20

11.6K 976 19
                                    

Pukul sepuluh malam, Lee Jeno baru saja kembali dari kantornya. Keadaan rumah sudah sepi, beberapa lampu juga sudah di matikan. Keluarga nya memang terbiasa tidur mulai pukul sembilan malam. Jeno pergi ke kamarnya lebih dulu untuk membersihkan diri dari keringat yang melekat di tubuh nya. Selesai membersihkan diri, Jeno kemudian memutuskan untuk pergi ke kamar bunny nya.

Pintu kamar anak itu memang tidak pernah di kunci, Jeno menggeleng heran melihat penampakan Jaemin yang tengah tertidur sambil telentang dengan mulut nya yang sedikit terbuka. "Manis" ujarnya.

Jeno menoleh ke arah meja belajar Jaemin yang di penuhi bercak darah. Oh, Jeno tidak terkejut sama sekali melihat ikan mas nya berakhir mengenaskan itu. Jeno selalu memantau Jaemin dari kamera cctv yang terhubung langsung ke smartphone milik nya.

Tubuh bongsornya mulai mengukung tubuh yang lebih kecil, mengecup dagu Jaemin kemudian leher nya. "Sayang" panggil Jeno dengan suara berat. Jaemin masih tidak bereaksi.

Pria itu terkekeh gemas melihat kesayangan nya yang tertidur sangat lelap itu. Dia membawa Jaemin kedalam dekapan nya, membiarkan tubuh anak itu kini berada di atas tubuh nya. Jeno belum mengantuk, sedangkan Jaemin sudah seperti boneka hidup yang tengah tertidur pulas tanpa peduli ada yang menganggu nya.

Tangan nya meremat dua bongkahan sintal milik Jaemin yang hanya berbalut celana pendek sebatas paha. Mengekspose sebagian paha mulusnya. Kaos tipis berwarna putih juga terlihat sangat kontras di tubuh mungil nya.

Keparat dengan apa yang di pikirkan Lee Jeno, bagian selatan nya menegang hanya karena menyentuh pantat Jaemin. "Na" panggilnya lagi.

"Heumm" Jaemin menelusupkan wajahnya di antara ceruk Jeno. Pria itu menyeringai, menurunkan celana yang di kenakan Jaemin. Dan..

"Oh shit. Kenapa nggak pake daleman?!" Jeno mengumpat pelan. Meneguk ludahnya dengan susah payah, dengan cepat dia mengeluarkan kejantanan miliknya yang sudah menegang sempurna. Tegak seperti meminta untuk di masukan kedalam rumah nya.

Dengan otak mesum nya, Jeno tidak bisa lagi untuk sekedar menahan hasrat keinginan nya. Dia menggesekkan ujung kepala penis nya ke lubang berkerut milik Jaemin.

"Eunghhh" suara lenguhan Jaemin keluar, bibirnya mengatup rapat, keningnya mengkerut. Namun kedua matanya masih tertutup rapat.

"Ahhh~" Jeno menggeram rendah, dan terus menggesekkan miliknya. Meremat pantat Jaemin sesekali lalu tanpa menunggu aba-aba lagi Jeno memasukan miliknya yang membuat Jaemin terbangun karena merasa sesuatu tengah memasuki anal nya.

"Ughh! J-jeno?" Jaemin menoleh kebelakang, penis Jeno sudah menancap sempurna di lubang nya. Dia menggigit bibir bawahnya, hole nya berkedut meminta Jeno agar memasukkannya lebih dalam lagi.

"Masih ngantuk?" Tanya pria itu tanpa dosa. Jaemin mengangguk sambil menahan lenguhannya, Jeno tersenyum lagi. "Tidur aja, biar aku yang nuntasin"

"Ahh.." bibirnya mengatup rapat, memeluk tubuh Jeno erat. Penis nya mulai ia gerakan di dalam lubang Jaemin, matanya kembali terpejam rapat. Sensasi kenikmatan yang Jeno berikan padanya memang tidak bisa Jaemin tolak. "Hhahh umhhh, t-teruss shh"

Mempercepat gerakan nya, Jeno meraih penis mungil Jaemin lalu mengocoknya pelan. "Nghhh..."

Dirinya bisa gila jika di perlakukan seperti ini oleh Jeno, rasa kantuknya mulai mengurang. Jaemin mengubah posisinya menjadi duduk. Penis Jeno semakin menancap sempurna, di lahap habis oleh hole miliknya. "Arghh lakukan itu Bunny" Jeno menuntun Jaemin untuk segara menggerakan pinggulnya.

Jaemin menurut, posisinya sekarang adalah uke on top. Jaemin menggoyangkan pinggulnya dengan tempo yang lumayan pelan membuat Jeno harus mati-matian menahan kenikmatan yang dia rasakan saat ini. Tangan nya menelusup kedalam kaos yang di kenakan Jaemin, memainkan kedua nipple Jaemin yang masih berada di balik kaos itu.

[ ✔ ] Petrictor - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang