4

1.3K 78 0
                                    

Selesai sholat, Salma dan Syifa turun kebawah. Salma berjalan kebarisan opponya sembari melirik kearah Rony yang sedang diajarin service oleh Omnya. Sedang Syifa langsung bertukar dengan Manda dan Hanggi untuk bergantian menunaikan sholat zhuhur.

Seorang pembeli masuk ke teras toko. Pembeli ini agak ragu ingin kearah kanan atau kekiri.

"Cari apa Bu?" sambut Salma. Agar si ibu yang ingin membeli ini datang ke etalase opponya.

"Cari hp" ucap si ibu.

"Sini kak" panggil Syifa.

"Ini lagi banyak promonya Bu" Rayu Salma.

Pembeli lainnya datang,
"Aku mau isi pulsa kemana ini?" tanya si pembeli

"Kemana aja bisa pak" jawab Salma.

Si bapak yang ingin membeli pulsa itu langsung masuk dan berdiri didepan etalase Oppo didepan Salma. Dan akhirnya si Ibu yang ingin membeli hp pergi kebarisan Vivo Samsung ketempat Syifa.

Tanpa merasa kesal, Salma langsung melayani si Bapak.
"Pulsa berapa pak?" tanya Salma
"Pulsa yang bisa keliatan orangnya itu sebulan" jawab si Bapak yang terlihat memang cukup tua.
"Oo buat video call, paket internet itu pak" beritahu Salma
"Iya itu"
"Yang internet aja, atau yang bisa sekalian nelpon sms pak?" tanya Salma lagi.
"Itupun jadi" setuju si Bapak tanpa mengatakan pilihannya.
"Yang internetnya 17 GB : Rp 82.000 pak. Yang 27 GB : Rp 92.000 pak" terang Salma.
"Yang mana pak?" tanya Salma.
"Yang paling dikit aja, keseringan sayang, karena masa aktifnya habis, padahal paketnya masih banyak"
"Oo, iya pak"
"Udah pak. Jadi Rp 82.000 pak"
Sibapak memberikan uang selembar Rp 100.000 lalu Salma mengembalikan Rp 18.000 lagi.

"Ini harganya lebih murah kak" ucap Syifa.

"Opponya modelnya gimana?" tanya si Ibu yang ingin membeli handphone tadi.

"Opponya disini kak" beritahu Salma.

"Vivo ini aja kak, sama itu kak, harganya ini lebih murah" rayu Syifa.

Salma keluar dari etalasenya dan mendatangi si Ibu dietalase barisan Vivo samsung.

"Opponya udah type C Bu. Ini handphone ibu yang ini (tunjuk Salma ke hp yang ada ditangan si Ibu), kalo ibu ngecas harus liat atas bawahnya kan Bu?" tanya Salma pelan.

"Iyyah, ini pernah aku ganti penchargerannya, karna pernah cucuku paksain padahal salah arah, jadi rusak"

"Ribet kan Bu. Nah kalo Oppo A16 ini Bu udah sama atas bawahnya, jadi kalo mau ngecas tinggal colok aja bu"
"Ada harga, ada kwalitas Bu"
"Sebelah sini aja Bu, biar kita liat barangnya" ajak Salma.

"Beda rupanya kalian" tanya si Ibu
"Tokonya sama, Brandnya beda Bu" jelas Salma
"Ibu tadi mau liat Oppo kan Bu?, Kesini aja kita Bu" ajak Salma lagi, yang akhirnya di ikuti si Ibu.

"Duduk aja Bu" ucap Salma mempersilahkan, lalu menjelaskan kelebihan-kelebihan lainnya. Si Ibu akhirnya memutuskan untuk membeli Oppo.

"Gitu Ron, kalo mau jadi promotor. Harus hafalin spesifikasinya, supaya bisa ngerebut dari lawan, biar bisa selling. Mereka itu ada targetnya masing-masing" jelas Ati ke keponakannya

"Kalo kamu tertarik, Tante bisa masukin. Oppo bisa, Vivo pun bisa. Nanti ada gaji pokoknya terus ada insentifnya juga" tawar Ati

"Ngga usah dulu Tan" jawab Rony

"Hmm. yaudah"

"Kamu udah makan siang?"

"Bentar lagi Tan"

"Ah, sana makan siang dulu, udah jam 2 juga" suruh Ati

Rony akhirnya menurut. Ia kedapur dan makan dikursi teras yang ditempatkan di dapur dan dijadikan kursi makan oleh tantenya.

Phone Promoter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang