" beneran gak sih katanya sabrina nikah sama CEO – nya The HM Gas & Oil ? siapa tuh namanya ? kaindra ? "
" gua denger sih gitu , emang kenapa sih ? " dengan nada heran , salah satu staf balik bertanya pada staf yang baru saja bertanya seperti itu tadi
" ya aneh aja gak sih ? masa sabrina yang kita taunya cewek biasa aja bisa dapet laki tajir melintir gitu ? status keluarga mereka kan jauh banget tau " lagi – lagi staf cewek yang bernama veronica itu kembali berkata – kata
" biasa aja dari mana ? kata kakak gua yang nikah sama davin winata aja , sabrina itu anak keluarga hadnan , bapaknya itu pensiunan CEO The HDN Contsruction " staf cewek yang bernama shanti ini kembali menyahuti perkataan veronica ini .
Untuk kedua kalinya sabrina mendengar namanya dan nama keluarganya disebut – sebut . kalau kemarin dia mendengar namanya disebut – sebut oleh pihak staf resepsionis , hari ini dia mendengar namanya disebut – sebut oleh staf divisi Transaksi Dalam Negeri (TDN) yang bekerja di Departemen Pemasaran dan Transaksi Dalam Negeri (DPTDN) .
Alih – alih menegur para staf tersebut , sabrina memilih untuk mengabaikan mereka dan terus berjalan menuju ruang kerjanya . setelah melewati empat ruangan yang dipisahkan dengan vas bunga berukuran besar , akhirnya sabrina tiba dirunagan kerja pribadinya . perempuan ini membuka tirai blind – fold yang menutupi tiga jendela besar di ruang kerjanya .
Perlahan tapi pasti , ruang kerjanya yang tadinya pengap dan panas ini , kini mulai dingin dan lega . kurang dari setengah jam , anak tunggal dari salah satu keluarga hadnan ini pun langsung menyalakan laptop dan ipadnya sekaligus . sambil sesekali menyeruput satu cangkir kopi hot vanilla frappe isntant buatannya , sabrina segera larut dalam kesibukan mengerjakan pekerjaan kantornya .
Dilatari dengan hembusan angin dingin dari AC dan wangi bunga chamomile yang berasal dari diffuser yang berada diatas meja kerja pribadinya , kesepuluh jemari lentik sabrina dengan lincah bergerak diatas tuts – tuts keyboardnya , sambil sesekali menggulir layar ipadnya yang tersandar pada docking portable di sebelah kiri laptopnya .
Belum ada empat jam sabrina fokus mengerjakan pekerjaan kantornya , tiba – tiba saja ponselnya yang terabaikan diatas meja sejak dua jam yang lalu ini bergetar , layarnya secara otomatis menyala dan menampilkan notifikasi dari atasannya . tanpa aba – aba , kening sabrina dengan cepat mengerut saat mendapati ada pesan masuk yang dari atasannya
Pak Bos : na , ke ruangan saya bentar na , ada masalah nih
Tanpa berniat membuat atasannya itu menunggu lebih lama , sabrina segera saja beranjak dari ruangannya dan melangkahkan kakinya menuju ruang kerja atasannya yang berada di lantai tiga puluh . karena ruangan kerjanya berada di lantai dua puluh delapan , artinya dia harus menggunakan lift untuk bisa tiba disana .
Hanya berselang sepuluh menit , kini sabrina sudah berada di ruangan atasannya . yaitu si Said Syeikh Muhammad Mahdhar Thayeb Shehab . baru saja sabrina akan bertanya ada masalah apa sampai – sampai atasannya ini memanggilnya disaat dia sedang mengerjakan pekerjaannya . atasannya yang memiliki paras tampan khas arab tulen ini pun segera menyerahkan dua tumpuk berkas yang lumayan tebal
" apa nih pak ? masalah yang bapak bilang tadi ? " tanpa basa – basi , sabrina pun langsung saja bertanya dan diangguki oleh atasannya ini
" iya , saya baru dapet ini tadi , dikirim dari cabang yang ada di papua , mereka katanya kekurangan dana untuk ekspansi pertambangan , jadi saya mau minta tolong kamu supaya bisa bantuin mereka beresin ini , kamu kan ngerti sama masalah – masalah kayak gini " dengan nada ringan dan santai , atasan sabrina ini berkata , bukannya langsung menjawab , sabrina malah membuka salah satu berkas yang sudah ada ditangannya ini
" ngerti sih pak , ya udah kalo gitu , saya bawa dulu berkasnya pak , ntar kalo udah selesai , baru saya balikin lagi " pada akhirnya , sabrina memutuskan untuk menelan seluruh kalimat bernada protesan , dan memilih untuk menyanggupi permintaan atasannya ini , meskipun dia tahu pekerjaannya akan bertambah banyak karena adanya dua tumpuk berkas ini .
Seiringan dengan dia mendudukkan dirinya di kursi kerjanya lagi , sabrina segera membuka satu persatu berkas tersebut dan membuka microsoft word untuk bisa melakukan analisis . bukannya kembali mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai ini , sabrina memilih untuk mengurusi dua berkas ini . sembari menelisik lembar demi lembar yang ada didalam kedua berkas ini ,
Tanpa sepengetahuan sabrina yang sedang sibuk dengan pekerjaannya ini , para staf di Departemen Pemasaran dan Transkas Dalam Negeri (DPTDN) semakin sibuk membicarakan pernikahannya . entah apa yang membuat kehidupan sabrina mendadak menjadi bahan obrolan baru di perusahaan tempat dia bekerja ini .
" beruntung banget sih sabrina dapet yang kaya kayak ceo – nya The HM Gas & Oil , pasti status kekayaannya naik drastis tuh , gua mah mau juga kali dapet laki sekaya pak kaindra , lumayan meningkatkan status sosial " salah satu staf Departemen Pemasaran dan Transkas Dalam Negeri (DPTDN) yang bernama cindy ini berkata sambil terus mengerjakan pekerjaannya , kini bukan cuma dua orang saja yang membahas perkara sabrina dinikahi kaindra , tapi malah satu departemen yang membicarakannya dan juga keluarganya
" wajar banget gak sih kalo kayak gitu ? family – name sabrina kan Hadnan , udah jadi tradisi gak tertulis kalo mereka – mereka tuh suka banget ngejodohin anak – anak mereka , alasannya sih supaya status kekayaan mereka tuh tetep terjaga gitu , kaum borju mah begitu " timpal salah satu staf Transaksi Regional yang bernama Tessa Anggiani ,
" that means sabrina makin kaya dong , asetnya keluarga Hadnan kan udah sampe di Quadriliun , bukan di triliun lagi , malah mereka katanya punya sebelas mansion di luar negeri , 3 di austria , 2 di jerman , 2 di paris sama 4 di praha " sahut cindy lagi yang refleks saja menoleh kearah tessa . sementara itu tessa yang sadar cindy melihat kearahnya pun mengangguk
" iya , malah sepupunya tuh si hilda hadnan aja gelar acara resepsi nikahannya di hawai dua hari dua malam dua tahun lalu , sampe masuk ke majalah di austria . saking kayanya tuh mereka " kini , monica yang sejak tadi menyimak saja pun sampai ikut melibatkan diri di acara gosip dadakan yang sejak tadi pagi belum selesai ini .
" kalo pak kaindra nikah sama sabrina mah masih wajar , lah sepupunya pak kaindra yang namanya pak dirga aja nikah sama cewek yang masih kuliah semester 3 , umur 18 tahun lagi , sekarang sih bininya udah umur 20 tahun , baru aja hamil tuh " si tessa yang memang tahu banyak tentang apa pun yang ada kaitannya dengan The Big 7 ini langsung berkata – kata lagi , sontak saja semuanya kembali menganga kaget .
" beneran lo sa ? gak ngarang kan lo ? " tanya cindy dan veronica bersamaana , mereka benar – benar tidak tahu kalau CEO The HM Group untuk menikahi perempuan yang bukan dari kalangan The Big 7 , melainkan mahasiswi semester tiga , tentu saja mereka kaget , karena mereka sama sekali tidak menyangka akan mendengarkan berita seperti ini .
KAMU SEDANG MEMBACA
Deeply In Love
RandomKaindra , si CEO Perusahaan The HM Gas & Oil Company ternyata menaruh hati pada salah satu putri keluarga Hadnan yang bekerja sebagai Staf Senior di perusahaan The Shehab Oil & Gas Company . Bahkan saking cintanya dengan cewek yang dikenal dengan na...