60

49 1 0
                                    

Seakan sudah menjadi kebiasaan barunya setelah menikah dengan sabrina , begitu jam dinding yang ada diatas kursi kerjanya ini menunjukkan jam lima sore , si CEO ini bergegas memasukkan laptop , ipad pro , galaxy tab S8 FE miliknya serta beberapa dokumen kerjanya kedalam ranselnya , biarpun jarak antara kantornya dengan kantor tempat sabrina bekerja tidak begitu jauh , tapi kaindra tetap saja ingin cepat – cepat bisa menjemput istrinya itu .

Bersamaan dengan dirinya yang beranjak dari kursinya , sigap kaindra menutup tirai jendela besar di ruangan kerjanya ini dan mematikan AC yang sudah dari pagi mendinginkan ruangan kekuasaannya ini . seiringan dengan dirinya yang membuka dan menutup pintu kayu warna hitam ini , si sulung ini segera saja mengirimkan pesan pada sabrina , biarpun sudah tahu kalau jam kerja di perusahaan tempat sabrina sama seperti jam kerja di perusahaannya , tapi kaindra selalu refleks mengirimkan pesan pada istrinya itu .

Hp : udah bisa pulang kan ay ? mas jemput sekarang ya ?

My Wife Hp : udah mas , tiap mau pulang , mas selalu nanyanya gitu , padahal jam selesai kantor kita kan sama mas

Hp : iya sih , jaga" aja mana tau mahdhar tiba" minta kamu lembur ay

My Wife Hp : hehehe , iya iya , tapi kalo bos aku beneran minta aku lembur , gimana mas ? gak apa – apa kan mas pulang sendirian ?

Hp : kalo beneran sih , mas langsung aja protes ke mahdhar

Tanpa sepengetahuan kaindra , disaat dirinya sedang menunggu lift didepannya terbuka , sabrina terkekeh saat membaca pesan yang dikirim oleh kaindra . baru saja sabrina akan membalas pesan yang dikirim suaminya ini , dentingan halus yang berasal dari pintu lift ini seakan menghentikan tangan sabrina untuk mengetikkan sederet pesan balasan untuk kaindra . sembari menyimpan ponselnya kedalam hand – bag miliknya , perempuan ini segera memasuki lift ini lalu menekan tombol close dan tombol 1st Floor .

Bersamaan dengan sabrina yang keluar dari lift di tempat yang berbeda , atau lebih tepatnya di pelataran parkir didepan gedung perusahaan The HM Oil & Gas ini , begitu laki – laki ini sudah berada didalam mobil , kaindra langsung saja menyalakan mesin mobilnya dan melesatkan mobil bertipe SUV yang bermerk maserati levante ini menuju kantor dimana sabrina bekerja .

Dikarenakan jarak antara area kantornya dengan kantor milik temannya itu tidak begitu jauh , kaindra hanya harus menghabiskan waktunya selama dua puluh menit di jalan raya . kendati jalanan jakarta masih terpantau padat di sore hari ini , nyatanya laki – laki ini tetap bisa sampai disana tepat waktu , bahkan dirinya tiba bersamaan dengan sabrina yang baru saja keluar dari lift . setelah mendapati istrinya sedang berjalan menuju mobil miliknya , kaindra segera saja menurunkan jendela mobil bagian depan .

" selamat sore istriku ! " sapa kaindra bertepatan dengan istrinya ini membuka pintu mobil bagian depan sebelah kiri , sementara itu , mendengar sapaan suaminya ini , sabrina terkekeh saja dan segera menutup pintu mobil ini setelah dirinya duduk bersebelahan dengan suaminya ini . kendati sudah seharian berada di kantor dan sempat turun ke lapangan , wangi parfum yang dipakai kaindra ini masih bisa tercium oleh sabrina .

" manis banget deh sapaannya pak bos ini , selamat sore juga suamiku " sembari menaruh hand – bag dan tas laptopnya ke kursi bagian belakang dan memasang safety – belt didepan badannya , perempuan ini membalas sapaan suaminya , kini giliran kaindra yang terkekeh mendengar sapaan istrinya ini . meskipun belum setahun menikah dengan sabrina , laki – laki ini sudah lama tahu kalau sabrina ini memiliki karakter introvert .

" mas nanti mau dimasakin apa buat makan malam ? " tanya sabrina seiringan mobil milik kaindra ini melesat di jalan raya , mendengar pertanyaan sabrina barusan , laki – laki ini refleks menolehkan kepalanya kearah istrinya ini , alih – alih langsung menjawab , kaindra malah mengangkat kedua bahunya dan tanda dirinya bingung ingin meminta perempuannya ini memasakkan sesuatu

" apa ya ay ? mas aja gak tau mau makan apa ay " dengan ekspresi polos dan bingung yang dengan jelas menghiasi wajahnya , kaindra menjawab pertanyaan istrinya ini , kini giliran sabrina yang sukses dibuat menolehkan kepalanya kembali kearah kaindra yang sudah kembali menatap kearah jalanan , biarpun tangan kirinya menggenggam tangan kanan sabrina

" masa mas gak tau mau dimasakin apa ? kalo dimasakin rawon mau ? atau mas mau aku masakin ayam bakar ? " lagi – lagi sabrina bertanya , dan untuk kedua kalinya kaindra menatap dirinya dengan tatapan bingung . karena perempuan mendapati suaminya tampak kebingungan , si manajer Departemen Pengelolaan dan Pengevaluasian Data Minyak dan Gas (DPPDMG) ini pun akhirnya langsung menawarkan beberapa pilihan pada suaminya

Alih – alih memilih salah satu dari pilihan yang ditawarkan istrinya ini , kaindra justru mengatakan kalau dia akan memakan apa saja yang dimasak oleh istrinya ini . dan segera disambut oleh anggukan kepala sabrina . bertepatan dengan jam digital mobil yang menunjukkan angka setengah enam sore , mobil SUV mahal yang dikendarai kaindra ini pun memasuki garasi .

Dua detik setelah kaindra mematikan mesin mobilnya , keduanya bergegas keluar dan berjalan menuju pintu utama sembari membawa tas kerja masing – masing . perlahan tapi pasti , hawa pengap dan panas yang sudah sejak pagi memenuhi rumah dua lantai ini menghilang , sembari menunggu udara panas ini berganti dengan udara dingin . keduanya segera menaiki tangga yang berada di seberang pintu utama rumah mereka ini .

Udara panas dan pengap yang sama pun menyambut keduanya begitu sabrina membuka pintu sebelah kanan untuk memasuki kamar utama ini . masih dengan menenteng hand – bag dan juga tas laptopnya , sabrina pun membawa kakinya menuju pintu balkon . bukannya langsung menyalakan AC , sabrina memilih untuk membuka pintu balkon selebar mungkin agar suasana pengap dan panas ini bisa keluar dan berganti dengan udara sore yang lebih sejuk .

Selagi udara panas dan pengap ini berganti dengan udara sejuk , sabrina memilih untuk membersihkan riasannya yang sudah seharian menempel di wajahnya ini . bersamaan dengan sabrina yang selesai membersihkan riasannya , udara di kamar utama ini sudah mulai terasa sejuk , si manajer Departemen Pengelolaan dan Pengevaluasian Data Minyak dan Gas ini pun beranjak untuk membersihkan dirinya sekaligus menutup pintu balkon lalu menyalakan AC .

" mas mau langsung mandi atau aku dulu yang mandi ? " sembari melihat kaindra yang sedang merebahkan dirinya diatas ranjang melalui pantulan salah satu cermin lemari pakaian , sabrina bertanya selagi dirinya mengambil setelan santai untuk mereka berdua pakai setelah mandi sore , namun , tanpa diduga – duga oleh sabrina , jawaban kaindra justru membuat dirinya menyesal karena sudah bertanya seperti itu ,

" mandi sama – sama aja gimana ay ? biar selesainya juga barengan " sahut kaindra sambil menaruh ponselnya diatas ranjang dan menegakkan punggungnya yang baru beberapa menit lamanya bersentuhan dengan ranjang tidur yang berlapis seprai berwarna dusty green ini , sementara itu , sabrina yang mendengar bagaimana suaminya ini merespons pertanyaan pun memutarkan kedua netranya malas

" kalo tau mas jawabnya gitu , aku mending gak nanya mas , nanti kalo mandinya bareng , ntar aku telat masak buat makan malam , bisa – bisa kita berdua telat makan malam " tutur sabrina panjang lebar sembari berjalan memasuki kamar mandi setelah merapatkan kedua tirai pintu balkon . 

Mendengar jawaban sabrina , kaindra refleks saja tertawa dan benar – benar beranjak dari atas ranjang untuk membersihkan badannya . dengan membawa handuk yang dirinya ambil di gantungan yang ada di samping kiri pintu kamar mandi , si pimpinan utama perusahaan The HM Gas & Oil ini pun ikut masuk kedalam kamar mandi . mendapati sabrina yang mandi di shower – room , berbanding terbalik dengan jawabannya tadi , kaindra pun memilih untuk mandi di bath – tub room .


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Deeply In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang