Kesempatan Terakhir

22 6 0
                                    

.
.
.
.
.
.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?"

"Tuan lee... tuan lee... bangunlah..."

"Ha?? Kau.. wanita jahat... jangan menyentuhku...!!"

"Dimana tempat tinggal anda.. saya akan mengantar anda pulang... bangunlah tuan lee..."

"Asshhhh... kubilang jangan menyentuhku.. jahat... wanita jahat..."

Ara kesusahan membawa felix pulang karrna felix yang selalu memberontak ditambah ini hujan semakin deras...

"Tidak bisa begini..."

"Lix... ini hujan..bajumu semakin basah... okeii... ayo masukk... kau bisa sakit jika disini terus...ini terlalu dingin..."

Dengan sempoyongan ara membawa felix masuk rumahnya...
Baru saja pintu rumah tertutup tiba tiba saja felix mendorong tubuh ara ke dinding lorong rumahnya...
Mencengkeram kerah baju ara dengan kedua tangannya....

"Kau tahu... kau sungguh jahat padaku.. kenapa kau muncul sekarang... hah?"

"Lix...."

"Butuh waktu bertahun tahun untukku melupakanmu.. kenapa susah sekali.. kenapa kau selalu muncul di ingatanku..  dan sekarang..lihat... kau justru ada didepanku.. kau sungguh jahat ara ah..."

"Lix... aku sungguh tidak tahu hal ini akan terjadi..."



Tiba tiba saja satu tangan felix menyentuh bibir ara dan mengusapnya...

"Bibir ini.. bibirmu penuh dengan dusta ...tapi apa kau tahu... betapa aku menginginkannya.. "

"Lix... sadarlah... kumo...hon...."

Felix mencium ara dengan kasar, melumat bibir ara begitu saja... tentu ara ingin  mencoba melepaskannya namun tubuhnya seperti tidak bisa di ajak berpikir sehat... ara justru hanya diam mematung, sampai akhirnya mereka berdua  jatuh dan felix tidak sadarkan diri...

"Dia mabukk...."

Ara mencoba bangkit dan membawa felix pada tempat tidurnya... melepas atasan felix yang basah dan menggantinya dengan kaos haru yang ada di lemarinya... felix sepertinya sudah berada di alam mimpinya.. jelas besok dia akan sangat malu dan menyesal jika teringat sikapnya malam ini....

"Tuan lee... baju anda semalam basah jadi saya mengeringkannya.. makanlah dulu sebelum pergi.. perut anda pasti sangat pengar.. saya sudah menyiapkan sup di meja, anda bisa memanasinya lagi.. shin ara"

Pagi ini felix bangun... dia kaget dengan tempat yang asing ini... semalam ia mabuk. Pelan pelan felix mencoba mengingat kejadian semalam dan betapa malunya dia saat ingat telah meminta di antar ke tumah ara, menunngu ara dan mencium ara semalam..

"Kau benar benar gila felix... kau membencinya tapi justru menciumnya... arrgghhhhh"

Setelah selesai membasuh mukanya dan mengganti kaosnya ia melihat makanan yang telah ara siapkan... ya, felix sudah membaca memo yang ara tinggalkan tadi.. jadi felix bisa santai.. karena ia tahu ara sudah berangkat kerja saat ini..
Selesai makan felix hendak pergi namun ia sepertinya mengurungkan niatnya.. ia justru melihat lihat isi appartement mungil shin ara..

"Diluar hujan.." gumam felix..

Saat berjalan mendekati jendela, tidak sengaja felix menginjak accesories ara dan berniat memasukannya ke dalam laci, namun betapa terkejutnya ia sangat ia melihat fotonya ada di dalam laci ara.. foto mereka dulu..

Daisy  ||  Lee Felix X Shin AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang