51

13 0 0
                                    

Untuk kesekian kalinya , sabrina kembali merutuki dirinya yang kelewat introvert . karena biarpun dia sudah mulai terbiasa untuk berada di kamar yang sama dengan kaindra , tapi dia belum terbiasa melihat laki – laki itu membuka , mengganti pakaiannya atau bahkan bertelanjang dada , karena setiap kali melihat kaindra sedang memakai atau melepaskan pakaian , sabrina bisa merasakan jantungnya berdebar dua kali lebih cepat . pun harus dia akui kalau suaminya ini memiliki bentuk badan yang sangat bagus .

Meskipun dirinya dan kaindra sudah tinggal satu rumah selama satu minggu dan satu bulan lamanya , seorang sabrina nyatanya masih kewalahan untuk mengontrol ritme jantungnya setiap kali melihat tubuh suaminya itu . contohnya saja seperti saat ini . baru saja sabrina ini membalikkan badan setelah membuka pintu balkon agar udara pengap dan panas yang melingkupi kamar utama ini bisa keluar . perempuan ini merasa sekujur badannya mendadak kaku begitu membalikkan badannya ,

Sembari berusaha untuk bersikap biasa saja , sabrina pun menjauhi pintu balkon dan melepaskan setelan kerjanya untuk bersiap mandi . tanpa dia sadari , disaat dirinya sedang melepaskan setelan kerjanya yang terdiri dari kemeja putih dan celana kain berwarna abu – abu , kaindra pun juga sedang menanggalkan setelan kerjanya , begitu kaindra membalikkan badannya , laki – laki ini refleks menahan nafas saat mendapati istrinya sedang membuka pakaiannya .

Disaat sabrina sedang sibuk menanggalkan tank – top dan celana pendeknya , diam – diam kaindra melangkahkan kakinya mendekati istrinya ini sembari mengulas senyum tipis . bersamaan dengan sabrina yang akan melangkah kamar mandi , si anak sulung papa kandra dan mama julistitia ini mengulurkan kedua lengannya untuk mendekap sang istri dari belakang . perlakuan kaindra yang tidak diduga ini membuat langkah kaki sabrina refleks terhenti .

" mandi bareng yok ay , kan kita udah lama kita gak mandi berdua " rentetan perkataan yang keluar dari mulut kaindra ini nyatanya sukses membuat sabrina mengangkat kepalanya , melalui pantulan pintu lemari yang terbuat dari kaca ini , perempuan ini menatap suaminya ini dengan tatapan terkejut , tapi , bukan sabrina namanya kalau tidak bisa cepat menguasai dirinya dengan bersikap biasa saja

" ntar na telat masak makan malamnya " sahut sabrina sambil berusaha melepaskan dekapan laki – laki yang memiliki tinggi badan sekitar 192 cm ini . tentu saja kaindra tidak langsung menguraikan pelukannya di pinggang istrinya ini . karena laki – laki ini malah semakin mempererat dekapannya , bukan cuma semakin erat memeluk istrinya ini dari belakang , tapi juga menaruh dagunya dipucuk kepala perempuannya ini

" gapapa makan malemnya telat , mas kangen kamu ay , sebulan ini kan kamu sibuk terus " seloroh kaindra sembari mengangkat tubuh istrinya ini dan melangkahkan kakinya kekamar mandi . sabrina yang tidak menyangka kalau dirinya akan digendong seperti ini , refleks langsung mengalungkan sebelah tangannya di sekitaran leher dan bahu suaminya ini .

Kaindra cukup menggunakan satu tangannya yang menyangga bagian belakang lutut istrinya ini untuk membuka pintu kamar mandi dan membuka pintu area shower – room , lalu dengan hati – hati , kaindra menurunkan istrinya hingga kaki sabrina menjejak lantai dengan sempurna di lantai shower room . hanya berselang tiga menit mereka tiba di kamar mandi . kaindra menyalakan air dari ceiling – rainfall shower yang berada diatas kepala keduanya ini .

" tapi kan mas juga sibuk , kok masih bisa kangen " sahut sabrina sambil melepaskan jepitan rambut yang baru beberapa menit lalu berada dikepalanya , lalu menaruhnya di salah satu rak di dekat tiang ceiling – rainfall . sahutan santai yang keluar dari mulut sabrina ini langsung saja direspons dengusan pelan oleh kaindra ,

" mas kalo kangen ya kangen , gak mandang sibuk apa nggak ay " tukas kaindra sembari menekan pump botol sabun khusus laki – laki sebanyak tiga kali untuk membersihkan badannya ini , sementara itu sabrina menggunakan sabun yang memang biasa dia pakai , bohong kalau sabrina sudah tidak merasa gugup , karena dibalik sikap santai yang dia tunjukkan saat ini , tetap saja perempuan ini merasa gugup .

" tapi kan sesibuk – sibuknya mas , tetep aja aku lebih sibuk " lagi – lagi , dengan nada yang diusahakan santai ini , sabrina menyahuti perkataan suaminya ini , kaindra pun terkekeh saja mendengar sahutan istri tersayangnya ini . dalam hatinya dia mengakui kebenaran omongan istrinya ini , memang benar dirinya tidak begitu sibuk , jabatan CEO yang dipegangnya ini , membuat dia tidak punya banyak pekerjaan .

Tidak sampai setengah jam , sabrina dan juga kaindra sudah selesai membersihkan badan . bersamaan dengan keduanya membuka pintu kamar mandi , perpaduan wangi sabun dan sampo yang keduanya pakai ini langsung menyebar ke seluruh penjuru kamar utama ini . dengan handuk warna light – teal yang membalut tubuhnya , sabrina berjalan menuju lemari pakaian . seperti perempuan lainnya , sabrina pun menggunakan lotion pada seluruh bagian badannya sebelum benar – benar berpakaian .

Selesai berpakaian dan menyemprotkan parfum di kedua pergelangan tangannya , sabrina pun segera keluar dari kamar utama dan menuruni tangga linear sebelah kanan lalu menuju kearah dapur . setibanya dia didapur , si manajer FPM di perusahaan The Shehab Oil & Gas Company ini langsung saja mengeluarkan bahan – bahan yang akan dia gunakan untuk memasak makan malam .

Perempuan yang baru satu bulan lebih satu minggu menikah ini berniat untuk memasak sayur lodeh , tempe goreng kremesan dan sambal terasi sebagai menu makan malam dia dan kaindra . selagi menunggu nasi yang baru saja dimasaknya ini matang , anak tunggal dari keluarga hadnan ini pun segera saja memulai kegiatan memasak makan malamnya . saking terbiasanya berurusan di dapur , sabrina sudah hafal segala macam bumbu masakan , mulai dari masakan aceh sampai masakan papua .

Bukan hanya memenuhi area dapur , wangi masakan sabrina pun menyebar juga sampai ke ruang tengah pertama yang memang berada di seberang dapur yang digabung dengan ruang makan ini . rumah dengan konsep open – space ini membuat wangi masakan sabrina bisa tercium dari jarak yang cukup jauh . seperti saat ini saja , begitu kaindra membuka pintu kamar utama , hidung mancung laki – laki ini segera saja diterpa wangi masakan yang sedang dimasak istrinya ini .

Begitu kakinya menjejak lantai dapur yang ada di sebelah kanan , kedua netra kaindra segera mendapati istrinya sedang memasak di dapur , semakin laki – laki ini mendekat kearah dapur , wangi masakan sabrina semakin kuat menerpa hidung mancungnya ini . mengingat badannya yang tinggi , laki – laki ini bisa melihat dengan jelas apa yang sedang dimasak sabrina . disaat perempuannya ini sedang sibuk memasak , kaindra pun sibuk mengeluarkan peralatan makan , dua piring lauk dan satu mangkok untuk sayur lodeh ini .

" makasih udah bantu susun piring mas " tutur sabrina seakan tahu apa yang sedang dilakukan suaminya ini , tanpa perempuan ini sadari , kaindra pun mengulas senyumnya dan mencuri satu kecupan di masing – masing pipi istrinya ini .


Deeply In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang