5

934 73 1
                                    

Dwijan Cell, pukul 18.00

"Thaliaaa. Ajak adek ke atas, banyak debuu" suruh Ati ke putrinya, melihat gelombang debu dari jalanan yang cukup hebat, mengingat Dwijan Cell berada di perempatan jalan, pusat pasar di kota itu. Meski sudah sore, debu tidak mengenal lelah menyelimuti etalase-etalase ditoko itu. Bagaimana tidak, truk Fuso melintas dijam-jam sore seperti ini, menghindari kemacetan pasar disiang hari. Ditambah kondisi jalan yang cukup rusak mengakibatkan banyak debu karena lindasan ban Fuso yang besar-besar. Tidak hanya 1, bisa 10 bahkan lebih, lewat dengan diiringi polisi didepan agar tidak terjadi macet.

"Iya mah" jawab Thalia.

"Ayok Syah" ajak thalia kepada adeknya

"Aaaa" amuk Aisyah, tidak mau berhenti berlari-larian

"Adek nggak mau mah" adu Thalia

"Sal, anterin mereka ke lantai 2 sal" pinta Ati

"Iya kak"

Salma mengantar kedua anak itu ke lantai 2.

**
Sesampainya di lantai 2, Salma melirik jam di hpnya.

"Masih 25 menit lagi" batin Salma, mengingat waktu magrib di tempatnya jam 18.30

"Yok Syah, mandi dulu" ajak Salma.

Salma membawa Aisyah kekamar mandi. Sedang Thalia mewarnai gambar di ruang tengah.

"Seeekkkkk" bunyi pagar kecil diujung tangga lantai 2 terbuka.

Rony datang dari lantai 1, lalu masuk ke kamarnya. Ia berganti baju, lalu keluar kamar menuju kamar mandi.

"Eeeeh" ucap Rony langsung balik badan sembari menutup dadanya dengan kedua tangan, lalu kembali ke kamarnya. Saat itu ia hanya menutupi bagian pinggang sampai lutut dengan selembar handuk berwarna cream.

"Heboh amat" amuk Salma keras, supaya terdengar ke kamarnya pelaku.

"Kenapa ngga bilang lo disitu ma" balas Rony

"Ya kan gue ngga tau lo mau kesini"

Salma dan Aisyah keluar, setelah Aisyah selesai dimandikan oleh Salma.

"Udah" beritahu Salma saat memakaikan baju Aisyah didepan lemari baju, depan kamar Rony.

"Kenapa ngga mandi dibawah" ungkit Rony lagi saat membuka pintu kamarnya

"Ya kan mereka lagi nyuci piring. Lu tau sendiri kamar mandi bawah sempitnya gimana" jawab Salma dengan mata yang masih fokus memasukkan pergelangan tangan Aisyah ke baju yang sedang ingin ia pakaikan ke Aisyah.

"Iya ma, Iyya Iyyah, gue yang salah" ucap Rony masih berdiri didepan Salma. Masih dengan handuk yang hanya menutup pusar kelututnya.

Salma menatap ke arah Rony. Menatap dari atas sampe bawah.

"Lu ngapain Ron?, Pamer dada?"

"Parah lu ma" Rony kabur ke kamar mandi lantaran malu atas perkataan Salma.

"Huwahhahhahaha" tawa Salma pecah, setelah menggoda Rony.

_______

Setelah selesai pakai baju. Salma hendak kebawah.

"Tante Salma, bikinin adek susu, biar dia bobo. Aku mau belajar" pinta Thalia

"Iya, tapi ambilin dodotnya dikamar kalian yaa"

"Iya Tan"

Thalia masuk kekamar mereka lalu mencari dodot adeknya dicelah-celah springbed mereka. Salma segan masuk karena itu kamar tidur Ati dan Rio sekeluarga.

"Ini Tanteee" beri Thalia, setelah cukup lama mencari.

Salma lalu membuatkan susu Aisyah. Dan memberikannya kepada Aisyah. Karna Aisyah mengantuk, tangannya meleyot saat memegang dodotnya. Salma lalu memegangi Dodot susu yang sedang diminum Aisyah.

Rony keluar dari kamar mandi menuju kamarnya.

"Sexy banget lu Ron" goda Salma lagi sambil tertawa-tawa.

"Maaaa!!" teriak Rony saat sudah menutup pintu kamarnya.

"Lagian lu kan bisa tutupin dada Lo pake kain" goda Salma terus.

"Ribet Maaa!" amuk Rony dari dalam kamar

"Halah gaya lu. Mau sok sexy kan lu! Iyadeh, gue bilangin deh sama mereka kalo lo tuh berotot" ucap Salma sambil tertawa ngikngik.

"Awas Lo ya ma!" ancam Rony dari dalam kamar

Allahuakbar Allaahuakbar

Adzan magrib berkumandang.

"Ante pergi dulu ya Thal, udah Magrib "

"Anteeee, adek ngga ada kawan"

"Kan ada Thalia"

"Aku mau gambar tanteee"

"Tante Sholat dulu. Habis sholat, Tante dateng lagi kesini. Oke!"

"Nanti adek nangisss"

"Kasih YouTube kalo nangis Thal"

"Ngga ada hpnya"

"Hp Thalia kan ada"

"Terus aku ngga ada dong"

"Thalia kan gambar. Kasih adek pas ante ngga ada aja. Nanti kalo ante udah balik, hp kamu baru balik kekamu, nanti ante kasih hp ante sama adek, yahhh" Salma terus membujuk anak berumur 8 tahun itu.

"Ka-kak! Tante Salma mau pulang!. Ngga boleh gitu!" tegor Rony tegas saat sudah keluar dari kamarnya.

"iiiyyyaa bang" jawab Thalia cemberut tapi tetap menurut, tidak melawan Abang sepupunya.

"Masuk ke kamar!, kasih hpmu sama adek!" suruh Rony masih dengan nada tegas.

Thalia menurut. Ia memberikan hpnya ke Aisyah dengan YouTube yang sudah terbuka, lalu menggiring adiknya kekamar mereka dan menguncinya dari dalam.

Salma lalu turun diikuti Rony dibelakangnya setelah mengunci pagar tangga supaya kedua bocil dilantai 2 itu tidak turun sembarangan. Mereka turun kelantai satu beruduran di belokan tangga yang tidak berlampu.

"Thankyou Ron" ucap Salma saat menyadari Rony berjalan dibelakangnya

"Iya ma"

"Anjim, ganteng banget dia pake baju kokoh" batin Salma sembari menatap Rony cukup dalam.

"Tunggu-tunggu, gue ngapain nih?" Salma langsung berbalik badan.

Ia lalu buru-buru turun kebawah sembari menampar-nampar pipinya.

Untung saja yang memberikan pesona tidak menyadari hal itu.

Phone Promoter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang