32

451 32 0
                                    

"Woy!" Salma berbalik badan saat menyadari Rony terus mengekor dibelakangnya.

"Kok lu ngga belok?" tanya Salma, menghentikan langkahnya ditangga menuju lantai 3.

"Aku ngga bisa pisah sama kamu ma" ucap Rony menunduk, seperti anak kecil yang mengaku salah pada ibunya.

"Jangan ngadi-ngadi lu. Sana lo masuk kamar sebelum gue gepret pala lu" ancam Salma dengan mengepalkan tangannya.

"Gamau. Bleee" jawab Rony langsung berlari kelantai 3 mendahului Salma.

"Jangan gilak lu Ronnnnn!" teriak Salma mengejar Rony.

"Masa gue ngambil ini doang dibilang gilak bang" adu Rony ke Refal yang baru keluar dari kamar mandi lantai 3.

"Lo tadi ngga bilang mau ngambil itu setan!" ucap Salma melayangkan tendangannya.

Rony menghindar sambil tertawa.

"Awas lu yaa!" ucap Salma lalu berbalik badan meninggalkan keduanya.

Rony lalu tertawa-tawa lagi karena sangat puas menggoda Salma.

"Kenzie pasti bahagia banget ngeliat lo dari atas udah punya seseorang yang ngisi hari-hari lo ca" batin Refal tersenyum melihat keduanya.

________

Jam menunjukkan pukul 16.30 WIB

Salma turun dari lantai 3.

"Dor!" Rony mengagetkan Salma ditangga terakhir dari lantai 3 kelantai 2.

"A, astagfirullah Ron!" amuk Salma menempatkan telapak tangannya didada karena jantungnya hampir copot.

"Hahahaha" Rony tertawa puas.

Salma tiba-tiba menatap Rony. Dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu menatap wajah Rony cukup lama.

"Waduh. Gawat nih gue, jangan bilang gue naksir ama ni anak. Kok ganteng banget lu Ronnn!" batin Salma.

Dimata Salma saat ini, Rony terlihat sangat fresh.

"Apa mungkin karena abis wudhu yaa?" batin Salma masih menatap Rony. Sedang Rony masih menertawakan komuk terkejut Salma tadi.

Karena tatapan Salma yang tak berkedip dan cukup lama, Rony akhirnya sadar.

"Kok lu gitu banget natapnya?, ada yang salah?" tanya Rony.

"Ngga. Lu bagus pake baju kokoh" puji Salma.

Rony auto tersenyum. Namun karena gengsinya yang setinggi langit, ia menahan sekuat tenaga agar tidak terlihat.

Rony membalikkan badan Salma.

"Diem. Jangan gerak!" perintah Rony kepada Salma yang berada didepannya.

Rony langsung buru-buru mengganti pakaian kokohnya dengan kaus oblong.

"Udah yok!" ajak Rony seperti sebelumnya, menaruh kedua telapak tangannya dipundak Salma dan berjalan beriringan turun kelantai 1.

"Kok diganti bajunya?" tanya Salma yang sempat menoleh kebelakang.

"Ya ngga mungkin aku kerja pake baju kokoh" jawab Rony.

"Ih ngga papa, ganteng tau" ucap Salma keceplosan. Ia lalu menutup mulut setelah sadar.

"Apa-apa? Ga denger. Tadi lo ngomong apa?" tanya Rony.

"Gue bilanggg, elu, budek!" ucap Salma lalu mempercepat langkahnya sambil tertawa.

Rony pun mempercepat langkahnya juga, mengejar Salma dan ikut tertawa juga.

"Aaaaa" teriak Salma ketakutan sambil tertawa karena Rony semakin dekat dengannya.

Phone Promoter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang