15

771 80 2
                                    

Sesampainya ditoko, Salma disambut oleh kehadiran pria paruh baya yang berpenampilan seperti sugar Daddy duduk didepan etalase opponya.

"Salmaaaa" sapa pria tersebut tersenyum mengangkat telapak tangan kanannya kearah Salma yang baru akan turun dari boncengan Rony.

"Eh Om" sapa Salma dengan senyuman yang terlihat akrab.

Rony dan yang lainnya terheran-heran.

Salma berjalan menuju etalase opponya menemui pria paruh baya itu. Sedang Rony berjalan dari barisan Vivo menuju meja kasir setelah selesai memarkirkan sepeda motornya.

"Itu siapanya Salma?" tanya Hanggi yang baru datang dari belakang.

"Ngga tau. Om itu ngga mau aku layanin.
Dia udah lama banget itu nungguin kak Salma" jawab Syifa dibarisan vivonya.

"Cobaan apalagi ini" batin Rony memasang muka datar dengan tatapan tajam sambil berjalan menuju meja kasir.

"Periksa dulu hp Om ini Sal, ngga bisa siaran langsung" keluh pria itu sembari memberi handphone-nya ke Salma.

"Pasti penyakitnya kuota habis" batin Salma.

"O, siap Om!" Salma menerimanya dan langsung mengecek.

"Ada keluaran baru nggak Sal?" tanya pria itu.

"Ada Om, Reno7z. Framenya retro om, kalo handphone f11 pro om yang ini kan pinggirnya melengkung, nah kalo Reno 7z ini kotak om. Terus konfigurasi kameranya juga, kalo aku bilangnya model belah ketupat. Aku pribadi yang bikin tertarik disitu Om, aku bosen sama yang kameranya lurus kebawah gitu. Reno7z ini benar-benar keliatan fresh dengan desain barunya Om. Dan yang paling penting itu Om, jaringannya ini udah 5G om, handphone ini sangat bisa digunakan dalam jangka panjang karna sudah memakai jaringan terbaru yang ngga akan lama lagi bakal keluar Om" terang Salma sambil tersenyum.

"Hm, jago banget yah marketingnya" puji pria itu.

"Hahaha" tawa ringan Salma.

"Bungkuslah Sal" ucap pria itu langsung.

"Dua yaa" ucapnya lagi.

"Oo oke Om. Siap Om!" jawab Salma langsung sigap.

Salma cukup kesulitan menyeting kedua handphone tersebut sekaligus, ditambah pembeli saldo yang terus berdatangan. Dia tidak bisa meminta tolong ke Hanggi, Syifa dan Manda. Karena Oppo hanya akan disetting oleh promotornya sendiri. Dan, tanggung jawab Saldo ada pada mereka, Salma, Ranty dan Rony. Salma melirik kekiri kebelakangnya untuk mencari Ranty, namun nihil, Ranty tidak ada ditoko.

Saat akan bertanya keberadaan Ranty dimana, Salma menerima pesan WhatsApp dari orang tersebut "Wak, kalo udah siap dinas luarnya, stay di etalase ya Wak. Aku lagi dinas dilantai 2"

Salma tersenyum membaca pesan dari Ranty. Pemilihan kata yang diketik oleh Ranty, yang hanya mereka berdua yang paham. Dinas luar yang dimaksud adalah pergi memperbaiki pintu dan lampu kontrakan. Sedang dinas dilantai 2 yang dimaksud oleh Ranty adalah menjaga Aisyah dan Thalia.

Karena tidak ada pilihan lain, Salma memanggil Rony.

"RONNN" teriak Salma dari etalase opponya.

Rony sontak melihat kesumber suara.

"Bantuin gue Ron" pinta Salma.

Rony tidak menjawab, namun langsung bergerak mendekat kearah Salma. Menggeser salah satu kursi kesamping Salma. Lalu duduk tepat disamping Salma.

"Warna apa Om?" tanya Salma.

"Apa aja warnanya Sal?" tanya balik pria itu.

"2 Varian Om. Hitam sama pelangi" jawab Salma.

Phone Promoter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang