Pengalaman ditempatkan di pelosok papua selama lima tahun membuat sabrina tahu persis apa saja yang harus dia persiapkan . bermodal enam set organizer bag , sabrina menata barang – barang yang harus dia bawa sebelom disusun kedalam dua koper miliknya . dengan teliti sabrina menata pakaian rumah , pakaian kerja dan pakaian untuk turun ke lapangan kedalam enam organizer bag dengan ukuran paling besar .
Karena terlalu fokus sama kegiatannya menata enam organizer bag besar itu kedalam koper , sabrina sampai tidak sadar kaalu pintu kamarnya diketuk dari luar , sementara itu , tanpa menimbulkan suara sedikitpun , bundanya sabrina melangkah masuk kedalam kamar anak perempuan tunggalnya ini , wanita paruh baya ini sudah tahu kalau anaknya akan ditempatkan lagi di daerah pelosok dalam rangka pekerjaan .
" penempatan lagi ya na ? dimana ? " biarpun beliau sudah tahu , beliau tetep saja bertanya sembari ikut membantu menyusun delapan pasang sandal jepit kedalam salah satu organizer bag , beliau juga melihat ada enam organizer bag berukuran XL di kedua sisi koper berwarna biru tua milik putri tunggalnya ini
" iya nih bun , padahal baru tiga tahun disini , udah dilempar lagi ke pelosok jawa " sahut sabrina sambil menyusun empat organizer bag ukuran XL kedalam koper warna forest green , setelah dengan sedikit usaha untuk memasukkan dua puluh pasang pakaian dalam .
Berkat bantuan bundanya , barang – barang lain miliknya seperti enam tas ransel ukuran sedang , sepuluh pasang sandal , sepuluh pasang sepatu kets dan juga sepuluh pasang loafer shoes sudah dimasukkan kedalam organizer bag ukuran XL . bundanya juga masih sempat memasukkan dua puluh pasang kaos kaki kedalam salah satu organizer bag .
Ada untungnya juga sabrina membeli sepuluh set organizer bag seperti ini , jadinya dia tidak perlu repot – repot untuk menyusun barang – barangnya yang harus dia bawa ke daerah penempatan . setelah menutup sempurna kedua koper berukuran 32 inchi dan menempatkannya di dekat pintu kamarnya , sabrina kembali mendudukkan dirinya persis di sebelah bundanya .
Sejauh yang sabrina ingat , dia berada dirumah ini sejak lahir sampai berusia 17 tahun , tepat di usia 18 tahun , atau lebih tepatnya dia lulus SMA , dia mendaftar kuliah dan untuk pertama kalianya sabrina merantau dan merasakan hidup mandiri , jauh dari orangtua dan keluarganya , terutama bundanya .
Ada perasaan berat dan sedih yang memenuhi hatinya sabrina saat ini , meski sudah pernah berada di posisi ini , sabrina tetap saja merasa sedih , dia tahu dia akan rindu dengan orang tuanya , dengan suasana rumah yang hangat , rindu dengan masakan bundanya , rindu dengan biola atau harpa yang sering dia mainkan kalau papanya bermain piano .
" bunda bakalan kangen banget sama anak gadis bunda ini , jaga diri baik – baik disana ya , jaga sikap ya na , biar dimana kamu berada , kamu selalu dijaga , bunda bantu jagain kamu lewat doa , banyak – banyakin doa biar Tuhan jagain " untuk kedua kalinya , nasihat si bunda ini membuat sabrina mengangguk dan memeluk wanita berusia empat puluh delapan tahun ini dengan erat .
" karena lusa na udah berangkat , jadi besok kita jalan – jalan ya bun " ajakan sabrina jelas diangguki bundanya . akhirnya setelah menghabiskan hampir tiga jam dikamar sabrina , mereka segera beranjak keluar dan menuju dapur untuk menyiapkan makan siang . tidak sampai dua jam , masakan untuk makan siang sudah tersaji rapi diatas meja .
Beres makan siang , sabrina pun pamit untuk kembali kekamar dan melanjutkan kegiatan memasukkan perlengkapan skin – care , body – care dan juga hair – care kedalam tiga organizer bag ukuran XS . setelahnya dia menata ketiga organizer bag berukuran XS itu kedalam traveling bagpack miliknya . sabrina meletakkan ransel besar miliknya didekat salah satu koper .
KAMU SEDANG MEMBACA
Deeply In Love
RandomKaindra , si CEO Perusahaan The HM Gas & Oil Company ternyata menaruh hati pada salah satu putri keluarga Hadnan yang bekerja sebagai Staf Senior di perusahaan The Shehab Oil & Gas Company . Bahkan saking cintanya dengan cewek yang dikenal dengan na...