Esoknya mereka memutuskan untuk kembali ke Seoul, kebiasaan yang selalu Jaemin lakukan tidak lain dan tidak bukan kalah tertidur saat penerbangan nya. Beruntung kali ini mereka pulang menaiki pesawat pribadi milik kedua orang tuanya. Jadi Jeno tidak perlu repot memesan tiket walaupun sebenarnya dia sudah memesan saat kemarin malam.
"Pak, butuh bantuan?" Tanya Lucas yang kali itu menyambut kedatangan mereka. Jeno memberi isyarat untuk Lucas, menyuruh bawahannya itu untuk mengambil koper miliknya dan juga milik Jaemin.
"Mommy tidak datang?" Tanya Jeno kepada Yangyang yang juga ikut membantu Lucas.
Yang lebih pendek membungkuk setengah badan, "nyonya besar sedang tidak enak badan, karena itu beliau menyuruh kami berdua datang menjemput bapak." Ucapnya.
Jeno mengangguk sebagai tanggapan, di gendongannya sudah ada si cantik yang tengah tertidur pulas bahkan terdengar dengkuran halus khas orang tidur.
"Eyo bro! Bagaimana dengan honeymoon mu?" Mark berseru sembari melambai dari arah sana. Dia tidak datang sendiri, melainkan datang bersama Lee Haechan kekasihnya.
"Lancar." Jawab Jeno. "Kau datang untuk menjemput kami?"
Dia menggeleng, kemudian merangkul bahu kekasihnya. "Hanya ingin pamer kalau kami sebentar lagi akan tunangan." Katanya sambil menunjukan cincin di jemari nya.
Jeno hanya ber'oh' saja.
Haechan mendengus karena malu. "Nana nya ketiduran?" Tanya Haechan.
"Iya, sepertinya dia kelelahan." Jawab Jeno.
"Owh yasudah sampai ketemu di rumah Jen, aku akan mengajak Haechan jalan-jalan dulu. Bye bro!"
"Hm, bye."
Keduanya pergi meninggalkan lokasi. Lucas sudah menyiapkan semuanya, sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju ke rumah. Jaemin masih tidak terusik sama sekali dalam tidurnya, sesekali kepalanya bergerak, mendusel seperti anak kucing.
"Lucu." Bisik Jeno pelan.
Lucas menatapnya dari spion depan. "Boleh bicara santai?" Tanya Lucas.
"Silahkan." Jeno menyahuti dari belakang.
Toh umur mereka tidak jauh berbeda, rasanya sudah seperti saudara sendiri. "Aku enggak nyangka kalau kau bakalan jatuh hati pada anak kecil." Lucas menyeru.
Yangyang yang duduk di sampingnya menoleh kebelakang sebentar untuk melihat Jaemin yang tertidur pulas dalam pangkuan Jeno.
"Aku juga enggak tau." Balas Jeno. "Kau sendiri, kapan akan melepas masa lajangmu?"
Lucas mengangkat bahunya acuh. "Jujur saja, uang bayaran mu lebih menarik daripada kekasih."
"Matre." Yangyang menimpali obrolan mereka, dan hal itu membuat Jeno terkekeh pelan.
"Kenapa kalian tidak menikah saja?" Tanya Jeno.
Dua orang yang duduk di jok belakang itu menatap satu sama lain, kemudian mengangkat bahunya secara bersamaan. "Big no."
-
Sesampainya di rumah, kedatangan Jeno langsung di sambut oleh Taeyong, Jaehyun, dan juga saudaranya Doyoung. Jaemin yang sudah terbangun beberapa menit yang lalu, langsung berhambur memeluk tubuh Taeyong.
"Bubu!!!!"
"Astaga sayang! Gimana liburannya hum?" Tanyanya sembari menangkup wajah gembul Jaemin.
Jaemin mengerucutkan bibirnya. "Biasa saja, Nana kangen masakan Bubu!" Katanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/311329228-288-k685809.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✔ ] Petrictor - nomin
Novela JuvenilJaemin itu ponakan Jeno, iya ponakan yang Jeno angkut dari jalanan dan otw menuju pelaminan. Tentang Jaemin yang memiliki gangguan kesehatan mental, bocah itu selalu bertingkah selayaknya anak kecil seperti usianya, namun ada sisi gelap yang Jaemin...