Peluk Rindu

18 5 0
                                    

.
.
.
.
.



Tuan lee

Ara ah... kenapa kau belum datang...

Aku keluar rumah sakit malam ini.. bisakah kau menjemputku...

Aku menunggumu...

Me

Maaf ...

Aku harus lembur ternyata hari ini...

Kau pulanglah dengan pak han...

Selamat malam lee felix...





Felix pov

Dia masih acuh padaku.. apa kau benar benar sudah melupakanku shin ara...

"Tidak bisa begini.. waktuku tidak banyak..."

Malam ini aku kembali ke hotelku.. besok aku berencana akan kembali menemui orang tua ara.. aku tidak akan menyerah sebelum mendapatkan restu...

....

"Selamat pagi tuan lee.. anda mau pergi?"

"Ya.. kesuatu tempat... kau free hari ini... aku akan pergi sendiri..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tuan.. nyonya lee sudah berada di sini.. beliau ingin bertemu dengan anda..."

"Katakan aku sibuk hari ini... aku tidak bisa menemuinya..."

"Baik tuan...."

Saat ini aku tengah berada di depan rumah shin ara... kembali mendatangi orang tuanya untuk meminta maaf mengijinkanku bersama kembali dengan ara...
Dan lagi lagi aku di tolak... mereka mengusirku...

"Abeoji.. kumohon..."

"Lee felix... cepat bangun... sekalipun kau bersujud seperti ini, itu tidak akan merubah apapun... mau sampe kapan kau seperti ini..."

"Saya akan tetap menunggu sampai abeoji memaafkanku dan memberiku ijin..."

"Terserah ku saja... yeobo.. aku berangkat sekarang..."

"Nee... hati hati di jalan...."

"Eomeoni..."

"Nak felix.. bangunlah... suamiku akan pulang malam.. kau mau bersujud sampai malam?  Ayo berdiri... ikut denganku..."

"Ne..."

Eomeoni membawaku masuk ke dalam rumah dan menaiki lantai 2 rumah ini...

"Masuklah..."

"Eomeoni.. ini...?"

"Kamar ara... duduklah disitu... "

"Ne eomeoni..."

"Kau tau... saat pertama kali datang kesini yang ara lakukan adalah masuk ke kamar dan mengurung diri selama seminggu di dalam kamar... dia terus menangisimu..  merasa bersalah karena meninggalkanmu.. dari situ kami tau, ara sangat terikat padamu.. dia kehilangan minat hidupnya... kami meminta bantuan sunmi untuk datang menemani dan menghiburnya.. sampai akhirnya temannya yang bernama sunwo membawanya bekerja di galeri tempatnya bekerja sekarang.. dari situ ara mulai mendapatkan minatnya lagi dan mulai melanjutkan kuliahnya.. tapi tetap saja setiap malam dia selalu memandang fotomu dan menangis... ayahnya melarang kami menyebut namamu karena tidak ingin membuat ara kembali sedih... selama 7 tahun ini kamipun tahu dia masih sesekali menangisimu...
Nak felix... kami tau kaupun sama tersiksanya dengan ara... kami sungguh menyukaimu.. kamipun tahu bagaimana kau memperjuangkan ara.. hanya saja, kami harap kau bisa mengerti.. kehidupan kalian sungguh jauh berbeda.. akupun tidak ingin melihat anakku bersedih lagi, sekarang dia  bahagia dengan kehidupannya... jadi.. bisakah.. kau melupakan shin ara?"

"Eomeoni... saya mengerti semua yang eomeoni katakan.. hanya saja saya tidak bisa.. saya tahu ara masih belum melupakanku..saya yang bersalah atas semua ini... saya mohon.. beri saya kesempatan kedua.."

.

.

.

.

.

Shin Ara

Apa kau sudah baikan?

Besok hari terakhirmu disini...

Mau jalan jalan denganku?

Aku mengambil cuti besok..

Me

Okey... besok pagi kujemput ya...

Ara ah... kau sedang apa?

Shin Ara

Menonton tv...

Istirahatlah...

Selamat malam lee felix...

"Aku merindukanmu ara ah..."

Malam ini tanpa sadar sejak pulang dari rumah keluarga ara, aku berada di depan appartementnya... melihat jendela kamarnya.. lampunya masih menyala... dia belum tidur...

Jika saja waktu bisa diputar kembali.. aku akan kembali ke korea dan dan mencarimu ara ah... aku menyesal, aku hanya menghabiskan waktuku untuk membecimu tanpa memastikan dengan benar kenapa kau meninggalkanku...

Me

Ara ah...

Aku merindukanmu...

Bisakah aku melihatmu sebentar ?

Aku ada di depan sekarang..


.
.
.
.

"Lix... kau ada masalah?"

Grepppp.....

Dengan cepat felix memeluk shin ara dan tanpa sadar air matanya menetes...

"Kau menagis?"

"Ah..tidak... mataku hanya berair...."

"Sungguh? Apa kau masih sakit? Kita bisa membatalkan rencana besok..."

"Jangan... aku tidak apa apa... ara ah...  "

"Kenapa.. ada sesuatu yang mau kau katakan?"

"Aku mencintaimu shin ara... hehe..."

"Lix... aku..."

"Ssttt... jangan katakan apapun... disini dingin... masuklah lagi... aku hanya ingin melihatmu sebentar tadi..."

"Baiklah... benar tidak ada masalah kan?"

"Tidak ada shin ara.... sudah sana masuk lagi..."

"Bye lix... hati hati di jalan..."

Aku menunggunya sampai dia masuk ke rumahnya.. kulihat siluet bayangannya dari jendela kamarnya.. tanpa sadar mataku kembali berair...  jujur aku bingung... apa yang kulakukan.. aku benar benar tidak bisa melepaskannya... aku tidak mau mengulang kesalahanku dulu...


"Kumohon kembalilah padaku ara ah..."

.
.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
.

Daisy  ||  Lee Felix X Shin AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang