.
.
.
.
.
.
."Bagaimana bisa... dia ada disini...?"
"Tuan lee silahkan duduk... "
"Ah.. yaa.. kalian lanjutkan pembicaraan kalian..."
"Baik tuan lee..."
Ara mematung tidak berani berbicara karena ia tahu felix melihatnya sejak tadi.. tentu saja felix kaget melihat ara ada di depannya saat ini... ini sungguh mustahil...
Dengan ragu ara melanjutkan pembicaraannya... sedikit tergagap namun ia memaksa dirinya seolah tidak ada masalah...
Rapat berlangsung alot selama lebih dari satu jam... felix masih belum mengeluarkan suaranya.. ia diam sejak tadi... pandangan tidak bisa lepas dari shin ara...
"Tuan lee.. eheemmm... tuan felix.. bagaimana menurut tuan?"
"Ada tamu investor yang akan datang dan mereka hanya bisa di awal bulan karena itu kami memajukan tanggalnya.. kami bahkan bersedia memberikan kompensasi lebih.. begini saja.. selesaikan dan serahkan 80% hasil pengerjaan di akhir bulan... sisanya bisa kalian selesaikan sampai pertengahan bulan depan... hanya itu.. coba sampaikan ke para seniman anda.. saya harap mereka bersedia... jika tidak kami akan tarik kembali kerjasama kita dan kami berikan ke kurator lain.. saya yakin masih banyak kurator yang bersedia.. waktu anda sekalian 2 hari untuk memberikan jawaban.. rapat selesai..."
" baik tuan felix...kami akan proses dan berikan laporan selanjutkan kepada anda..." jawab pimpinan direksi
"Tunggu... tapi ini...."
"Sssttt... sudah ara... cukup..." sela rekan kerja ara pada ara saat hendak menyela...
"Iya sunbae.. maaf... ayo pulang..."
...
Semua orang masing masing keluar meninggalkan ruangan rapat, tinggal hanya ara yang masing membereskan materinya dan felix yang masih setia duduk di bangkunya melihat ara sejak tadi...
"Bagaimana bisa kau disini... ? Apa ini caramu mendekatiku lagi?"
"Maaf tuan lee.. apa maksud anda.. sepertinya anda salah.. saya permisi..."
Grepp...
Felix memegang tangan ara mencoba mencegahnya pergi namun tatapannya tajam seperti orang marah..
"...."
"Tuan lee.. jika tidak ada yang tuan sampaikan mohon lepaskan tangan anda... rekan saya sudah menunggu..." pinta ara dan pergi meninggalkan felix setelahnya
.
.
.
.
.
.
"Kenapa lama sekali...apa dia memarahimu.. sungguh menakutkan.. wajahnya tampan tapi auranya menyeramkan... "
"Maaf tadi agak lama membereskan berkasnya..."
"Shin ara... apa kau mengenal tuan lee itu... sejak tadi dia melihatmu terus..."
"Ah.. perasaan sunbae saja itu... ayo pulang..."
"Sunwo ada di dekat sini.. baru saja dia menghubungi kita... tunggu sebentar dia akan menjemput kita..."
"Oke..."
Ara pergi meninggalkan hotel dan menunggu sunwo di depan hotel.. ia tidak sadar bahwa sejak tadi felix mengikutinya...
Tinn..tinnnn....
"Ayoo... masuk...."
"Astagaa.... kenapa ada ayaka disini... kau menjemputnya dari day care?"
"Iya sekalian tadi.. bos meminta tolong padaku..."
"Uhh... lucunya.... sini duduk disamping tante ara ya..."
Ayaka adalah anak dari bos mereka..umurnya baru 2 tahun.. hubungan kekeluargaan mereka di kantor memang cukup erat... karena itu ara betah bekerja disini...
.......
"Sunwo..nanti turunkan aku di halte depan saja..."
"Kenapa? "
"Ahh... aku tidak kuat melihat kemesraan kalian... lagian aku mampir supermarket dulu..ini sudah sore.. ara kau langsung pulang saja tidak perlu mampir kantor lagi..."
"Oke sunbae..."
.
.
.
.
.
.
"Jadi bagaimana... mau mampir dulu..? sepertinya ada sesuatu...."
"Kelihatan ya kak... "
"Aku sudah lama mengenalmu ara... kita mampir ke kafe depan ya..."
Ara dan sunwo berhenti di sebuah kafe.. sunwo dengan sigap membukakan pintu untuk ara dan ara turun dengan menggendong ayaka yang posisinya tertidur saat ini...
Setelah selesai menidurkan ayaka di stolernya merekapun memesan makanan mereka...
"Jadi ???"
"Aku bertemu dengannya lagi kak..."
"Jadi benar... itu felix?"
"Iya kak.. felix... aku tidak pernah menyangka akan melihatnya lagi... "
"Bagaimana keadaannya sekarang...?"
"Aku tidak tahu... tapi dia sepertinya membenciku... wajahnya tidak seperti felix yang dulu... aku takut kak... aku takut jika ini semua karena aku...."
"Sudah...sudah... jangan menangis... kejadian itu sudah lama berlalu ara.. itu sudah 7 tahun yang lalu... tentu perubahan sikapnya karena dia sudah dewasa sekarang.. kau tahu kan dia pimpinan shinwa group ara... jangan selalu merasa bersalah dan menyalahkan dirimu ara...." jawab sunwo sambil mengusap pipi ara
Mereka tidak sadar bahwa felix masih mengikuti mereka sejak tadi... pandangan yang ada di depannya itu semakin membuat panas mata dan hati felix...
"Apa itu anak mereka... jadi selama ini mereka bersama... apa mereka sudah menikah? Tega teganya kau ara..."
"Tuan lee...perlukah saya mencari informasinya...?"
"Terserah padamu saja... aku mau kembali ke hotel..."
"Baik tuan...."
.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy || Lee Felix X Shin Ara
Romance(Daisy berati kasih sayang dan ketulusan) "Aku mencintaimu.. kumohon jangan tinggalkan aku" "Aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama dan dia adalah cinta pertamaku.." "Aku tidak tahu bahwa mencintai bisa serumit ini.." "Aku berharap kau bisa...