____
Jangan lupa bahagia!
Tetap jaga iman dan imun🤍Happy Reading!
***
"Hai," sapa seseorang membuat Amelia yang baru keluar dari supermarket menoleh ke arahnya."Hai, Kak," sapanya lagi seraya menghampiri Amelia.
"Siapa?"
"Ikan," jawabnya dengan cengiran.
"Hah." Amelia mengerenyit ketika ia mendengar jawaban dari lelaki muda tersebut.
"Aku ikan, ingin dipeluk kekayaan."
"Dasar bocah prik."
"Eh, Kak tunggu dong."
"Jangan ganggu gue. Gue nggak kenal sama lo," kata Amelia ketus.
Lelaki itu tersenyum sembari mengulurkan tangannya. "Farhan Antareza. Usia 20 tahun berdomisili Jakarta," ujarnya.
Amelia menatap tak minat membalas uluran tangan Farhan. Bukannya sakit hati, Farhan malah cengar-cengir tidak jelas.
"Bocah sableng," cibir Amelia.
"Nama Kakak tuh Amelia Syakira, 'kan?" tanya Farhan dengan alis naik turun.
Amelia tentu terkejut ketika lelaki prik di hadapannya ini tahu namanya. Padahal, ia baru kali ini berjumpa dengan Farhan.
"Nggak usah kaget, Kak. Gue temennya Revan. Gue pernah lihat lo sama Revan pergi bareng, terus besoknya gue tanya sama dia. Revan bilang nama Kakak itu Amelia Syakira. Eh, ternyata nama lo cakep banget secakep orangnya," lontar Farhan.
"Gue males banget berurusan sama bocah prik kayak lo. Bodo amat deh lo tahu nama gue dari mana."
Amelia kembali melangkah, tetapi Farhan lagi-lagi menghalanginya.
"Eh, bocah prik mau lo apa sih?"
"Mau nomor telepon Kakak boleh?" tanya Farhan dengan senyuman khasnya.
"Nomor telepon gue cuma satu, kalau gue ngasih ke lo yang ada gue nggak punya nomor telepon," jawab Amelia ngegas.
Farhan yang mendengar itu menjadi tertawa kecil karena merasa lucu dengan ekspresi wajah Amelia.
"Kak Amel bisa ngelawak juga, ya." Amelia hanya merotasikan bola mata malas mendengar kalimat Farhan.
"Please, tulis nomor Kakak di sini dong," ujar Farhan dengan mengerjap berulang kali.
Amelia menarik napas lalu mengembuskannya perlahan. Mendadak ide muncul di otaknya. Wanita itu mengambil ponsel Farhan lalu mengambil ponselnya juga.
"Kakak nggak inget nomor sendiri?"
"Gausah banyak nanya bocah prik."
Farhan memilih diam ketika mendengar jawaban tersebut. Amelia tersenyum ketika kontak Bapak Sedot WC ia temukan dengan segera Amelia menuliskan nomor itu di ponsel milik Farhan.
"Udah nih!" Amelia memberikan ponsel itu kepada Farhan yang diterima dengan senang hati.
"Makasih, Kak."
Amelia hanya berdehem lalu beranjak pergi. Namun, Farhan tidak menghalangi wanita itu untuk pergi. Sebelum sosok Amelia menjauh, lelaki berusia 20 tahun itu berteriak.
"Nanti malam kita slipkol, ya, Kak!" teriak Farhan.
"Sleepcall, Sialan. Sono gih sleepcall sama tukang sedot WC," gumam Amelia membalas teriakan Farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati Braga (END)
RomanceBraga Pratama Athaya pernah merasakan jatuh cinta sekaligus patah hati terhadap satu wanita yang mengisi relung hatinya selama bertahun-tahun. "Entah kamu yang tidak pantas untuk aku atau aku yang tidak pantas untuk kamu. Namun, aku mau mengakhiri h...