38

43 1 0
                                    

Jujur saja , bukan satu kali atau dua kali sabrina dijodohkan seperti ini , sebelum gian , sudah ada sederet laki – laki yang berniat melamarnya , dan semuanya berhasil dia tolak , tapi penawaran tante Julistitia yang berstatus sebagai mamanya kaindra , serta pengakuan jujur dari kaindra sendiri , nyatanya berhasil membuat sabrina bimbang untuk mengambil keputusan .

Apalagi ditambah perkataan bundanya kemarin malam di sepanjang perjalanan pulang dari acara peresmian kawasan elit itu , bundanya mengatakan kalau mamanya kaindra ingin memiliki menantu seperti sabrina . mendengar perkataan bundanya , sabrina malah berpikir , sepertinya mamanya kaindra memang itu memiliki tipe menantu yang ideal , meskipun beliau tidak ada membicarakan mengenai hal itu sepanjang acara makan malam .

" tante julis itu pengen loh na dapet mantu kayak kamu , waktu mau pulang aja si tante aja ngomong begini sama bunda " ra , aku tuh pengen banget lho dapet mantu kayak anakmu itu , nanti kamu tolong bantu ngomong sama sabrina ya , kamu kan mamanya , tolong banget ya ra ? " terus , gimana na ? " .

Bahkan bundanya menyampaikan perkataan perempuan yang merupakan teman zaman kuliah bundanya . mendengar perkataan bundanya tersebut , sabrina bertambah bingung dan bimbang . dia tidak mau menerima lamaran hanya karena diminta untuk menjadi menantu , tapi dia juga tidak enak ingin menolak penawaran perempuan itu . meskipun sabrina tahu kalau urusan jodoh memang sudah diatur Tuhan , tapi manusia tetap harus berusaha .

Lamunan sabrina mengenai penawaran dari mamanya kaindra buyar karena dia mendengar suara ketukan di pintu kamarnya , perlahan pintu kayu bercat putih itu bergerak membuka dan si bundanya melangkah masuk , ditangannya terdapat membawa satu nampan yang diatas dua gelas kopi dan sepiring chiffon cake untuk mereka berdua . kedua perempuan beda generasi ini pun berdiskusi , sembari menikmati kue dan juga kopi .

" jadi , gimana sama penawaran dari tante julis na ? tante julis itu jarang – jarang loh nawarin anaknya buat dijodohin , bunda inget banget , empat bulan yang lalu , waktu kalindra ngebawa pacarnya kerumah , tante julis langsung gak suka , beda reaksinya waktu ketemu kamu " kata bundanya sambil memasukkan sepotong demi sepotong chiffon cake cokelat dengan kismis didalamnya

" na bingung nda , serba gak enak , mau terima gak enak , mau tolak juga gak enak . kalo terima , nanti kesannya kayak cuma mau nyari yang kaya , tapi kalau ditolak , nanti malah dibilang terlalu pilih – pilih " penuturan jujur sabrina membuat bunda refleks menatap kearahnya . beliau tersenyum saja mendengar tuturan jujur anak tunggalnya ini ,

" na , kamu jangan berpikir kejauhan , berpikir jauh boleh , tapi kalo kejauhan gak boleh , tante julis itu beneran suka sama kamu , mama rumi aja mau kok nerima istrinya dirga yang waktu dikenalin pertama kali masih kuliah semester satu , masih umur delapan belas tahun , tante julis juga begitu , dia gak mau terlalu banyak menuntut hal – hal yang gak masuk akal , beliau itu orangnya realistis " rentetan kalimat bundanya membuat sabrina terdiam . setiap kalimat yang keluar dari mulut bundanya membuat sabrina semakin kebingungan .

Sabrina tetaplah sabrina , walaupun sudah mendengar omongan si bunda yang panjang lebar tadi , tetap saja dia masih bingung untuk mengambil keputusan . dia merasa masih belum bisa mengambil keputusan dan jawaban yang tepat untuk masalah perjodohan yang diprakarsai mamanya kaindra sendiri .

" bun , na minta waktu seminggu buat mikirin masalah ini ya bun , na belum yakin mau menerima atau menolak , na harus memikirkan banyak hal , ini bukan masalah yang simpel yang keputusannya bisa diambil tanpa pertimbangan " dengan sangat hati – hati , sabrina meminta bundanya untuk memberikan dia waktu untuk berpikir mengenai masalah ini .

" ya boleh na , masa gak boleh , bunda cuma memberikan masukan , iya atau tidaknya kan tetap na yang memutuskan , toh yang menjalaninya kan na , bukannya bunda , yang penting , apapun keputusan yang na ambil , harus berdasarkan pikiran yang jernih dan hati yang stabil , juga sesuai dengan kemauan na , jangan karena pengen nyenengin bunda sama ayah , na ngambil keputusan yang na sesali nanti , bunda gak mau " ucapan bunda lagi – lagi membuat sabrina terdiam .

Sepeninggal bundanya , sabrina kembali melamun , memikirkan keputusan untuk masalah ini , untuk sebagian orang , penawaran dari tante julistitia pasti menjadi tawaran yang menggiurkan , apalagi mengingat tante julistitia merupakan istri konglomerat Hanggono & Margono , sementara kaindra yang statusnya CEO dari perusahaan besar . pastinya banyak orang yang akan langsung menerima dengan senang hati .

Tapi sabrina bukan mereka yang segera menerima dengan senang hati , meski ditawari untuk menikahi seorang kaindra , dengan jabatan sebagai CEO alias pimpinan utama dari perusahaan The HM Oil & Gas , yang aset pribadinya dalam bentuk uang saja mencapai 9000 T Poundsterling yang bahkan sabrina tidak tahu akan sebanyak apa angka yang berderet kalau sampai dikonversikan ke rupiah . belum lagi dua mansion mewah berlantai lima yang berada di pluit dan juga di pondok indah .

Sabrina tahu kalau dirinya berasal dari keluarga yang sama tajirnya dengan kaindra , tapi bukan berarti dia mencari yang sepantaran , dia mencari laki – laki yang sesuai dengan keinginan hatinya , bukan keinginan keluarga besarnya , dirinya bukan Hilda Hadnan , sepupunya sendiri yang dinikahi Satya Prasetyo , si pejabat Departemen Pertahanan Finansial Negara (DepPerFinNeg) dan menggelar acara pernikahan mewah dua hari dua malam di maldives dua tahun lalu .

Pun dia juga tahu , peluang mendapatkan mertua sebaik tante julistitia itu merupakan hal yang sulit , apalagi kalau mengingat kata – kata bundanya , tidak semua perempuan yang bisa diterima dengan tangan terbuka sama mamanya kaindra , tapi tetap saja sabrina tidak bisa langsung menerima perjodohan ini sebelum memikirkan semuanya matang – matang .


Deeply In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang