32

35 1 0
                                    

Disaat hampir semua anggota tim satu terkejut dan mengeluh karena adanya tiga puluh rig baru , sabrina malah mengeluh karena dia terpaksa terlibat dalam perkara perjodohan sepihak ini , dia juga tidak habis pikir dengan bundanya dengan gegabah setuju tanpa memikirkan anaknya lebih dulu , sabrina lebih banyak diam sepanjang perjalanan kembali ke penginapan , tidak menanggapi keluhan yang keluar dari mulut teman – teman satu tim – nya .

Sesampainya di penginapan , sabrina memutuskan untuk segera mengerjakan kerjaannya dan ditemani dengan segelas kopi instant dan dua cup bolu kukus cokelat , karena terlalu fokus dengan kerjaannya , sabrina sampai tidak menyadari kalau kaindra menempati kursi didepannya dengan laptopnya . jangankan menyadari kalau kaindra mengerjakan kerjaannya didepannya , menyadari hampir semua anggota tim satu mengerjakan kerjaan mereka masing – masing di ruang tamu penginapan ini saja tidak .

" emm na , aku boleh nanya sesuatu gak ? " biarpun saat ini kaindra juga sedang mengerjakan kerjaannya , tapi laki – laki ini tetap saja ingin menanyakan sesuatu yang selama beberapa hari ini mengganjal dihatinya , sementara itu , tanpa mengalihkan tatapannya , sabrina berdeham dan menganggukkan kepalanya

" maaf kalau aku lancang nanyain ini sama kamu , kamu memang benar – benar dijodohin sama gian ? " pertanyaan yang ditanyakan dengan nada yang pelan ini ternyata mampu membuat sabrina mengangkat kepalanya dan memindahkan fokusnya pada laki – laki ini , dia bahkan tidak sadar kalau kaindra duduk diseberangnya

" itu sebenarnya urusan orangtua aku , sementara aku gak ada sangkut – pautnya sama mereka , kenapa kamu tiba – tiba nanya masalah itu ? " tanya sabrina sambil menatap laptopnya lagi dan menyuapkan salah satu bolu kukus cokelat yang terasa lembut dan lumer ini kedalam mulutnya

" kalau nanti sudah kembali lagi ke jakarta , apa kamu bakalan menerima perjodohan yang udah direncanakan orangtua kamu sama orangtua dia ? " untuk kesekian kalinya kaindra menanyakan masalah ini , entah kenapa firasatnya mengatakan kalau sabrina akan menerima perjodohan itu .

Si CEO perusahaan The HM Oil & Gas yang sedang memainkan peran sebagai staf The HM Oil & Gas ini mengingat perkataan gian yang mengatakan kalau sabrina ini anak yang patuh dan penurut , jadi besar kemungkinan sabrina akan menyetujui perjodohan ini dan akan menikah dengan gian . memikirkan hal itu saja sudah membuat kaindra bingung untuk menentukan sikap .

" kalau mereka masih menganggap aku anak mereka , mereka gak akan segegabah ini menganggap aku akan menerima perjodohan ini , udah cukup mereka gegabah setuju untuk merencanakan perjodohan ini " dengan nada yang lugas dan datar , sabrina menjawab pertanyaan yang dilontarkan kaindra barusan ini .

Jawaban sabrina membuat kaindra tertegun , laki – laki ini sama sekali tidak menyangka kalau dia bakal mendengar jawaban seperti ini dari mulut sabrina . kaindra seketika terdiam seribu bahasa . pria ini kini menyadari kalau sabrina memang tidak tahu apa – apa tentang perjodohan ini , sementara itu , sabrina tampak tertegun karena tanpa sadar dia malah mengatakan apa yang sebenarnya sedang dia pendam selama ini .

Kaindra mendadak tersenyum simpul mendengar jawaban sabrina , perempuan ini memang tidak mengatakan kalau dia akan menolak perjodohan itu , tapi dia merasa punya kesempatan besar untuk bisa mendekati sabrina , bahkan dia yakin kalau dia bisa menjadikan perempuan ini sebagai istri satu – satunya . meski kemungkinan dia ditolak sabrina juga besar .

Anak tunggal dari pasangan James Putra Hadnan dan juga Kiara Marettia Hadnan ini tidak yakin kalau harus melibatkan kaindra dalam masalah ini , karena dia tidak ingin membuat laki – laki ini terseret dalam masalah keluarganya . sabrina memilih untuk menyelesaikan masalah ini tanpa melibatkan pihak luar , bahkan dia berharap kalau ayah dan bundanya tidak memberitahu keluarga mereka masing – masing .

Tanpa disadari keduanya , suasana yang meliputi keduanya terasa tenang kini mendadak berubah menjadi tegang , perempuan ini melirik kearah jam dinding yang tergantung diatas salah satu pintu kamar , masih jam sepuluh pagi , sedangkan waktu makan siang jam dua belas , artinya jam makan siang masih dua jam lagi , daripada membuat suasana semakin tidak karuan , sabrina memilih untuk kembali membereskan kerjaannya .

Bukan perkara mudah untuk sabrina mengabaikan kaindra yang berada didepannya dan berkonsentrasi pada kerjaannya , setelah laki – laki itu memulai percakapan yang akhirnya membuat sabrina tanpa sadar sudah membuka suara mengenai masalahnya . lain yang ada dipikiran sabrina , lain juga yang ada dipikiran kaindra . CEO perusahaan The HM Oil & Gas ini malah memikirkan cara untuk membuka identitas aslinya agar bisa meluluskan rencananya untuk bisa melamar pujaan hatinya ini .

Jujur saja , kaindra menjadi penasaran bagaimana reaksi sabrina kalau tahu kalau kaindra bukan staf dari perusahaan The HM Oil & Gas yang perusahaannya setuju untuk terlibat di kerja – sama ini , dia ingin tahu apa yang akan dikatakan sabrina kalau perempuan itu sampai tahu kalau dirinya adalah CEO atau pimpinan tertinggi dari perusahaan The HM Oil & Gas . dalam hatinya , dia yakin kalau sabrina akan terkejut , tapi bisa jadi dirinya akan ditolak , karena tidak jujur mengenai statusnya dari awal ,

Mendadak kaindra meraih ponselnya untuk mengirimkan sesuatu ke mahdhar

Kaindra : bro , kira" sabrina tau gak ya identitas asli gua ?

Mahdhar Hp : maksudnya gimana ?

Kaindra : sabrina tau gak kalo gua CEO , bukannya staf ?

Mahdhar Hp : kagak , emang kenapa ? lo udah ada niat seriusin dia ? emang lo udah confess ?

Kaindra : kagak , tapi janji ya lo jangan nge – spill identitas gua sebelom gua ceritain semuanya sama lo

Mahdhar Hp : iya janji , terus , kalo lo gak confess dia , lo nanya" gitu maksudnya apa ?

Kaindra : sabrina gak sengaja cerita kalo dia lagi dijodohin sama orang yang gak dia kenal , ada kemungkinan kalo dia gak nerima perjodohan ini , kalo dia gak terima , mau gua lamar langsung ke ortunya

Mahdhar Hp : wuihh , keren , gua kirain lo masih mikirin gimana cara bisa confess ke dia , oke deh , nih gua kasih alamat rumahnya , kalo lo ditanya sama dia tentang alamat rumahnya , bilang aja ada di data staf perusahaan

Kaindra : baru gua mau minta , makasih bro ,

Mahdhar Hp : yoi , tenang aja , rahasia lo aman ama gua

Kaindra : thanks ya bro

Dengan senyum yang tertahan , kaindra kembali menaruh ponselnya ke atas meja yang memisahkan mereka berdua .


Deeply In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang