tembus 80 vote? Bisa ngga?
-
-
-
Netra coklat dengan bulu mata lentik itu menatap lekat pada obsidian kelam milik Hyunjin. Pria ini, rupanya tidak menyerah. Jaemin mendengus untuk yang kesekian kalinya.
"Mau mu apa?"
Pulang sekolah, Jaemin memberanikan diri untuk menghampiri Hyunjin yang tengah menunggu kedatangannya di gerbang belakang. Mungkin di depan sana Lucas sudah datang untuk menjemputnya. Jaemin bisa saja pergi, namun airpods itu sangat berharga baginya.
Pemberian Jeno di ulang tahun nya yang ke 12 tahun. Tarikan napas kasar terdengar menyesakkan. Membiarkan Hyunjin membuai wajah nya. Ini persyaratan dari Hyunjin, ia akan memberikan airpods itu dengan syarat Jaemin tidak memberontak lagi.
"Berkencan" ujar Hyunjin. Jaemin meliriknya tanpa minat.
"Kak . ."
"Hm?"
Si pemilik mata rusa itu kembali menarik napasnya. "Sampai kapan akan menganggu ku? Di luar sana, ku lihat banyak sekali wanita dan laki-laki submisif yang menyukaimu, kenapa kau memaksaku terus??"
Hyunjin tersenyum lebar, senyum konyol yang membuat Jaemin merotasikan bola matanya malas. "Karna aku yang memilih mu"
"Tchh" Jaemin menepis lengan Hyunjin. "Baiklah, hanya kencan! Satu hari, setelah itu jangan menganggu aku lagi kak Hyunjin!" tukas nya dengan penuh penekanan pada setiap kata nya.
Senyum mengejek dari pria memble itu terpampang dengan jelas. Jaemin mengambil airpods nya, satu lagi. Dia harus pulang bersama dengan Hyunjin.
Hahhh, ini menyebalkan. Jaemin ingin berteriak dan memaki orang di depan nya, saat ini juga.
Lucas terlihat sedang menunggu di gerbang utama. Sudah Jaemin perkirakan ini sejak awal.
"Jaem—" ucapan Lucas terpotong.
Jaemin menatap ke arahnya sambil mengangguk. "Aku akan pulang bersama pria menyebalkan ini. Kau boleh pulang duluan Luke" kata Jaemin. Lucas menatap sinis ke arah Hyunjin yang menampilkan senyum konyolnya.
"Tuan Lee akan marah melihat orang asing mengantar mu pulang Jaemin"
"Jaemin, aku tidak punya banyak waktu" celoteh Hyunjin sambil mengangkat bahunya sombong. Jaemin mendengus kasar.
Menatap kembali ke arah asisten nya yang terlihat tidak menyukai Hyunjin. "Luke, aku akan pulang bersama nya. Jangan beri tahu uncle soal ini, ku mohon"
"Hah baiklah" Lucas menyerah dan membiarkan Jaemin berada di boncengan pria memble itu.
Lucas mendecih pelan. Ada ada saja. Bukan Lucas nama nya kalau tidak mematuhi ucapan Jeno, dia memang membiarkan Hyunjin mengantar Jaemin, dia mengikutinya dari belakang. Takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan kalau Jaemin lepas dari penjagaan nya.
Memang berlebihan. Tapi Lucas menyayangi Jaemin lebih dari sekedar asisten dan tuan nya. Jaemin seperti adik kecil nya.
-
-
-
Helm kebesaran, suara deru motor yang berisik, lalu angin kencang yang berhasil membuat sekujur tubuhnya merasa dingin. Jaemin mengumpat tertahan.
"Kau membawa barang rongsokan ini pergi ke sekolah? Kau mengendarai motor itu berbahaya?? Kau bisa celaka!" dumel Jaemin sembari memukul kepala Hyunjin yang bersembunyi di balik helm hitam yang membungkus kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✔ ] Petrictor - nomin
Fiksi RemajaJaemin itu ponakan Jeno, iya ponakan yang Jeno angkut dari jalanan dan otw menuju pelaminan. Tentang Jaemin yang memiliki gangguan kesehatan mental, bocah itu selalu bertingkah selayaknya anak kecil seperti usianya, namun ada sisi gelap yang Jaemin...