42

33 1 0
                                    

" saya , Kaindra Sebastian Wirayudha Hanggono , mengambil kamu , Sabrina Saleya Hadnan sebagai pendamping saya . saya bersumpah akan setia kepadamu disaat sehat maupun sakit , disaat senang maupun susah , dan disaat kaya maupun miskin sampai maut memisahkan "

Kaindra nyaris tidak bisa menahan kegugupannya saat mengucapkan sumpah pernikahan ini , terlepas dari jantungnya yang berdegup sangat keras karena gugup , laki – laki ini tetap saja bisa mengucapkan sumpah pernikahan tersebut dengan tegas , lancar dan tanpa ragu – ragu , seakan jantungnya bekerja normal , seperti hari – hari biasanya .

Mendengar kaindra yang dengan lancar mengucapkan sumpah pernikahan , sabrina segera saja dilanda kegugupan . untung saja dia bisa menenangkan degup jantungnya ini kurang dari satu menit , sembari berusaha menjaga kinerja jantungnya agar tetap normal , perempuan ini pun sebisa mungkin dengan lancar mengucapkan sumpah pernikahan .

" saya , Sabrina Saleya Hadnan , mengambil kamu , Kaindra Sebastian Wirayudha Hanggono sebagai pendamping saya . saya bersumpah akan setia kepadamu disaat sehat maupun sakit , disaat senang maupun susah , dan disaat kaya maupun miskin sampai maut memisahkan "

Begitu sabrina selesai mengucapkan sumpah pernikahan , suara tepukan tangan yang berasal dari para keluarga , teman – teman dan juga tamu – tamu yang diundang ke pernikahan mereka langsung terdengar . satu detik setelah keduanya membaca sumpah pernikahan , kedua adik laki – laki kaindra yang bernama kaludra dan kalindra pun melangkah kdiatas lantai kaca dengan membawa baki berisi dua set cincin rose – gold .

Setelah menerima uluran cincin yang berukuran lebih kecil dari adik keduanya , dengan lembut kaindra meraih tangan kanan sabrina dan memasangkan cincin rose – gold dengan ukiran bunga itu di jari manis sabrina . sembari berusaha mengabaikan tatapan dari para keluarga , teman – teman dan juga tamu , perempuan ini pun melakukan hal yang sama , sabrina menerima uluran cincin yang lebih besar daripada cincin yang sudah tersemat di jai manis tangannya , dengan perlahan sabrina memasangkan cincin itu di jari manis tangan kanan kaindra .

Diam – diam kaindra mengulas senyum begitu sepasang cincin rosegold sudah terpasang di jari manis keduanya , sedangkan pastur yang jauh – jauh hari sudah setuju untuk menikahkan mereka pun segera meresmikan keduanya sebagai pasangan suami istri . untuk pertama kali dalam hidupnya , dengan perlahan kaindra mendaratkan kecupan hangat di kening perempuan yang segera membuat dirinya jatuh hati , bahkan dari hari pertama dia bergabung di perusahaan The Shehab Gas & Oil Company sebagai CEO , melainkan sebagai staf perusahaan .

Selain bisa merasakan darahnya mengalir lebih cepat didalam tubuhnya , sabrina juga bisa merasakan kalau sekujur tubuhnya merinding . biarpun sesi kecup – kening itu tidak berlangsung lama , cuma setengah menit , tapi efeknya luar biasa bagi jantung dan darah sabrina . perlahan sabrina membuka matanya , bersamaan dengan kaindra yang menjauhkan bibirnya dari kening perempuan yang sudah resmi menjadi istrinya ini . saking terpana dengan kecantikan sabrina , laki – laki ini sampai tidak mampu mengedipkan matanya .

Tepat jam dua belas , acara pemberkatan pernikahan di hari sakral ini sudah selesai dan disambung dengan resepsi pertama . sesuai rencana , baik kaindra maupun sabrina akan berganti pakaian . sabrina tetaplah sabrina , perempuan ini tetap meminta gaun yang simpel untuk acara resepsi pertama tanpa ada kesan mewah yang berlebihan . berkat claudee dan dengan tangan ajaibnya , sukses membuat gaun dengan model a – line yang sederhana tapi mewah di waktu yang bersamaan .

" kak sabrina , dandannya udah selesai kak , " salah satu MUA yang baru saja selesai menyemprotkan setting spray pada seluruh wajah si klien ini , dengan hati – hati memanggil sabrina yang entah sejak kapan melamun , pikiran sabrina yang sejak tadi melayang – layang pun refleks menoleh sumber suara ketika merasakan salah satu pundaknya

" eh iya mbak , makasih ya " dengan rikuh sabrina mengangguk dan segera beranjak dari duduknya .

Sabrina mendadak menahan nafasnya saat menatap kearah cermin , atau memperhatikan pantulan dirinya pada standing mirror yang ada disamping meja rias . tubuhnya kini berbalut gaun asymmetrical shoulder - empire waist yang dibuat dengan dua bahan saja , yaitu satin charmeuse dan juga brokat jepang . lagi – lagi dia melihat ada pearl beads yang dijahit pada kain brokat jepang ini . perempuan ini menyadari kalau tatanan rambutnya sudah berganti . kini rambutnya ditata menjadi Classic Low Chignon , dengan hiasan flower hairclip with veil yang diselipkan dibagian atas sanggulan rambutnya .

Lagi – lagi , sambil menggamit lengan bundanya , sabrina melangkahkan kakinya menuju lift untuk sampai di ruang Grand Ballroom yang dekorasinya sudah berganti . bukan keluarga Hanggono & Margono namanya kalau menyelenggarakan acara pernikahan anak – anak mereka dengan acara yang sederhana . bersamaan dengan kaindra yang duduk di salah satu sofa pelaminan setelah berganti pakaian ,

Sembari menggamit lengan ibunya , sabrina kembali memasuki grand ballroom , dengan hati – hati perempuan menaiki tangga yang berada di sebelah kanan . sementara itu , kaindra yang sudah berada di sofa pelaminan itu tanpa sadar menahan nafasnya saat melihat sabrina yang dengan berjalan dan perlahan duduk di sebelahnya . perempuan bekerja di perusahaan The Shehab Oil & Gas Company ini ternyata menyadari kalau laki – laki yang sudah menjadi suaminya ini terus saja menatap kearahnya .

" mas ? kok bengong ? " sabrina yang menyadari kalau kaindra menatapnya tidak berkedip , pun dengan hati – hati menegur laki – laki yang sudah resmi menjadi suaminya ini . kesadaran kaindra akhirnya kembali bersamaan dengan sabrina yang menyentuh bahunya

" cantik " meskipun sempat terkejut dan malu kalau sabrina baru saja mendapatinya terpana , kaindra berhasil menyembunyikan rasa malunya dengan memuji sabrina yang memang terlihat cantik dalam balutan gaun resepsi pertama ini

" kenapa mas ? tadi bengong aja , terus tiba – tiba bilang cantik , kenapa sih ? " tanya sabrina yang terheran – heran dengan kaindra yang tiba – tiba memujinya cantik , padahal laki – laki itu duduk dengan posisi punggung tegak sejak dia kembali setelah mengganti gaun pemberkatan dengan gaun resepsi pertama

" mas tadi lagi muji kamu , kamu cantik " dengan tenang kaindra merespons pertanyaan sabrina yang dibalut dengan nada heran , sekarang giliran sabrina yang terdiam setelah mendengar bagaimana pria yang sudah menjadi suaminya ini memuji dirinya di hari sakral mereka .

Kaindra tidak bisa menahan senyum melihat reaksi yang ditunjukkan sabrina saat ini , perempuan yang hari ini sudah resmi menjadi istrinya ini ternyata bisa berekspresi . tepat jam tiga sore , resepsi pertama pernikahan mereka sudah selesai , artinya mereka berdua kembali harus berganti pakaian untuk resepsi kedua .

Sepertinya pemilik manor ini memang berniat membuat klien mereka terpesona dengan gaun – gaun rancangannya . seperti sekarang ini , untuk kesekian kalinya sabrina sukses dibuat terpana dengan gaun resepsi kedua ini . meski masih menggunakan bahan yang sama , yaitu satin dupioni dan brokat corneli , gaun bertipe strapless empire waist ini tetap bisa terlihat mewah , adanya dua thin pearl – belt pada bagian bawah dada membuat gaun ini semakin menonjolkan kecantikan sabrina .

Dengan bantuan MUA , kurang dari dua jam , sabrina sudah selesai berganti gaun dan sepatu , dia juga sudah dirias lagi dengan riasan yang berbeda , untuk kedua kalinya , riasan dan juga tatanan rambutnya sabrina berubah , kali ini , rambut panjangnya dibuat membentuk braided chignon dengan hair – comb ukuran besar yang berbentuk rangkaian bunga – bunga kecil yang dengan rapi diselipkan diatas sanggulan rambut .

Untuk kedua kalinya , sabrina kembali ke ballroom untuk resepsi kedua yang akan selesai di jam enam sore . masih dibantu dengan MUA dan Hair – stylist andalan dari Premier MUA yang sudah dibayar mahal oleh mertuanya , kurang dari dua jam , perempuan ini sudah berbalut gaun resepsi ketiga , riasan wajah dan tatanan rambutnya pun juga kembali berubah untuk yang ketiga kalinya . perempuan ini hanya berharap wajahnya tidak hancur karena banyaknya produk yang dipakaikan oleh MUA sewaan mertuanya ini .

Begitu jarum pendek jam dinding yang berada diatas pintu ruangan grand ballroom menunjukkan angka sembilan malam , acara pemberkatan dan resepsi pernikahan kaindra dan sabrina ini resmi berakhir .


Deeply In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang