN KAU CEPATT!! Mandi dulu kau sana. biar nggak kayak Dajjal mukakmu itu" ucap Ibu Salma biasanya saat ia masih melanjutkan tidurnya di jam 9 pagi.

Untuk saat ini ibunya hanya ingin Salma melupakan kesedihannya. Apapun itu. Setidaknya dengan Salma tidur, kepalanya yang pusing Karena begadang nangis semalaman, berkurang.

Salma menutup pintu kamar adiknya. Dirumah mereka hanya ada 1 kamar. Dikamar ini ibu dan adiknya tidur, sedang ia dan kakaknya tidur diruang tengah. Tapi karena adiknya sudah berangkat sekolah, ia jadi leluasa menggunakan kamar ini sepuasnya.

Tidak. Ia tidak tidur. Bagaimana bisa ia tidur dengan keadaan hati yang sedang kacau. Diwaktu subuh tadi ia tertidur hanya karna badannya sudah kelelahan menuruti matanya yang tak berhenti menangis semalaman.

Dengan air mata yang kembali mengalir karena teringat bentakan Rony semalam, ia terus-terusan mengusap air matanya sembari mengirim pesan kepada sales-nya dan bos-nya ditoko (Owner).

"Kak. Hari ini aku offday yah. Aku ngga enak badan" pesan Salma.

"Iya Sal. Ngga papa dek. Istirahat aja" balas Ati yang sudah mendengar cerita tentang perkara semalam.

______

POV's Dwijan Cell pukul 09.10

Seperti biasa, setelah piket pagi, semua karyawan stay di bangkunya masing-masing. Ranty di etalase Oppo. Hanggi, Syifa dan Manda stay di etalase Samsung Vivo. Rony pun begitu, ia duduk dikursi meja kasir menggantikan Tante dan Omnya sekeluarga yang masih tertidur dilantai 2.

"Kak Salma kok belum datang yaa" tanya Manda heran.

"Iya yah" ucap Syifa ikut heran.

"Kalo sampe dia ngga datang hari ini. Berarti dia resign" simpul Ranty cukup keras, sengaja agar Rony mendengarnya.

"Hach?" ucap Syifa.

Tidak hanya Syifa. Hanggipun terkejut mendengar penuturan Ranty. Sedang Rony yang terlihat sibuk menatap handphone, juga diam-diam menaruh fokus pada apa yang dibicarakan keempat karyawan tantenya itu. Hatinya cukup gelisah, namun ego yang sedang berkobar dalam hatinya menyeimbangi perasaan gelisah itu. Ia merasa dipermainkan oleh Salma dengan tertawa-tawa didepannya dan membicarakannya dengan berbisik-bisik. Ia juga merasa pembagian imei kg semalam tidak adil.

____

Pukul 11.50. Rio turun kelantai 1 dengan tangan kirinya yang menggendong Aisyah.

Aisyah meronta-ronta minta turun dari gendongan Rio. Rio menurutinya, menurunkan Aisyah dari tangannya, membiarkan Aisyah pergi berlari-lari dan ia langsung berjalan kedapur untuk makan pagi double siang.

Seperti biasanya, Aisyah langsung berlari ke etalase Oppo mencari wajah seseorang yang selalu mau memberinya makan dan memandikannya. Namun nihil, ia tak dapat menemukan orang yang dia cari.

Seketika Aisyah sempat terdiam, menatap Ranty yang tengah sibuk bermain handphone. Lalu karena tidak ada respon, Aisyah langsung berlari ke etalase Samsung dan Vivo.

Sama!, ketiganya pun tidak ada menggubris kedatangan Aisyah. Aisyah lalu bermain-main, berlari-larian seperti anak kecil pada umumnya diantara rak-rak casing yang berjejer ditengah-tengah toko.

____

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00. Belum ada kabar dari Salma untuk kelima teman kerjanya. Sedang Ati yang berada dilantai 2 sedang berfikir bagaimana caranya agar Salma tidak berhenti bekerja. Ia yang berada dilantai 2 tidak pernah absen memantau tokonya dari cctv handphone-nya. Jelas, ia melihat putrinya tidak dipedulikan oleh Ranty, Hanggi, Syifa dan Manda. Hanya Rony yang sesekali membercandai Aisyah adik sepupunya itu.

Disaat siang hari tadi, Ati menyuruh Thalia yang masih berumur 7 tahun untuk memberi makan adiknya, menggantikan Salma yang biasa melakukannya.

_____

Ati menelpon Salma.

"Ha-lo" ucap Salma

"Halo Sal" sapa Ati

"Iya kak" jawab Salma

"Udah gimana Sal"
"masih sakit dek?" tanya Ati

"Udah agak mendingan kak" jawab Salma seadanya

"Hmm. Syukurlah dek. Cepat sembuh ya dek" ucap Ati

"Iya kak" jawab Salma

"Kamu besok kerja kan Sal?"
tanya Ati

"Iya kak" jawab Salma

"Iya Sal, syukurlah. Rony itu sebenernya ngga sengaja ngebentak kamu" beritahu Ati

Air mata Salma tiba-tiba mengalir lagi. Bentakan itu kembali muncul difikirannya. Salma menutup mulutnya agar tangisannya tidak terdengar oleh Ati.

"Besok datang ya sall" pinta Ati.

"Iya kak" ucap Salma setelah menjauhkan handphone-nya sebentar untuk menetralkan suaranya agar tidak ketahuan menangis.



Phone Promoter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang