___
Jangan lupa untuk bahagia!
Tetap jaga iman dan imun🍃Happy Reading!
***
Amelia merasa menyesal keluar malam ini. Apalagi, ada empat orang lelaki bertubuh kekar dan berwajah sangar berjalan sempoyongan sambil membawa botol minuman beralkohol ke arahnya. Wanita itu berusaha kabur, tetapi kalah cepat dengan mereka yang langsung mengepung Amelia."Pergi!"
"Tidur sama abang, yuk."
Amelia gemetar ketika tangannya ditarik oleh salah satu preman itu. Dengan wajah penuh nafsu, mereka mencoba menyentuh tubuh Amelia. Namun, Amelia dengan spontan menendang kuat perut preman yang memegang tangannya sehingga preman itu mundur beberapa langkah.
"Sialan!"
Ketiga preman itu marah karena Amelia menendang salah satu dari mereka. Mereka maju secara bersamaan, Amelia semakin panik ketika preman dengan anting di hidung menarik tangan kiri Amelia dan preman berambut gondrong tangan kanan Amelia.
"Jangan sentuh gue, Sialan! Kalau lo semua mau duit. Gue bisa kasih!"
"Kita nggak butuh duit, Cantik. Kita cuma butuh tubuh lo," ujar preman berambut gondrong itu dengan mengedip genit.
"Ya Allah, tolong hamba," lirih Amelia meminta pertolongan kepada sang pencipta.
Preman itu memojokkan Amelia di dinding membuat wanita itu meronta ketika preman itu akan melepas baju dipakai oleh Amelia. Namun, sebelum itu semua terjadi. Salah satu preman yang memegang tangan Amelia terjatuh karena tendangan seseorang.
"Wah, nambah cewek cantik lagi nih, Bos," ucap preman beranting.
"Mel, menjauh!"
Amelia yang masih dalam kondisi terkejut hanya bisa bergeming membuat wanita berhijab itu berdecak sebal. Ia menarik tangan Amelia untuk menyingkir.
"Na-naya ...."
Padahal, baru dua bulan ia tidak menggangu kehidupan Naya dan Raga. Namun, sekarang ia malah dipertemukan dengan perempuan itu. Naya sudah bisa berjalan dan sekarang ia menghajar para preman tersebut.
"Cowok kayak kalian cocoknya dibasmi dari muka bumi ini!" Murka Naya menatap para preman itu tajam.
Salah satu preman mulai mendekati Naya. Ia akan melayangkan tinju ke wajah wanita berhijab itu. Naya sangat yakin ketika kepalan itu mengenai wajahnya diyakini wajahnya akan rusak.
"Tonjok tuh tembok!"
Naya tertawa ketika preman itu malah menonjok tembok karena ia langsung berjongkok ketika preman itu melayangkan tinju ke arahnya.
"Jalang bangsat!"
"Jaga mulut lo!" seru Naya.
Sekarang, Naya kembali melawan satu preman. Naya kecolongan karena preman tersebut berhasil menendang perutnya. Naya terjatuh dan rasa sakit ia rasakan di perut. Tangan Naya terkepal untuk menahan rasa sakitnya. Ia perlahan berdiri dan memandang preman yang sedang tertawa itu tajam.
"Nggak lucu, ya, Bangsat!"
Preman itu berusaha memeluk Naya. Wanita itu berdecak kesal lalu menarik tangan preman itu dan memelintirnya ke belakang punggung.
"Tangan lo bagusnya gue patahin!"
Dengan kejam, Naya mengangkat tangan preman itu lebih tinggi sehingga mencapai tengkuk lalu memutarnya sehingga menimbulkan bunyi yang sangat menyakitkan. Preman itu saja sampai berteriak kesakitan karena Naya berhasil membuat tulang tangannya patah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati Braga (END)
RomanceBraga Pratama Athaya pernah merasakan jatuh cinta sekaligus patah hati terhadap satu wanita yang mengisi relung hatinya selama bertahun-tahun. "Entah kamu yang tidak pantas untuk aku atau aku yang tidak pantas untuk kamu. Namun, aku mau mengakhiri h...