30

9.3K 725 26
                                        

holaaa wakakak udah sampai sini aja ya! Tetep vote n coment ya gess. Biar makin semangat nulis di bukbuk lain nya!

-

Hujan gerimis saat itu, aku masih ingat. Dimana saat pria berbadan tinggi itu menghampiriku, payung Pikachu yang ku pakai melindungi tubuh ku dari deras nya hujan yang mengguyur Seoul.

Sorot mata pria itu terkesan tajam dan dingin, tapi tak membuatku ketakutan sama sekali ... Malah memberi kesan pertama yang membuatku seakan telah menemukan tujuan untuk pulang.

Dia membawaku masuk kedalam mobil mewah nya, padahal keadaan ku acak-acakan. Beberapa jam lalu kakek meninggalkan ku di tepi jalan, katanya dia akan kembali setelah aku menjadi anak yang baik dengan cara menunggunya kembali. Tapi, kakek tak pernah kembali. Dan saat itu hujan mulai turun dari persembunyiannya.

Mobil itu menepi di pekarangan rumah yang super mewah, mirip seperti rumah kakek dan paman. Aku di bawa masuk kedalam nya, sepi. Apa yang lain sudah tidur?

Dia menyuruhku untuk membersihkan diri, aku menurut. Haha lucu sekali di pertemuan kami aku sempat mengira dia adalah 'Papa' seseorang yang belum pernah aku temui dan hanya bisa mendengar sebutan itu.

Makan malam pertama kami, di lakukan secara sembunyi-sembunyi, katanya takut membangunkan orang rumah. Dia pandai memasak, tapi sepertinya ini kali pertama orang itu memasak. Dan jika iya, berarti aku yang pertama.

Uncle katanya, aku suka itu.

Aku di pertemukan dengan keluarga yang lengkap, papa, mama, kakak, adik, dan juga paman dari adik mama. Kapan aku mempunyai keluarga seperti dia? Aku adalah orang asing yang mendapat perhatian khusus dari keluarga itu.

Di saat yang lain membuangku, dia malah memungutku dari jalanan.

Lee Jeno, kau tau seberuntung apa hidupku saat ini?

Saat dimana aku bersekolah, kehidupan ku semua kau yang tanggung. Apa ini bentuk pertanggung jawaban darimu?

Aku selalu bertanya, apa perasaan yang ku miliki ini keliru atau tidak, yang jelas. Aku berani bersumpah dengan lantang, akan hidup bersamamu mau apapun yang terjadi karena kau orang yang kucintai. Pffttt, anak kecil sepertimu tau apa mengenai hubungan percintaan?

Tapi, saat itu.. benar, saat dimana kamu saling membagi cinta dalam satu malam. Malam yang menyakitkan sekaligus penuh gairah. Kau itu lucu ya? Tidak menyukai wanita tapi malah membobol keperjakaan seorang bocah di bawah umur yang bahkan belum genap 17 tahun.

Tak apa, setidaknya itu adalah bentuk dari wujud perasaan yang ku miliki padanya.

Sekali lagi, kenyataan selalu mengusik pikiran ku. Jeno, aku ini sakit mental, karena itu mereka membuangku. Tapi kau... Malah membalas perasaan suka ku. Kau tidak takut kalau sewaktu-waktu aku akan berulah? Hasil tes psychologi ku juga buruk. Kau tau itu.

Semua keraguan ku kau jawab dengan sempurna, tanpa cacat, atau penolakan. Aku bilang kau jatuh dalam perangkap ku, perangkap yang sengaja ku buat demi membuat orang sepertimu balas mencintaiku. Soal umur, aku tidak peduli, karena jujur, kau adalah pria paling tampan di dunia.

"Dorr! Kenapa melamun? Calon pengantin nggak boleh melamun, nanti riasan nya luntur" tawa Haechan menggema di penjuru ruangan tempat itu. Jaemin mendelik tajam.

"Apasiiih!"

Haechan terkekeh lalu memeluk tubuh Jaemin dari belakang. "Nana kami sudah berumur 22 tahun, kau tidak tertarik untuk menikah dengan laki-laki lain yang seusia dengan mu? Jeno kan sudah 32 tahun loh, sudah tua"

[ ✔ ] Petrictor - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang