Perasaan yang sama

22 6 0
                                    

.
.
.
.
.



Felix pov...

Dua minggu kami tidak berhubungan... aku sangat merindukannya... aku disini masih sangat mencintainya, walau ia tidak mencintaiku lagi...

Wanita wanita gila selalu mengikutiku... andai aku bukan lelaki tampan dan kaya pasti mereka tidak akan mengejarku...

Kini aku selalu kesepian... hidupku hampa.. setiap malam aku memilih untuk menghabiskan waktuku ngumpul ke bar dengan teman temanku.. mabuk...ya itu satu satunya cara aku bisa melupakannya, tapi tetap saja, aku tidak bisa menyentuh wanita lain selain ara..

Malam ini aku telah siap pergi...  jung in hyung tadi meneleponku mengajak ke bar di dekat gangnam..

Saat berjalan ke bassement sunmi meneleponku..


"Ada apa..."

"Kirimkan alamat rumah sakitnya.."

Kututup teleponnya dan langsung menyalakan mobilku menuju tempat yang sunmi kirimkan padaku... hatiku kalud saat ini...

"Ara di rumah sakit..apa apaan ini...  bagaimana keadaannya..."

Secepat kilat kulajukan mobilku... yang ada di pikiranku saat ini adalah melihat kondisi ara...

 yang ada di pikiranku saat ini adalah melihat kondisi ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















"Kau cepat sekali sampainya..."

"Dimana ara..."

"Dia masih belum sadar.. dia tadi.."

"Dimana dokter jaga disini..!" Teriakku memanggil dokter untuk tahu kondisi ara

"Astaga...lix... pelankan suaramu..."

"Permisi... ada yang bisa kubantu..." ucap seorang dokter mendatangi kami

"Kenapa dia belum sadar... bagaimana kondisinya..."

"Pasien hanya kelelehan akibat tenaga yang terforsir dan juga gejala kurang gizi dan stress.. saat ini pasien sedang kami beri infus, vitamin dan obat tidur untuk istirahat.. kalau sudah bangun ia sudah boleh pulang... silahkan panggil perawat jika ada apa apa... saya permisi dulu... "

"Lix... aku harus pergi sekarang... ada yang harus kukerjakan... kau bisa menemaninya sampai dia bangun ?"

"Oke.. hati hati"

"Makasih lix... aku pergi dulu..."

Kelelahan?
Kurang gizi ?
Stress?

Apa apaan ini... apa sunwoo tidak memperhatikannya... bisa bisanya ara sampai seperti ini...

Aku memegang tangan ara... badannya demam.. kuusap rambutnya.. sedikit ada penyesalan dihatiku.. kenapa aku membiarkannya seperti ini...

"Ra..aku ingin kembali... aku tidak bisa melihatmu seperti ini... tidak bisakah kau mencintaiku... "

Author pov..

Jam telah menunjukan pukul 11 malam... dan kini ara telah bangun...

"Kamu tidak apa apa? Apa kepalamu pusing? Badanmu demam tadi..."

"Felix...? Kenapa disini...?"

"Sunmi meneleponku tadi... dia memintaku menemanimu..."

"Astaga maaf merepotkanmu... terimakasih.. aku sudah baikan kog... kau pulanglah istirahat.."

"Tidak apa.. aku akan memesankan kamar untukmu.. tunggu disini..."

"Lix... "ucap ara sambil memegang tangan felix yang hendak pergi itu

"Aku tidak apa apa... aku harus pulang sekarang... ada yang harus kukerjakan.."

"Ra.. ini jam 11 malam... kamu mau ngerjain apa di jam segini... kata dokter kamu butuh istirahat cukup... nurut denganku... kamu bisa rawat inap beberapa hari.. "

"Ini bukan urusanmu lagi lix... jangan pedulikan aku... " ucap ara sambil beranjak duduk dan mencoba mencabut infusnya

"Astagaa..!! ra...!!  kau kenapa sih...?! oke oke... tidak akan kupesankan kamar... tapi habiskan dulu infusmu baru pulang... kalau kau tidak mau melihatku, aku akan menunggumu diluar... jangan nekat.. sekarang tidurlah lagi..aku tidak akan mengganggumu..." ucap felix telak dan keluar meninggalkan ara...

...


Ara kembali berbaring... tidak lupa ia mengecek hp nya dan melihat pesan sunmi....

Sunmi

Tenang... aku tidak cerita apa apa pada felix....

Aku hanya memintanya untuk menemanimu...

Aku sekarang di mini market menggantikanmu kerja malam ini... tadi bosmu sempat meneleponmu...

Jangan kuatir... istirahatlah... dan cepat sembuh...

Me

Thanks sunmi ah....


.

.

.

.

Kini jam menununjukan pukul 6 pagi... ara bangun pagi ini... infusnya telah habis....

"Suster... infusku habis... bisakah ini dilepas...?"

"Baiklah... saya cek sebentar..."

"Aku sudah bisa pulang kan? Dimana loket adminitrasi..."

"Pacarmu sudah menyelesaikan semuanya nona... kau beruntung sekali dapat pacar seperti itu... lihatlah sejak semalem dia tidur di bangku depan ugd... sekarang sudah bisa pulang... silahkan ambil obatnya sebelum pulang.."

"Baik terimakasih..."

....


Sekarang ara berjalan keluar ugd, ia melihat felix masih tertidur lelap bersandar pada kursi...

"Ia pasti capek sekali... kau tidak berubah lix... masih sangat perhatian... "



Ara sengaja tidak membangunkan felix... ia meninggalkan felix begitu saja... sebenarnya ia tidak tega tapi kalau felix bangun pasti ia akan memaksa mengantar ara pulang dan semuanya akan terbongkar... ara tidak mau itu...

Ia memilih pulang menaikin bus...
Diperjalanan dia mengirim pesan ke felix

Me

Makasih sudah menemaniku lix...

Maaf tidak membangunkanmi...

Aku pulang duluan...

Kirimkan padaku tagihan rumah sakit..
akan kutransfer padamu...


....




Felix bangun dari tidurnya... hari sudah pagi.. ia berinisiatif melihat ara... namun kasur ara kini kosong... felix keluar dari ugd dan melihat pesan ara
..

Ia tidak membalas pesan itu dan memilih keluar mencari ara...siapa tau ara masih disekitar sini... tapi nihil... ara sudah pergi...


"Sikapmu sangat berubah ra... apa salahku padamu... kenapa kau begitu membenciku..."


Daisy  ||  Lee Felix X Shin AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang