Daisy || Lee Felix X Shin Ara

Berlalunya Waktu

.
.
.
.
.

7 tahun telah berlalu....

.
.
.
.
.
.

"Dimana anak itu..."

"Sayang... jangan menyalahkannya... ia sudah berkali kali menolaknya..."

"Tapi ini sudah kesepuluh kalinya dia menolak... ia selalu membuatku malu..."

.....

"Aku pulang...."

"FELIX !! masuk ke ruangan dady..."

Sraakkkk.......

Ayah felix meluapkan kekesalannya pada felix dengan melemparkan kertas kertas kerjanya pada felix

"Sebenarnya apa maumu... sesusah itukah mengatakan iya pada dady.... "

"Dad... sudah kubilang aku tidak bisa... jangan memaksaku..."

"Kenapa?! Kenapa tidak bisa... apa dia kurang cantik? Sebutkan kriteriamu... dady akan mencarikannya untukmu..."

"Bukan seperti itu dad... aku hanya belum memikirkannya.... "

"Selalu saja bilang seperti itu... kapan kau akan serius memikirkan ini... sudah berulang kali dady memberitahumu, statusmu belum seratus persen aman lee felix... memperbesar perusahaan saja tidaklah cukup... kau butuh istri untuk mengokohkan kekuasaanmu dan melahirkan penerus.. dengan begitu para tetua tidak akan mencari cari masalah dengan kita..."

"Dad... aku hanya mau fokus pada kerjaanku... jangan selalu mengusikku dengan masalah ini... aku sudah dewasa dan aku ingin memutuskan hal ini atas kemauanku sendiri bukan karena paksaan apalagi perjodohan seperti ini.."

"Atau sudah ada wanita di hatimu? Karena itu kau menolak calon dari dady?"

"....."

"Dady tidak mau tahu... dady sudah mengaturkan jadwal lagi... temui dia.. setidaknya hanya untuk makan siang bersama.. tidak ada penolakan... kecuali kau bawa calonmu sendiri... "

"Shittttt...... selalu saja begitu.... " gumam felix

6 bulan ini ayahnya selalu memaksanya untuk menikah... memang usianya masih terbilang muda tapi sudah hal yang wajar bagi para konglomerat untuk menikah muda guna mengamankan perusahaan...

.

.

.

.

.

.

Felix pov

7 tahun berlalu sejak terakhir kali aku melihatnya... dan selama 7 tahun ini aku masih saja belum melupakannya... sakit hati dan kekecewaan yang dibuatnya masih sangat membekas di hatiku..

Karena dia aku tidak bisa menjalin hubungan dengan wanita manapun. Walau sudah kupaksakan hasilnya tetap saja sama, bayangannya selalu muncul...
Ya.. semua karena wanita itu yang namanyapun tidak akan kusebutkan lagi... wanita yang tega menggodaku hanya untuk uang dan membuangku begitu dia bosan..

Tok...tok....

"Lixie.... kau dikamar? "

"Masuklah mom...."

"Dady memarahimu lagi? Jangan dimasukkan ke hati..."

"Hmmm.."

"Dady melakukannya karena dia menyayangimu lixie.. tentu kau tahu gosip yang beredar di perusahaan belakangan ini..."

"Aku tahu mom... jangan mencemaskanku...mom taukan aku sudah berusaha mencobanya... tapi aku masih belum bisa..."

"Apa karena shin ara? Lixie... kau belum bisa melupakannya?"

"Mom... jangan sebut namanya lagi..."

"Maaf sayang... mom tahu... tapi ini sudah 7 tahun... mau sampai kapan kau memendamnya di hatimu.. kau harus belajar untuk melepaskannya lixie... istirahatlah.. mom akan siapkan makan malam..."

.....

Mom benar... seharusnya aku sudah melupakannya.. ada apa dengan diriku ini..
Di perusahaan saat ini memang ramai membicarakan gosip tentangku.. rumor bahwa aku gay... gila kan... hanya karena aku tidak pernah dekat dengan wanita mereka menyebutku gay... sialan memang....

Kringgg.....kringggg....

Han jisung calling....

"Halo..."

"Maaf mengganggu tuan muda... ada beberapa masalah yang tuan harus selesaikan.."

"Apalagi.... mendesak kah?"

"Perserikatan warga menolak pembangunan resort kita di Jeju dan hal ini masuk ke pemberitaan media lokal tuan.."

"Bagaimana bisa... coba tawarkan harga lebih tinggi pada penduduk dan tawarkan kerjasama kerja dengan para nelayan sekitar.. cari tahu siapa provokatornya.. tawari kontrak menjanjikan...."

"Baik tuan.. ada 1 hal lagi tuan..."

"Ya... apalagi sekarang... tidakkah kalian bisa membuatku istirahat dengan tenang?"

"Kerjasama dengan kurator seni di jepang mengalami kendala... mereka menolak pemajuan dateline untuk pembukaan hotel di osaka.. sudah kami tawarkan kompensasi tapi mereka tetap tidak bisa menyanggupinya..."

"Pesankankan tiket pesawat untukku... ke Jeju dan Osaka besok..."

"Tapi tuan... tuan besar mengaturkan janji makan siang dengan nona stefani besok..."

"Aku tidak akan datang... pesankan saja tiketku... undurkan jadwalku dalam 3 hari ini.."

"Baik tuan lee..."

.
.
.
Bersambung
.
.
.