13

982 93 9
                                    

"Sal, berkas Rony udah gimana?" tanya Rio saat teringat.

"Udah bang. Barusan kukirim berkasnya semua ke Sales. Katanya nanti malam Rony udah bisa absen"

"Wih tumben cepat" heran Rio.

"Iya bang. Absennya manual dulu malam ini. Besok baru pake aplikasi perusahaan. Tapi walaupun manual dihitung juga, karena datanya udah naik" jelas Salma.

"Oo iya iya. Okelah Sal"

**

"Kalian inget ngga, hari ini hari apa?" tanya Ati yang baru saja turun dari Lantai 2.

"Rey ulang tahun" jawab Salma santai saat yang lain pada kebingungan berfikir. Bahkan Rio saja masih menerka-nerka dalam fikirannya.

"Eh ingat ya kau ternyata Sal. Ngeri juga ingatanmu Sal" puji Ati.

"Iya kak. Ngeri memang ingatan si Salma ini. Ulang tahun orang dia ingat. Tapi ulang tahunnya sendiri dia ngga ingat" sambung Ranty.

"Hahahahaha"

"Nanti habis Magrib, kalian langsung berhitung yaa, biar habis isya kita langsung berangkat. Kita makan diluar aja malam ini"

"Yeeayyyyyy" seru semua karyawan toko itu. Rio juga ikut tersenyum mendengar hal tersebut. Sedang Rony masih seperti biasanya, datar tanpa ekspresi.

***

Karena Dwijan Cell letaknya di Indonesia. Maka penghuninya adalah warga +62, yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dari kata NGARET. Bagaimana tidak, pukul 20.30 belum ada pergerakan untuk mereka berhitung. Sedang tadi rencananya dijam segitu sudah saatnya berangkat.

Ati turun dari lantai 2.
"Udah siap?" tanya-nya.

"Belom dihitung kak" jawab Syifa.

"Kenapa belom, kakak bilang tadi apa?"amuk Ati.

"Kami kira ngga jadi kak, karena Kaka ngga turun-turun dari siang" jawab Salma santai saat yang lain sudah pada ketakutan, termasuk Rio suaminya.

Yang Salma katakan memang benar ia fikir tidak jadi. Karena Ia sering mengalami sudah mengemas pakaian karena diajak Ati keluar kota, lalu tiba-tiba tidak jadi.

Tapi untuk yang lainnya, mereka belum pernah merasakan hal itu. Dan mereka saat ini pada ketakutan karena mereka benar-benar lupa. Sedang Rio tadi terlalu asik dengan gitarnya menyanyikan lagu-lagu Iwan fals hingga lupa ajakan istrinya tadi siang.

Untuk Rony, ia tetap seperti biasa. No comment and stay cool.

"Oo iyya yah. Kaka lupa bilangin lagi magrib tadi karena ketiduran. Yaudah, besok aja dihitung. Gabungin aja besok jadi perhitungan dua hari" perintah Ati.

"Udah. Tutup-tutup!" perintah Rio langsung, takut istrinya merepet panjang lebar.

Semua langsung bergerak. Rio pergi menjemput mobilnya kerumah mereka dengan menaiki sepeda motor trailnya. Sedang yang lain bergegas menutup toko.

"Sal. Kuenya nanti kamu yang beliin di Bakery yah. Yang paling kecil aja. Itu aja nanti ngga bakalan habis" ucap Ati dengan prediksinya.

"Iya kak" jawab Salma.

Tidak lama kemudian Rio kembali. Ia memarkirkan mobil mereka ditepi jalan.

"Udah, apalagi. Masuk-masuk" ucap Rio.

Ranty, Syifa dan Manda masuk duluan dikursi belakang. Lalu di lanjutkan Thalia, Sandrina dan Hanggi yang memangku Aisyah duduk dibangku tengah.

"Geser dikit tante" pinta Salma ke Thalia.

Phone Promoter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang